006

3.8K 674 264
                                    

 Chapter 006: Re-girlfriend-ing You

  

Liam sedang merapikan lokernya ketika tiba-tiba sebuah tangan menutup matanya dari belakang. Dengan gerak refleks, tangan cowok itu beralih ke tangan lembut yang menutupi matanya itu.

"Lepas, Nat," kata Liam tak bersemangat sambil mencoba menyingkirkan tangan itu. "Lagi buru-buru nih."

Terdengar kekehan Natalia setelah itu. "Buru-buru amat sih, mau kemana?"

Liam bergidik, bersamaan dengan tangan gadis itu yang melepaskan diri dari wajahnya. Ditatapnya gadis itu yang kini menunjukkan cengiran lebarnya. Sepertinya seseorang sedang memiliki mood bagus pagi ini.

"Tumben tuh muka ceria," komentar Liam datar.

"Iya dong. Kan mau ketemu cowok terganteng di dunia, ya harus ceria," ujar Natalia sambil meraih kedua pipi Liam dan meremasnya dengan gemas.

Liam membelalak dan merasakan pipinya memanas. Anjir.

"Ada maunya kan kamu," ujar Liam datar sambil menutup pintu lokernya dan gadis itu tertawa.

"Ya nggak lah," Natalia tersenyum lalu mencubit lengan Liam pelan. "Udah ya, aku ke kelas duluan. Daaah."

Ketika gadis itu berjalan menjauh, Liam baru sadar orang-orang di sekelilingnya menatapnya; termasuk Pauline, adik kelas yang beberapa hari lalu bicara dengannya. Merasa canggung karena sudah bertukar pandang, Liam tersenyum.

Sepertinya bukan hanya Liam saja yang merasa bingung akan perubahan mood Natalia yang bagus karena beberapa orang juga ada yang menatap ke arah Natalia dengan tampang bingung.

+

Sepanjang pelajaran Bahasa, Liam tidak bisa berhenti membayangkan Natalia yang hari ini sukses membuatnya gila. Jangan salah, Liam senang dengan perubahan mood Natalia yang semakin baik. Mungkin inilah saatnya gadis itu sadar bahwa menjadi cuek dan judes itu tidak ada gunanya.

Lamunan Liam pun terbuyarkan saat guru Bahasanya mulai berbicara di depan kelas. Seperti ada yang mendengarkan saja, gumam Liam dalam hati.

"Hari ini Saya beri PR. Saya minta kalian berkelompok dua orang untuk meresensi novel apa saja," ujar laki-laki berambut botak yang berdiri di depan kelas itu sambil memegang sebuah buku tebal.

Beberapa anak bersorak karena mereka akan bekerja berkelompok (kecuali Liam), dan membuat guru laki-laki itu berdeham lagi.

"Saya mau kalian berkelompok cewek-cowok, supaya lebih efektif. Tidak ada protes, ya, atau saya tidak mau beri nilai."

Liam mengerang dalam hati. Bekerja kelompok dengan cowok saja ogah, apalagi dengan cewek. Liam lebih suka bekerja sendiri karena hasilnya lebih memuaskan baginya. Dan kalau ia memang harus bekerja kelompok, orang yang tepat dipasangkan dengannya hanyalah Louis.

Dan sayangnya Louis tidak ada di kelas Bahasanya.

Liam hanya diam di kursinya sementara beberapa anak mulai mencari pasangan. Suasana menjadi gaduh, sehingga akhirnya setiap pasangan dipilih oleh guru itu. Oh, terimakasih dewa-dewi diatas sana yang mendengar rontaan Liam.

Liam tidak mendengarkan ketika guru itu menyebutkan nama-nama pasangan kelompok, tapi ketika namanya disebut, kupingnya langsung terfokus.

"Kimberly Shelter dengan Liam Payne..."

Liam mengangkat satu alisnya lalu melirik ke arah Kimberly--atau Kim, cewek keturunan Korea yang duduk di sebrangnya--lalu tersenyum tipis. Seolah mengerti bahwa Liam payah dalam berkelompok, gadis itu berdiri dan menarik bangkunya sampai ke meja Liam.

julia ft. liam james pTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang