~4~

3 2 2
                                        

"Kamu kenapa sih deket banget sama mereka aku gak suka"kesel galvin.

Yah setelah pulang sekolah tadi ia malah di marahin sama galvin karena terlalu deket dengan temen cowo sekelas nya padahal itu hal wajar namanya juga pertemanan tapi emang setan satu itu sangat posesif.

"Emang kenapa? "

"Perlu di jelasin?, aku dah bilang aku gak suka Erin"

"Tapi kan itu suka suka aku, lagian kamu tuh bukan orang tua aku yang berhak ngatur aku, sementara orang tua ku aja gak pernah larang aku vin"Erin mulai kesel dengan tingkah galvin ini. " aku mau deket sama siapa aja itu terserah aku galvin"

"Tapi aku gk suka rin mereka natap kamu kayak ada rasa"jelas galvin.

"Perasaan kamu doang itu mah kami murni berteman gak ada tuh yang namanya suka menyuka dalam kamus kami"

"Yaudah kalau gitu, jangan terlalu deket yah"

"Aku gk di cipokan sama mereka galvin kamu tenang aja"ucap Erin menatap galvin sinis, ia bangkit dari duduk nya  dan berjalan kedapur mengambil minum.

Sementara galvin hanya mengikuti.

"Kalau aku deket ma cewe kamu pasti marah aku juga marah kamu deket sama cewe"

"Lah enggak lah, kamu bukan siapa siapa aku galvin ngapain juga aku marah"

"Aku ini calon suami kamu! "

"Mana ada sejarah nya setan sama manusia nikah" setan satu ini sangat gilak.

"Bisa kalau aku bawa kamu ke alam aku" ucap nya tanpa ada salah.

"Awas kalau kamu berani" geram lama-lama kalau ngurusin setan gila satu ini, gak beres ada gak sih rumah sakit jiwa khusus setan.

"Emang kenapa sih? "

"Siapa juga yang mau ke alam kamu" sinis Erin.

"Serah kamu yang penting aku mau ajak kamu ke alam aku"

"Gila kamu yah, kalau kamu macem macem sama aku aku bakalan tutup mata batin aku"ancam Erin.

"Tutup aja kalau mau, dan aku bakalan buka lagi mata batin kamu, atau bagaimana kalau kita punya anak? "Galvin tersenyum seperti setan emang setan sih.

"Gila kamu yah setan mana ada sperma"aneh aneh aja setan satu nih.

Galvin bersiap-siap membuka celana nya.

" ehh setan mau ngapain kamu"binggung juga nih Erin.

"Mau nunjukin kalau aku ada sperma"

"Jadi setan kok goblok"

🍂🍂


"Rin, aku tuh cowo paling tampan di dimensi aku, masa kamu gk suka sama aku atau kagum gitu" galvin dengan tampang pede.

"Itu kan dimensi mu bukan dimensi aku, jadi kritia cowo nya beda, mana ada cewe yang suka sama setan kalau di dimensi aku. " Erin menatap sinis galvin.

"Kamu tau gak? "Galvin mencoba mengganti topik.

"Gk tau, emang gua peramal"

"Hehe, dalam sekejap aku bisa ngehancurin bumi lo"galvin menyilangkan tangan nya di depan daan sambil tersenyum remeh.

" heh lu bukan Tuhan jangan sok. "Nih setan selain bodo juga tukang halu.

"Aku serius rin"

"Kalau bener coba lah hancurin bumi"

"Gak boleh!, kamu masih di bumi ntar kamu tersakiti"

"Halah banyak bacot"

"Nih lihat yah"

Perlahan mata galvin berubah berwarna hitam dengan cahaya putih di pinggir nya.

"Heh babi beneran tah ehh iye iye gua percaya agak sengklek nih setan lah" Erin mencoba menjambak rambut galvin"ini gimana yah dia setan, setan bisa kerasukan gak sih? "

Perlahan mata galvin kembali seperti semula. "Hehehe sayang, gak mungkin aku hancurin dunia,Iyah engga kan ada istri aku mana mungkin aku hancurin"

Erin menatap jijik"istri gundul mu belum nikah gua"ujar Erin.

"Makanya ayuk nikah" balas galvin.

"Nikah tuh, sama tembok! "

"Sayang ih, masa sama tembok gak seru Banget" galvin menarik tangan erin.

Erin bener bener murka menatap jengah ke arah galvin"heh anjing lu bisa diam gak sih gua capek"dalam sekejap galvin menghilang.

"Vin, lu marah?, maafin gua dong gua gk maksud gitu ais"

"Vin!, galvin lu dimana anjir gua minta maaf gk maksud buat ngomong gitu" Erin linglung sendiri berusah untuk nyari galvin tapi gak kunjung nampak.

"Galvin ih serius ahh"

"Ahh udah lah paling juga ntar muncul lagi. "

"Bosen, jalan jalan aja kali yah? " mengambil dompet, kunci motor dan handphone Erin keluar dari rumah, dan bergegas keliling kota.

"Seperti biasa kota jakarta selalu ramai. " gumam Erin.

Terus berjalan hingga akhirnya ya menemukan taman, memarkirkan motor nya ia pun berjalan mengelilingi taman, tidak terlalu ramai mungkin karena hari senin yah.

Mengingat ini jadi keinget galvin, kemana dia kok belum muncul, Erin menepis mana mungkin ia kangen dengan galvin, mustahil.

"Kangen? " suara bariton itu muncul tiba tiba dari berakang Erin.

"Heh kutu ayam"reflek Erin, ia langsung melihat ke belakang, " innalillahi galvin kalau datang tuh bilang assalamu'alaikum "

"Hem maaf , gak tau" ucap galvin.

"Dari mana aja kamu?, kok baru keliatan. " tanya erin.

"Perasaan baru 1 jam deh, kamu sudah kangen sama aku? "

"Gak gak bukan gitu, maksudnya tadi lu kemana" goblok goblok, setan goblok.

"Oh tadi ada urusan" jawab galvin.

"Serius?, kamu emm gak marah? " tanya Erin.

"Hah marah?, mana mungkin aku marah sama kamu hahaha ada aja" galvin mengelus kepala Erin.

Pipi Erin merah, tidak mungkin ia suka pada galvin ah sadar rin, dia setan lo, masa harus suka sama setan.

"Lihat anak-anak itu" galvin menujuk ke arah anak anak yang sedang bermain sepeda "lucu kan?, kamu mau punya anak juga gak? "

"Galvin apaan sih, kamu! "

"Hehehe siapa tau kan" galvin nyengir cem babi.

"Pulang yuk, aku mau mintak kelon"

"Galvin sekali lagi bilang gitu ku lempar kunci kamu! "

"Iyah Iyah engga, huh sensi banget"

Ibu yang sedang berkumpul melihat dengan pandangan aneh ke arah erin,
Punya sakit jiwa mungkin dia bicara sendiri.

Tbc

Makasih udah baca, jangan lupa tinggalin jejak yah!, jadi ntar kalau hilang kan gampang di temuin hehehe.

Spam:💐


Different DimensionsDove le storie prendono vita. Scoprilo ora