11

264 37 4
                                    

Ŕayree dan para warganya sedang bekerja sama membuat beberapa marui lagi untuk tempat tinggal mereka, Ronal yang akhirnya menemukan orang yang dicarinya pun akhirnya menghampiri wanita itu

"Kau terlihat sangat bahagia" Ronal berdiri tepat disamping Ŕayreë yang sedang memperhatikan beberapa warga nya

Mendengar ucapan Ronal wanita itu mengerutkan dahinya bingung, "Maksudmu?" Ŕayreë bertanya dengan nada tak sukanya

"Kau ini tidak tau diri sekali, aku mengizinkan suamiku memberimu dan wargamu tempat tinggal dan kau seenaknya mengatakan putriku gila?" Ronal berucap geram kepada wanita itu

Mendengar itu Ŕayreë terkekeh sinis "Dia masih anakku jadi aku mempunyai hak untuk mengatakan apapun padanya"

Ronal menatap tajam wanita itu "Dia bukan anakmu, kau kehilangan hakmu sebagai ibunya tepat dihari itu, Nak'su adalah putriku jadi jika kau melakukan sesuatu padanya maka akan kupastikan kau dan seluruh wargamu ini tidak akan punya tempat tinggal" Ronal berucap tajam kepada wanita itu dan kemudian pergi menghampiri Neytiri.

●●●●●●●●●●

Sementara Jake dan Tonowari panik lantaran anak-anak mereka kembali sambil membawa Lo'ak yang tak sadarkan diri, Jake memanggil temannya untuk memeriksa Lo'ak sedangkan Neytiri dan Ronal bergegas kembali ke marui Neytiri

Nateyam terlihat terdiam didepan marui bersama yang lainnya, Nak'su duduk disebelah Tuk yang sedari tadi cemas akan kondisi Lo'ak

Tak lama Neytiri dan Ronal berlari memasuki marui namun Ronal yang merasa tidak dibutuhkan karena melihat teman-teman Jake sudah berada disana pun berniat pergi

Neytiri menahan lengan Ronal "Kau mau kemana?" ucapnya

"Aku tidak dibutuhkan disini" jawabnya kesal, mendengar itu Neytiri segera mengalihkan pandangnya ke Jake

"Keluar, kalian tidak melakukan apapun" mendengar itu Jake dengan terburu-buru keluar lebih dulu meninggalkan temannya yang mengemasi barang barang bawaan mereka

Segera setelah itu Ronal mulai melakukan pengobatannya kepada Lo'ak, Neytiri duduk cemas disebelah putra bungsunya itu

Nak'su dan Nateyam mengintip didepan pintu marui, Tuk diam diam menerobos masuk dan kemudian duduk disebelah Neytiri

Lo'ak mengerjapkan matanya pelan, melihat itu Tuk berucap senang "Lo'ak, kau bangun"

Neytiri menggenggam pelan tangan putranya "Oh putraku, thank you Great Mother, thank you" Neytiri tersenyum tipis melihat putranya yang sudah sadar

Mereka semua tidak sadar atas datangnya helikopter itu dapat membuat keberadaan mereka diketahui oleh seseorang.

●●●●●●●●●●●●●●●●●

Keesokan harinya Nak'su sedang menemani Nateyam untuk mencari ikan dilaut, "Nateyam kau harus menggunakan tombak" Nak'su memberitahu pemuda itu yang malah membawa panahnya

"Memakai ini juga bisa, ingin melihatnya?" Nateyam justru tersenyum kecil

"Lakukan" Nada malas terdengar dari gadis itu

Nateyam kemudian mulai mengarahkan anak panahnya membidik sebuah ikan yang terlihat oleh mereka. Anak panah itu menancap tepat diperut ikan itu, Nak'su sontak terkejut saat pemuda itu berhasil menangkap ikan dengan panahnya, "Kurasa kau mewarisi kemampuan ibumu" Nak'su tertawa pelan

Nateyam kembali tersenyum mendengar perkataan gadis itu, "Kau bisa memanah?" tanyanya yang dibalas gelengan oleh gadis itu

"Tidak, paman hanya mengajariku menggunakan tombak" Jawabnya

𝐈𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐦𝐢𝐧𝐞 [𝗮𝘃𝗮𝘁𝗮𝗿 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗮𝘆 𝗼𝗳 𝘄𝗮𝘁𝗲𝗿]Where stories live. Discover now