No One Else

3 0 0
                                    


Aku selalu tak paham dengan diriku sendiri sekeras apapun aku mengusahakannya. Aku tidak bisa berbicara meski sangat menginginkannya. Aku sudah tidak kesepian, namun selanjutnya aku justru bosan. Dan sekarang aku bahkan ingin lagi mengingat rasanya mencintai seseorang. Namun, lagi-lagi aku dibuat frustasi saat hatiku bahkan sudah lupa bagaimana rasanya mencintai begitupun dengan caranya. 

Rasanya bahkan jauh lebih buruk dari sebelumnya. 

Mengapa hidup dalam kenyataan justru jauh lebih mendrama dibanding hidup dalam mimpi?

Jujur, aku bahkan sempat tidak menyangka bahwa akan sampai di fase ini. Fase dimana aku lupa bagaimana caranya mencintai dan apa itu cinta. Fase yang meski aku menginginkan hal tersebut, namun diriku bahkan tidak menunjukkan minat sama sekali untuk sekedar memulainya. Aku yang dulu, seolah telah tiada. Digantikan oleh diriku yang bahkan tidak peduli bagaimana dunia bekerja. 

Bahkan sampai di detik ini, aku masih belum menemukan jawaban dari setiap problematika yang aku buat sendiri. Jika aku diberi kesempatan hidup dalam sebuah drama dan akulah pemeran utamanya, akankah datang seseorang yang kelak dapat mengeluarkanku dari jurang yang bahkan aku sendiri tidak tau tempatnya?

Sebenarnya, aku tidak berharap muluk-muluk seperti halnya menjalin sebuah hubungan dengan seseorang. Hanya saja, untuk sekedar perasaan seperti kagum, suka, ataupun cinta meski aku tidak berharap apapun, mengapa aku tidak bisa lagi merasakan perasaan semacam itu? Kadang, aku ingin seperti mereka yang excited saat mencintai atau mengagumi seseorang dalam diam, atau seperti mereka yang berani menunjukkan perasaannya. Tapi, tidak bisa.

Aku hanya ingin merasakan lagi bagaimana rasanya membutuhkan seseorang. 

Hanya itu. 

Tetapi mengapa semua itu tidak bisa kulakukan?

Biarkan Aku BersuaraWhere stories live. Discover now