One shoot

Ghost Partner

  Budayakan vote dulu sebelum membaca... Jangan lupa komen ya...

Happy reading...

  Choi Yuna, seorang gadis dengan sebuah kelebihan membuatnya hidup dalam lingkungan yang tak biasa. Jika pada dasarnya seseorang yang normal akan berteman dan berinteraksi dengan sesama manusia, lain halnya dengan Yuna, ia cenderung lebih memilih untuk tidak terlalu dekat dengan manusia.

  Bukan tanpa alasan, Yuna memilih jalan seperti ini hanya untuk menghindari adanya suatu pertikaian antara dirinya dan teman temannya nanti. Dulu jauh sebelum Yuna memilih hidup seperti ini, ia sering sekali di khianati oleh sahabatnya. Sampai pada suatu hari, Yuna yang sudah sakit hati atas tindakan sahabatnya itu bahkan hampir saja membunuhnya jika tak ada seseorang yang menghentikannya.

  Sejak saat itulah, Yuna tidak ingin terlalu dekat dengan manusia, ia lebih memilih berteman dengan hantu yang waktu itu membuatnya menghentikan aksi pembunuhan terhadap sahabatnya Nayeon.

  Hari demi hari berlalu, kedekatan antara Yuna dan Jimin sang hantu pun semakin dekat, bahkan saking dekatnya mereka selalu bersama kemanapun dan dimana pun.

Seperti hari ini, Yuna yang akan pergi belanja segera di hampiri Jimin yang entah datang dari mana. Tapi Yuna yang sudah terbiasa akan kemunculan Jimin yang tiba tiba itu pun hanya memasang wajah datarnya dan mengabaikan keberadaan Jimin.

"Aku ikut, ya!" ucap Jimin yang bahkan tanpa meminta izin sekalipun selalu mengikuti kemana pun Yuna melangkah.
Tidak menghiraukan keberadaan Jimin, Yuna bergegas menuju halte bis yang kebetulan  bis yang akan ia naiki kini tengah berada di sana.

Begitu memasuki bis, Yuna melihat para penumpang yang sebagian besar adalah hantu, Yuna pikir hantu juga butuh tumpangan gratis. Melihat bangku kosong di belakang, Yuna segera melangkah dan menduduki bangku kosong yang di sebelah kiri dan kananya adalah hantu.

  Sudah terbiasa dengan hal seperti itu, Yuna tampak sangat tenang dan menikmati perjalanannya saat ini. Sedangkan Jimin kini tengah berdiri di hadapan Yuna dan memastikan jika gadis itu tidak mendapat gangguan dari para hantu.

  Diam diam Yuna tersenyum saat melihat wajah Jimin yang terlihat sangat waspada. Ia bersyukur bisa mendapatkan teman sebaik itu, namun jauh di lubuk hatinya,  Yuna begitu memimpikan sosok Jimin sebagai manusia dan bisa menjadi pasangannya.

   Jimin yang sudah menemani Yuna sejak tiga tahun ini juga sempat memiliki rasa terhadap Yuna. Namun Jimin sadar jika dirinya tidak bisa menjalin hubungan percintaan dengan manusia yang tentunya bisa berakibat fatal baginya.

   Sebab kehadiran Jimin sebagai sesosok hantu gentayangan di karena kematiannya yang sangat tragis, sehingga membuatnya kehilangan beberapa bagian tubuh dan ia tidak bisa pergi ke alam lain dengan tenang.

  Namun yang selama ini dilihat Yuna Jimin adalah sesosok hantu yang begitu tampan dengan postur tubuh yang hampir sempurna,bahkan dimata Yuna Jimin seperti orang pada umumnya, hanya saja wajah pucat nya sering kali membuat Yuna sadar jika Jimin bukanlah manusia seperti yang di harapkan nya.

"Hey, bisakah aku membuatmu hidup kembali?" tanya Yuna sesaat setelah turun dari bis. Jimin menoleh lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Mana mungkin." balasnya.

"Seandainya bisa akan ku lakukan apapun untuk kembali menghidupkan mu."  ujar Yuna sungguh sungguh.

"Kenapa kamu  ingin melakukannya?" tanya Jimin yang seketika membuat debaran jantung Yuna bekerja semakin cepat. 

"Eh... Itu... Ah, sudahlah. Lupakan saja." balas Yuna lalu mempercepat langkah kakinya.  Jimin tersenyum lalu segera menyusul langkah gadis itu.

  
  Yuna yang sibuk memilih mie instan seketika jatuh tersungkur saat kakinya tersandung sesuatu. Makanan yang telah di masukan ke dalam keranjang pun alhasil jatuh berceceran di lantai. Yuna menoleh pada kedua orang yang kini berdiri di hadapannya sambil tertawa mengejek. Tanpa ingin berkata apapun, Yuna segera membereskan belanjaannya yang jatuh berserakan.