| Angelina - 00 |

388 38 8
                                    

Hai ... jumpa lagi dengan aku. Lama nggak menyapa, ternyata rindu juga hehe. Setelah melewati hari-hari berat yang bikin aku ingin menyerah. Tapi sadar kalau hidup harus terus di jalani.

Ya, akhirnya setelah sekian lama. Aku bisa kembali memulai awal yang baru ... sebaru alur kisah Maxime dan Angelina. Tolong maafkan karena begitu lama membuat kalian menunggu dengan menggantung kisah mereka hehe.

Kini, aku berusaha untuk mencoba lagi. Semoga kali ini aku berhasil menamatkan kisah mereka ya. Dan semoga kalian masih berkenan membaca Maxime dan Angelina.

Tolong, vote dan komentarnya ya. Kasih saran atau kritik silakan.

🍁

Di jodohkan dengan pria yang secara terang-terangan sudah menolak Angel memang bukan hal yang mudah. Lalu apa yang di lakukan saat keputusan telah di buat secara mutlak oleh kedua belah pihak dari keluarga? Menolak pun sudah, apalagi di bicarakan secara baik-baik. Namun, baik Papa-nya ataupun Papa dari pihak pria tetap bersikukuh menolak. Sekarang Angel di buat pusing oleh desakan si pria yang menginginkan perjodohan ini di batalkan. Padahal Angel sudah mencoba untuk bicara. Tapi jika para orang tua tetap menolak, lantas usaha apalagi yang di perlukan oleh Angel? Karena itu, saat ini Angel memilih pasrah dan menerima perjodohan itu.

Ah, mari berkenalan, perkenalkan namanya adalah Angel—atau lengkapnya Angelina Pritchard, ia adalah seorang desainer terkenal di New York. Sebenarnya cukup di kenal, karena keindahan setiap gaun yang di rancang oleh Angel sendiri. Bahkan, Angel mendesain sendiri gaun buatannya yang selalu di incar oleh orang-orang yang memang sudah mengenal desain-desain Angel. Dia mempunyai karier yang cemerlang, beberapa kali Angel juga mendapatkan penghargaan sebagai desainer terbaik di New York.

Angel menyandarkan tubuhnya pada kursi yang menemaninya selama ia membesarkan nama butiknya, butik yang di beri nama Angel's. Satu kata tetapi mempunyai makna yang indah. Napas dihembuskan dengan kasar, saat ini Angel berada di ruangan berpikir dengan kepalanya yang sedang acak-acakan. Perkara sebuah perjodohan. Tapi berhasil membuat Angel kelimpungan. Bukan, bukan Angel yang kelimpungan—melainkan pasangan yang akan menjadi tunangannya nanti. Calonnya itulah yang membuat Angel hampir menyerahkan diri ke rumah sakit jiwa. Ya, sebegitu stressnya Angel hanya karena seorang Maxime Williamson.

TOK! TOK!

Lamunan Angel buyar saat mendengar ketukan di pintu, tidak lama pintunya di buka, dari tempatnya Angel bisa melihat siapa yang datang.

"Angel?" orang itu berdiri di depan Angel—menatapnya dengan senyum di wajahnya. "Seseorang datang menemuimu."

Angel menaikkan sebelah alisnya. "Siapa?" tanya Angel kebingungan. "Hari ini klien mengundurkan jam temu, bukan?"

"Bukan klien," orang itu mendengus pelan. "Namanya, Maxime Williamson. Saat ini Maxime menunggumu di luar."

Angel membelalakkan matanya. Buru-buru Angel berdiri dari duduknya, berjalan ke arah jendela besar dan melihat keluar. Benar, memang pria itu menunggunya di luar dengan wajah yang datar. Maxime Williamson, adalah seorang miliarder muda. Pria itu juga yang akan di jodohkan dengan Angel—pria yang dari awal pertemuan sudah menolaknya dengan tegas. Bahkan pria itu tanpa ragu menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Angel. Padahal bertemu saja baru beberapa kali, tetapi Maxime seakan menjadikan Angel sebagai musuhnya. Wajahnya yang tampan. Namun terlihat sangar itu membuat Angel terkadang bergidik setiap berhadapan dengan Maxime.

Jujur sebenarnya Angel menaruh hati pada Maxime. Beberapa kali melihat Maxime dalam acara penting—menghadirkan rasa kagum dalam diri Angel terhadap pria itu. Namun ketika di pertemukan dalam makan malam, di mana malam itu ada Benua Pritchard dan Savas Willson—Angel di buat bingung sekaligus terkejut saat melihat Maxime hadir. Yang lebih mengejutkan, di malam itu, Savas memberitahu kalau Angel dan Maxime akan di jodohkan. Jelas berita itu mengejutkan Angel dan Maxime.

Angelinaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن