Chapter 25'Little Garden

420 61 3
                                    

Aku terus menuju ke arah pertarungan antara kedua raksasa, disampaikan di sana aku bersembunyi di balik pohon sambil mengamati sekitar.

Kekuatan buah iblis milik bocil perempuan itu agak merepotkan gaes, aku terlalu mager untuk meladeninya.

"Kami membawa."

Vivi! Tunggu! Kok mereka cepet banget?! Ayolah, aku saja baru beberapa menit yang lalu tiba di sini. Menghela nafas mencoba untuk menenangkan diri lalu kembali mengintip.

"Mr. 5! Bawa pendekar pedang dan gadis itu ke sini! Kita akan memulainya!"

Oi, oi, oi! Luffy mana?! Astaga, tuh anak selalu saja jadi pahlawan kesiangan! Aku mencoba berjalan dengan mengendap-endap ke arah jenggot panjang.

Gak mungkin dia kalah cuma karena 1 tebasan kan? Dia bahkan tidak meminum alkoholnya sama sekali, aku yakin dia punya rencana.

Tubuh raksasa jenggot panjang sangat membantu, jadi aku bisa mersembunyi di baliknya.

Ku Tarik jenggotnya yang sangat panjang itu, "Kau belum mati, kan? Kau pasti punya rencana! Cepat beritahu aku!" Ujarku dengan suara pelan.

Ahahaha, astaga saya bengek pas ngegambar ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ahahaha, astaga saya bengek pas ngegambar ini.

Pria lilin mengatakan sesuatu yang membuat raksasa hidung besar menggeram marah, Hidung besar dengan kekuatannya berhasil melepaskan dirinya dari ikatan lilin.

Mr. Upil yang melihat hidung besar akan mengamuk pun ia tidak tinggak diam, Mr. Upil langsung melemparkan upilnya ke hidung besar dan meledakannya berkali-kali.

Dan saat letakkan yang terakhir, tiba-tiba saja jenggot panjang langsung menjadi temeng, membuat ledakan itu mengenai bekas tebasan yang berada di tubuhnya.

Secara bersamaan kedua raksasa itu terjatuh. Lalu parahnya lagi, gara-gara jenggot panjang yang berdiri aku jadi tidak memikiki tempat persembunyian.

"Broggy-San! Doggy-San!" Teriak Vivi dan Nami secara bersamaan.

"[Name]?!" Teriak Zoro yang justru salfok pada kehadiran sang gadis.

Aku mematung, kenapa harus di sebut si bang?! Anjip, anjip, anjing— eh, astaga bahasnya.

Aku menghela nafas sejenak mencoba untuk tetap stay Cool, no panik. "Yo!" Sapaku melambaikan tangan.

"Bukankah kau bersama Sanji, [Name]?!" Seru Nami.

"Apakah dia meninggalkanmu sendiri? Huh, benar-benar pria omong kosong." Ujar Zoro.

"Oh! Mr. 3! Dia juga salah satu yang ada di gambar!" Ujar si Bocil.

Aku tersenyum, tersenyum sangat amat cerah. Ku ayunkan tanganku ke arah api yang berada di lilin.

Past!

Api yang berada di atas kue lilin itupun padam akibat air yang ku arahkan ke sana.

Pria lilin kembali mengeluarkan lilin dari tubuhnya, setengah lilinnya ia arahkan untuk menahan pergerakan kedua raksasa dan setengah lilin lainnya mengincar ke arahku.

TRUTHWhere stories live. Discover now