03. Sebuah Kabar Yang Tak Diharapkan

Zacznij od początku
                                    

Zidan sudah berpakaian rapih, tak lupa dia menyisir kembali rambu nya yang agak sedikit kusut.
Ia pun langsung memakai sepatu khas seumur dia yang bermerek carvil.

"Pah, mah, zidan kembali lagi ke tempat sekolah yah, soal nya masih banyak lagi acara nya" ujar zidan berpamitan

"Iya silahkan nak, nanti agak siangan mama sama papa kesana yah" ujar ibu Hamidah
"Iya mah, assalamualaikum "ucap zidan sambil mencium tangan kedua orangtuanya

Ia pun kembali kerumah Syakira mengajak nya ke tempat sekolah.
"Akira" panggil nya
"Iya zidan sebentar" sahut syakira yang tengah memakai jilbab segiempat yang berwarna senada dengan baju gamis nya yaitu warna navy sama seperti zidan,karena sengaja mereka pas beli baju ini barengan dan memilih warna baju yang sama. Syakira pun itung-itung belajar juga memakai jilbab segiempat.

"Ibu, bapak, Akira sama zidan pamit dulu yah, mau berangkat ke sekolah lagi masih banyak acara nya" ujar Syakira sambil memakai tas selempang yang berwarna putih tulang.

"Iya nak, hati-hati yah, nanti ibu sama bapak sagak siang kesana nya" Ujar ibu Aminah
"Iya ibu, assalamualaikum" ucap mereka sambil mencium tangan ibu aminah dan pak Surya
"Iya waalaikumsalam"

Mereka berdua pun berangkat sambil berjalan kaki.masyaallah dari masa menuju remaja nya aja mereka sudah sweet banget apalagi nanti kalau sudah dewasa mungkin lebih dar sweet.

Di perjalanan menuju sekolah, raut wajah zidan terlihat sedang memikirkan sesuatu membuat syakira penasaran dengan apa yang di dalam pikiran nya itu.
"Zidan"panggil nya sambil menepuk bahu nya
"Eh iya" ia pun shock saat di kejutkan oleh syakira
"Kamu bengong kenapa sih ada yang di pikirkan?" Tanya syakira heran
"Enggak kenapa-kenapa kok, yaudah yuk buruan jalan nya" sahut Zidan ia pun malah meninggalkan syakira.
"Lah, tadi yang bengong siapa yang jalan nya lelet siapa" cetus syakira.

Tiba di gedung sekolah..
Dari depan gerbang banyak di hiasi para pedagang kaki lima,seperti penjual bakso, mie ayam, bubur ayam, SOP buah, juga ada banyak penjual pop ice.

Dia pun duduk di kursi menghadap ke arah panggung.
Ia melihat pementasan seni dari adek kelas nya.
"Nanti malam kamu mau kesini enggak?"tanya syakira
"Mmm, kurang tau akira, kalau misalkan mama sama papa izinin yah pasti kesini, kalau tidak yah enggak apa-apa juga sih" ujar zidan

Kruukk~~ terdengar suara keroncongan perut.
"HahaKamu lapar Ra?" Tanya zidan sedikit tertawa
"Hehe iya Zidan" ucap nya sambil mengusap perutnya
"Yaudah yuk jajan, tapi harus membuat kamu kenyang" ujar zidan
"Yaudah ayo" ajak nya

Mereka pun pergi tempat pedagang..
"Kamu mau beli apa?"tanya zidan saat tiba di tempat pedagang
"Mmm, beli mie ayam yuk" ajak syakira
"Yaudah yuk"

Mereka pun bingung memilih tempat mie ayam yang akan di beli nya Karena buka satu orang yang dagang mie ayam,lalu ie pun memilik tukang mie ayam yang berada di sebrang jalan, karena selain harga nya murah rasa nya pun sangat enak sekali.

"Mang, mie ayam nya yah dua,yang satu enggak pakai daun cacim" ucap zidan memesan kepada sipenjual
"Baik dek"

Tukang mie ayam yang satu ini yang telah berhasil meracik semua bahan-bahan untuk pembuatan mie ayam, dan bisa mengalahkan mie ayam di sekitar nya, namun diantara mereka hidup rukun dan saling menghargai.
Mie yang mentah masih tergulung di masukan ketempat serba guna yang berisikan air panas yang bergejolak, di lanjutkan dengan memasukan bumbu pada dua mangkok berukuran sedang sebagai bahan penyedap rasa pada mie ayam,daun cacim pun di potong dan di masukan ke satu mangkok,setelah matang mie yang di rebus tadi, mie itu di tuangkan kedalam mangkok yang telah siap di bumbui, tak lupa si amang memasukan sayur dan daging kedalam mie itu lalu di berikan taburan pangsit.

"Ini dek mie ayam nya, selamat menikmati" ucap si amang penjual, selain itu dia terkenal baik dan ramah.
"Terimakasih amang"ucap zidan
Mie ayam tanpa daun cacim pun di berikan kepada syakira.
Di depan meja mereka tersedia sendok dalam wadah nya, dan tersedia juga sebotol kecap dan sebotol saus sambal, jika dua botol itu habis si amang langsung mengganti nya yang baru.

***
Sementara itu, orangtua mereka yang sedang berkumpul, tengah membahas perpindahan zidan untuk ikut ke kota Surabaya.
"Ibu dan bapak tidak keberatan kan jika zidan akan di bawa oleh saya ke kota Surabaya?!" Tanya pak arman.

"Sama sekali tidak keberatan kok pak itu juga kan sudah menjadi kewajiban bapak juga, tetapi entah bagaimana dengan syakira pasti sedih sekali ditinggal oleh sahabat nya" ujar ibu aminah

Semua pun teringat langsung dengan syakira,dan sudah terbayang bagaimana sedih nya saat ditinggal pergi oleh sahabat nya.

"Meskipun Syakira pasti sedih menghadapi nya, tetapi ia kami insyaalla pasti bisa membuat nya tenang kembali, dan tidak ada halangan jika Zidan akan pergi"tambah ibu Aminah.

***
Syakira pun saking lapar nya, isi mie ayam di mangkok sudah hampir habis tinggal beberapa sendok lagi, namun tidak dengan zidan ia masih banyak dan hanya di makan beberapa suapan.
"Husss,ngelamun Mulu" ia pun mengejutkan zidan dari lamunannya

"Kamu kenapa, dari tadi bengong muluu?" Tanya syakira

"Hemm, enggak kenapa-kenapa, yah memang ada yang sedikit di pikirkan oleh aku" gumam zidan

"Mikirin apa?" Tanya syakira mengangkat satu alis nya

"Enggak,kamu udah makan nya?" Ia pun mengalihkan ucapan syakira

"Alhamdulillah sudah, kamu masih banyak itu" ujar syakira

"Iya aku kenyang banget soal nya, yaudah mana mangkok kamu" ujar Zidan
Ia pun membawa mangkok Syakira kepada si amang penjual.

"Semuanya jadi berapa?" Tanya zidan akan membayar mie ayam yang di pesan tadi

"Semua nya dua puluh ribu rupiah dek" ucap si penjual tak lupa dengan senyuman nya

"Oh iya, maaf ini uang nya" Zidan pun menyodorkan uang berwarna hijau harga dua puluh ribu rupiah
"Terimakasih banyak dek"ucap si amang penjual
"Iya sama-sama"
Mereka pun kembali ke lapangan sekolah.

Sebenarnya yang ia pikirkan zidan adalah ajakan dari papa nya, yang harus rela meninggalkan syakira, dan bagaimana nanti saat sedih nya syakira di tinggal oleh dirinya.

' yaallah, jika ini rencana mu untuk memisahkan aku dengan Syakira, aku mohon jagalah persahabatan kami meskipun tidak saling bertatap muka, dan pertemukan kembali dengan suana yang baik-baik saja' bathin Zidan

----------------------------------------------------------------------------------

Terimakasih yang sudah baca cerita bab ini, detik-detik kesedihan akan mulai.
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam penulisan nya,maka dari itu aku membutuhkan koreksi nya dari kalian, terimakasih 😊

Happy Reading 🌹

Zidan With Syakira Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz