#40#

226 19 4
                                    

~Pertemuan itu indah, indah jika keduanya sama-sama saling menantikan pertemuan itu~

*
*
*

"Sayang"

Ardel membeku, terdiam bukan Ardel saja semuanya terkejut serentak membalikkan badan, suara itu, suara yang sangat Ardel rindukan sudah satu tahun lebih lamanya Ardel tidak berjumpa bahkan video call saja sangat jarang, Ardel membalikkan badannya dan melihat kedepan dimana ada tiga sosok pria tinggi berdiri yang salah satunya ialah pria yang ia cintai, Adelio 

"Oh My God!! Lio? How did you get here?" Tanya Kallista sambil berjalan menghampiri Lio dan Daren yang ada di depan pintu masuk kerumah Ardel disusul dengan Cantika dan yang lainnya dibelakangnya

"Surprise? Maybe?" Jawab Lio tak yakin

"or Jealous?" sambung Daren dengan nada yang menggoda

Lio menatap Ardel lama, lalu berjalan menyambut Ardel dengan membawanya kedalam pelukannya, kemudia ia menatap sang kekasih dari atas hingga bawah  "who told you to wear clothes like that Ardella?"

Yang mendengar hal itu lantas tertawa geli dengan kecembruan seorang Adelio yang membuatnya langsung terbang ke Indonesia padahal jelas-jelas mereka tahu bahwa jadwal Adelio di Amerika sangat padat sekali "sebelum kamu marah gak jelas, sekarang kita masuk dulu. Dan dimana Kevin?" tanya Ardel karena tidak mendapati kehadiran Kevin

"di dalam lagi zoom meeting" jawab Daren sambil merangkul Cantika untuk masuk kedalam rumah Ardel

"Warkaholic" cetus Kallista memutar bola matanya jengah

"Kalian udah pada makan malam?" tanya Ardel selaku tuan rumah

Kevin mengangkat tangannya "aku belum sempat makan apapun, karena Lio langsung menarikku dan Daren untuk ke Indonesia ditengah-tengah rapatku dengan para pemegang saham" Kevin menatap Ardel "kau semakin cantik Del, pantas Lio melakukan kegilaan hari ini, kegilaan yang bahkan aku dan Daren tidak sangka"

Lio melempar kotak tisu pada wajah Kevin namun di tangkap cepat oleh Kallista yang melempar Lio dengan tatapan mematikan 

"Come'on Kev, kau juga akan begitu jika Kallista melakukan hal aneh bagimu" Lio membela dirinya sendiri

Daren tersenyum "See? dia tetap Adelio yang tidak mau kalah" 

Ardel yang lainnya tersenyum, satu tahun mereka tidak merasakan seperti ini dan satu tahun mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing "oke gais, karena ini udah jam 02.00 malam gimana kalo hari ini kita pergi tidur, besok baru kita ngobrol-ngobrol lagi, dan kalian juga pasti cape kan?"

"setuju" jawab Daffa yang diangguki semua

Ardel menunjuk sebuah pintu yang ada di sebelah kirinya "disana ada 3 kamar dengan ukuran kasur king size, kalian bebas mau yang mana pilih aja" Ardel menatap semuanya dengan tatapan yang geli, Ardel sudah tahu bahwa mereka sudah sering menggunakan kamar satu untuk berdua, mungkin kalian juga sudah paham dengan kebiasaan orang barat disana

"gw gak masalah kalo kalian mau berdua-berdua itu pilihan kalian" lanjut Ardel

Ardel berjalan diikuti oleh semuanya membuka pintu yang dimaksud Ardel, ketika di buka hanya sebuah lorong yang memang terdapat tiga pintu berhadapan, sambil berjalan mereka melihat dinding-dinding yang dihiasi oleh lukisan-lukisan dan foto-foto Ardel bersama ibunya, dan juga bersama keluarga Lio

"Ini ruangan emang permintaan Lio karena khusus buat kalian kalo mau nginep disini jadi gak usah ngeganggu ruangan keluarga dan yang lainnya, terus di ujung lorong sana ada tempat billiard atau sejenis ruangan pribadi yang sama kaya yang ada di mansion Lio" Jelas Ardel karena melihat kebingungan yang ada di wajah teman-temannya 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cools GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang