Aku bukan anak sekolah dasar!

62 15 6
                                    

Matahari sudah mulai mengeluarkan cahaya nya. Udara segar terasa dimana-mana.

Bunyi alarm berbunyi. Mengganggu tidur seorang pemuda yang masih terlelap di sofa ruang tamunya.

Agasa.

Kenapa ia tidur di ruang tamu?

Jelas! Selamam Hanni merengek agar diizinkan bermalam di apartemen nya. Karena Hanni tidak tahu rumah atau tujuannya. Dengan berat hati, Agasa mengizinkan Hanni. Tapi dengan syarat bahwa Hanni tidak boleh berbuat macam-macam di apartemen nya. Syarat itu pun di setujui Hanni.

"Oke! Aku akan menjadi anak baik." Kata Hanni saat itu.

Awalnya Hanni meminta untuk tidur di sofa. Namun Agasa secara tiba-tiba membawa selimut dan bantalnya ke sofa dan menempatinya. Jelas Hanni bingung dan bertanya-tanya.

Km nanyea?

"Tidur dikamar."

"Jangan sentuh barang-barang gue." Titah Agasa.

"Emm.. Ranjangmu?" Tanya Hanni.

"Kecuali itu, boleh." Jawabnya.

Setelah itu Hanni bergegas masuk kamar dan tidur.

Sedangkan Agasa tidur di sofanya.

Mari kita beralih ke Agasa yang masih mengumpulkan nyawanya.

ding dong ding dong ding dong DING DONG!

"Siapa anjir?!" Gumam Agasa. Ia segera berjalan ke pintu apartnya dan mengintip dari lubang pintu untuk melihat siapa tamunya.

"Ah elah.."

Cklek!

Saat pintu terbuka. Disana terlihat Ajun yang nyengir menatap Agasa.

"Pagi gan." Sapa Ajun dan bergegas masuk ke dalam padahal Agasa belum mengizinkannya.

Agasa menghela nafasnya dan bertanya, "Tumben lo kesini mana pagi-pagi."

"Heh cok i, iki gara-gara chat mu mau bengi."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I-PhAm?!?! Where stories live. Discover now