01. Pertemuan Yang Menyebalkan

Mulai dari awal
                                    

Mobil sport BMW yang berwarna putih itu melaju dan melewati jalan yang berlubang ada genangan airnya dan airnya mengenai wajah dan baju raline.

"Aaaaaaa! What!" teriak Raline sambil mengusap wajahnya yang terkena cipratan air genangan tadi.

"Lin ... Lin lo gak papa ?" tanya Alena sembari mengambil tisu didalam tasnya.

" Astaga ... Raline baju lo jadi kotor ... Muka lo jadi basah " ucap Nada sembari membantu Alena membersihkan wajah dan baju Raline.

"Gak ... Gak ... Gue ga terima siapa sih tuh orang seenaknya bawa mobil kebut - kebutan dijalanan kampus. Emang ini jalanan kampus punya nenek moyangnya dia apa! Gue harus samperin tuh orang!" pekik Raline yang murka akhirnya gadis cantik itu menghampiri si pemilik mobil tadi, dan dibelakang Raline di susul dengan Nada dan Alena sebagai penengah .

"Lin ... Lin ... Sabar lo ga boleh emosi," Ucap Alena yang berusaha menenangkan pikiran dan hati Raline.

"Gak! Gue gak terima!" jawab Raline yang bersungut- sunggut.

"Lin ... Lin ... Lin ... Tunggu!" seru Nada dan Alena ikut berlari menghampiri Raline .

Dor!  Dor!  Dor!

"Heeehhh! Turun lo! Eh emang lo ga punya SIM apa emang ini jalanan kampus nenek moyang lo! Turun gak lo !" pekik Raline yang geram sambil menggendor - gedor kaca mobil sport tadi.

"Sabar, Lin! Sabar!" ucap Nada menenangkan Raline.

Dan akhirnya di pemilik mobil sport warna putih tadi membuka pintu dan keluar. Sosok pria tampan tinggi bermata manik coklat bermata elang, bulu mata lentik, beralis hitam tebal, berhidung mancung seakan menambah pesona ketampanannya . Pria tadi berpakaian kemeja hitam dengan lengan kerah ditekuk setengah lengan bercelana kain abu-abu serta jam tangan bermerk melekat ditangannya dan juga berkacamata hitam.

"Apa-apaan ini! Anda ga punya sopan santun ya main gedor- gedor kaca mobil saya, kalau mobil saya lecet anda sanggup ganti ?"
ucap si Pemilik mobil sport tadi.

Ketika si pemilik mobil sport tadi sudah keluar, Nada dan Alena menganga ketika melihat si pemilik mobil tadi keluar siapa yang dapat menolak pesona sang pemilik mobil tadi.

"Astaga! Ganteng banget, Nad, " ucap Alena terpesona dengan pria tadi.

"Apa lo bilang gue? Gue yang gak punya sopan santun ? Hello ngaca mas situ yang gak punya sopan santun, udah kebut-kebutan dijalan dan gara- gara ulah elo wajah dan baju gue jadi basah! Minta maaf gak!" Pekik Raline yang geram marah menunjuk-nunjuk pria tadi.

"Gak! Saya gak mau minta maaf. karena saya gak salah tapi justru anda yang jalan mau nyebrang gak liat-liat buang - buang waktu aja dasar cewek bar-bar!" jawab Pria tadi sekaligus pergi meninggalkan Raline and friend begitu saja dan kembali memakai kacamata hitamnya kembali.

"What? gue dikatain cewek bar-bar ? Dasar sinting! Awas aja lo! "Ucap Raline lalu mengambil botol air minum yang dipegang nada dan dilempar ke pria tadi.

Brak!

And Finally tepat sasaran terkena kepala pria tadi. Dan pria seketika menoleh kearah Raline, tapi hanya menoleh dan memasang ekspresi geram tanpa membalas perlakuan Raline yang bar - bar.

"Udah lin kita ke kelas aja bentar lagi kelasnyaa Pak Yadi mau mulai," ucap Alena sembari meredam amarah Raline.

"Iya, Lin. Ayo entar kita gak dibolehin masuk kalau telat," jawab Nada lalu menarik tangan Raline untuk masuk ke kelas dan Raline pun ikut masuk kelas.

Sementara suasana kelas Fakultas Bisnis Management  sedang riyuh piyuh karena belum ada dosen yang masuk. Sementara Raline and friend masuk dan duduk.  Tak lama kemudian Pak Dekan pun masuk ke kelas.

"Pagi semua," sapa Pak Dekan yang kini berdiri didepan kelas.

"Pagi, Pak!" jawab serempak seluruh mahasiswa dikelas.

"Anak-anak hari ini Pak Yadi sedang cuti karena menemani istrinya yang sedang melahirkan," ucap Pak Dekan disambut sorak sorak para mahasiswa yang seneng karna hari ini jam kosong.

"Tapi jangan senang dulu karena berhubung beliau sedang cuti, maka kita ada dosen pengganti Pak yadi sementara. Silahkan masuk pak dan perkenalkan diri anda, " jawab Pak Dekan.

Setelah dipersilahkan masuk oleh Pak Dekan Dosen pengganti Pak Yadi pun masuk. Semua mahasiswi ternganga ketika melihat dosen pengganti yang tampan, Mereka terpesona dengan kharisma dosen penganti itu kecuali Raline yang seolah tak perduli.

"Lin! Lin! Coba lo lihat kedepan deh," ucap Alena yang terkaget-kaget ketika melihat siapa dosen pengganti Pak Yadi tadi.

"Ah males gue," jawab Raline yg masih menenggelamkan wajahnya dimeja.

"Lin ... Lo lihat dulu pasti lo akan kaget siapa dosen pengganti Pak Yadi," jawab Nada yang menarik wajah Raline agar melihat ke depan dengan seksama.

"Dia!"

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang