~2~

3 3 0
                                        

Siang ini Erin sudah berada di kosan nya yah kemarin mama nya sudah minta izin ke papa nya untuk mengizinkan Erin ngekos dan akhirnya di setujui asalkan Erin bisa menjaga diri baik-baik.

Erin sedang duduk di depan kosan nya bersama sarah,di situ terletak gubuk kecil namun nyaman hembusan angin sungguh membuat nyaman apalagi di temanin teh manis dan biskuit ro*ma kelapa .

"Adem kan? " tanya sarah.

"Iyah kayak nya gua bakalan betah"

"Oh jelas ini kosan udah di rancang sedemikian rupah, dengan ruangan yang astutik,pemandangan yang indah dan lu tau gak jauh dari sini ada danau pasti bakalan betah si lu"

"Serius?, enak banget bakalan betah gua mah"

"Iyah dong, disini juga ada cogan banyak"

"Dih lu kira gua elu yang mata nya langsung berubah hijau ketika melihat jantan"Erin mengambil 4 keping biskuit ro*ma dan mencelupkan nya lalu memakan nya.

"heh cogan itu asupan, lu kalau gak makan pasti laper kan? "

"Iyah lah bege"

"Nah begitu juga gua, gua laper kalau gk lihat cogan bahkan 1 hari aja gk bisa l, 1 hari gua harus ketemu minimal 2 cogan"

"Dih anj, lu mau cogan? " tanya Erin

"Mau dong cogan tuh bagaikan separuh nafas gua"

Erin mengambil handphone dan membuka galeri lalu menekan salah satu gambar "sama ini mau? "

Sarah tersenyum masam"rin gua suka cogan cowo ganteng bukan cojel cowo jelek udah bapak bapak juga itu ih geli gua"

"Bukanya lu mau duda anak 1 yah kata lu lu pengen biar kayak di wp wp"

"Tapi gk gitu juga gua pengen nya yang kaya tampan punya roti sobek bukan yang perut buncit"

"Kan kalih aja gak papa biar viral tuh seorang anak sma menikah dengan pria berumur 50an hahahahahha" Erin tertawa terbahak-bahak.

"Tau ah gak asik lu mah mau pulang aja gua"sarah beranjak dari gubuk dengan wajah cemberut.

"marah ni cerita nya? "

"Apa sih dah ahh gk mau mood gua mau lihat cogan aja di warung bu atik"sinis sarah

" yehh yaudah sono"

Sarah pun pergi dari gubuk itu.

Dan tinggalah Erin sendiri dengan angin sepoy sepoy di samping pohon mangga sungguh nikmat.

Namun momen itu hilang seketika, ketika ada seseorang di samping erin, Erin tau kalah itu bukan manusia terlihat dari bauk nya, pria itu memiliki kulit putih pucat badan cukup tinggi,rambut nya halus, dengan mata elang, pria itu sungguh tampan, namun sayang ada bekas tusukan di sekitaran badan nya.

"Kamu seperti bisa melihat ku? "

Erin mencoba menghiraukan,dia juga males Menangapi.

"Hei jangan diam aku tau kamu bisa melihat ku, aku tidak akan menyakiti mu, dan aku hanya ingin berkenalan sekaligus berteman" ucap hantu pria itu.

"Yah aku bisa melihat mu" Erin menyahut.

"Bagus lah sekarang aku mempunyai temen seorang manusia" pria itu tersenyum.

"Bukanya kau juga manusia? "

"Iyah tapi itu dulu sekarang tidak, aku sudah menjadi arwah, kos yang kamu tinggalin itu rumah ku" ucap pria itu.

"Ahh maaf aku tidak tau itu rumah mu"

"Tidak apa-apa apa justru aku senang memiliki teman"

"Benerkah?" Erin memastikan.

Different DimensionsWhere stories live. Discover now