1

28 15 26
                                    

"Satu es capucinno dengan sedikit white cream terus tiga kopi hitam hangat dengan dua kotak besar donat buat hari ini, baiklah dijalankan." Ucap seorang wanita dengan satu ikat rambut yang ditinggikan setelinga, dengan baju kaus abu-abu serta celana jeans biru melekat pada dirinya yang tengah sibuk mencatat daftar makanan yang akan disediakan di tempat kerjanya.

Saking sibuknya Ia tidak melihat bahwa ada seseorang yang disegani berjalan menghampiri lokasi syuting yang mau dimulai.

"Ah iya aku lupa buat pak produser itu dia min-, aduhhh!"

TUK!!

Notebook serta pena mini nya terjatuh karena ada yang menyenggol bahu nya kuat. "Eh buku aku jatuh, siapa yang nyengol sih, sudah tahu aku sedang sibuk," gerutu Naira yang kemudian memandang ke belakang dan terkejut melihat orang yang menyenggolnya tidak lain adalah pak produser yang sedang berbincang dengan sutradara.

"Astaga ada apa aku ini, itukan pak produser aishh ... untung dia ga dengar ucapan aku yang ga sopan ini." batin Naira bergejolak.

Naira memukul jidat nya pelan dan segera pergi mengambil buku dan pena nya lalu berangsur menjalankan tugas nya tanpa mengetahui bahwa sedari kejadian itu ada yang mendengar gerutu Naira.

"Segera hubungi dia, 5 menit lagi proses syuting bakal dimulai, saya ga mau tau kalau dia ga datang, saya mau lihat proses nya," ucap Garah Lucas dengan wajah datarnya pada sutradara yang tengah cemas karena menyembunyikan sesuatu hal yang sangat besar.

"Ah tenang saja bapak, semuanya bakal aman-aman saja. Bapak silahkan duduk dulu, nanti ada yang menyediakan cemilan buat bapak."

Garah memandang malas pria tersebut, dan mengambil Hp nya lalu memilih menelpon seseorang.

"Memanggil?"

Lekuk alis Garah terangkat sedikit, tampak di wajahnya curiga sedang apa dia sehingga tidak bisa mengangkat teleponnya padahal situasi sedang kacau.

"Hah..."

"Saya ga mau tau kamu cari dia sedang dimana jika tidak saya batal memilih dia untuk menjadi aktris di filmku," ucap Garah ketus pada manajer aktris tersebut lewat telepon.

TUT!

Sekretaris dengan jas hitam serta kacamata minusnya menghampiri Garah yang tengah berdiri. "Pak, bagaimana bapak duduk dulu, saya akan berusaha mencari keberadaannya," ujarnya.

"Hah baiklah saya akan duduk. Kamu cari saja keberadaannya sudah pusing saya dengan tingkahnya," ucap Garah yang segera berlalu dan duduk di area istirahat.

Sambil memijit pelipisnya pelan dengan mata tertutup, dia memikirkan keberadaan wanita yang membuatnya cemas. Sudah 3 bulan ini tingkah pacarnya sudah berbeda dan tidak peduli dengannya membuat pikirannya menjadi kacau apalagi dia sedang membuat sebuah film yang bahkan pacarnya lah yang menjadi pemeran utama karena dia ingin membuat karir pekerjaan pacarnya juga bagus dan pastinya akan baik diterima oleh ibunya yang sangat suka wanita berkarir.

"Pak," sahut seseorang di sampingnya, membuat kedua kelopak mata yang lentik itu terbuka sempurna.

"Pak Produser ini lumayan tampan yah." batin Naira berkata.

"Ya?"

"Aa iya pak saya mau memberikan bapak minuman, tadi bapak memesan satu cup ukuran sedang minuman green tea kan pak?" tanya Naira dengan senyum yang ragu, karena melihat ekspresi kurang suka dari Garah.

"Letak di meja ini," ujar Garah dengan tangan yang menunjuk meja di dekat nya.

"I-iya pak saya letakkan disini, silahkan dinikmatin pak, saya permisi." Naira tertunduk pelan dan gugup pun berangsur mundur dari hadapan Garah. Namun sesuatu menghentikkan langkah Naira.

"Kamu yang mengerutu saya di lokasi kan?"

"Apa dia dengar omongan ku kah? Tidak mungkin."

CONTINUE

***
Hai semua, maaf nata baru bisa muncul setelah 1 setengah tahun vacum dari dunia wattpad

Ini terbilang lama karena kondisi serta kesibukkan lain terutama saya yang sudah menjadi mahasiswi.

Mohon maaf sekali lagi dan ini cerita nya mendadak baru juga dibuat hari ini karena kegabutan saya, but sebisa mungkin nanti akan dikembangkan

Gimana dengan ceritanya? semoga terhibur yah :)

Nantikan bab ke 2 yah
see youu🤗


I'm not who I used to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang