NoNa 2. Di Kantin

2.5K 281 59
                                    

Pagi ini di lapangan basket SMA Persada, tampak Gista yang sedang terlambat berlarian menuju kelasnya, namun masih sampai setengah lapangan Kanaya tiba-tiba mencegatnya.

Kanaya adalah sekretaris I OSIS SMA Persada, ia dengan rompi OSIS nya tampak berdiri bersedekap dada menghadapi Gista.

"Terlambat lo?" tegur Kanaya.

"Belum juga masuk gurunya," tukas Gista menatap Kanaya tidak suka, gadis itu terlihat angkuh di mata Gista, entahlah sejak ia gagal dalam seleksi OSIS waktu itu, Gista memandang organisasi itu layaknya perkumpulan murid yang suka bertingkah, termasuk juga Kanaya.

Apalagi Kanaya menjabat sebagai Sekretaris OSIS, posisi yang sangat Gista idam-idamkan. Tetapi gagal ia dapatkan.

"Push up lo! Sepuluh kali!" perintah Kanaya.

"Push up?! Security aja lolosin gue kok?!" sinis Gista.

"Gue hukum lo bukan karena lo telat, tapi karena lo jatuhin dasi Pramuka lo!" tegas Kanaya sambil menunjuk kearah kain berwarna merah dan putih itu.

"Bossy lo!" cibir Gista segera menyahut dasi pramukanya dari lantai.

Kanaya tertawa kecil sambil memutar bola matanya.

"Kalo gue bossy emang kenapa? Nggak suka lo?!" ucap Kanaya tegas.

"Gista denger ya! Gue hukum lo karena lo jatuhin ini! Dasi Pramuka barang ini adalah representasi dari Sang Saka Merah Putih, kalo lo lupa! Wajib kita hargai! Lo pernah liat?! Sejak hari kemerdekaan hingga sekarang, Merah-Putih yang berkibar itu jatuh ke tanah?! Enggak kan?!" terang Kanaya kemudian.

Gista tanpa menyahut segera memakai dasi merah putih itu ke lehernya, lantas menguncir rambutnya, tanpa banyak protes lahi ia melakukan posisi push up, seperti yang Kanaya minta.

Kanaya berlalu saat hukuman Gista telah selesai, namun dendam di hati Gista tak kunjung padam. Ia berjalan ke kelas dengan perasaan kesalnya.

"Gis, darimana aja sih? Telat dikit bakalan di cabik-cabik lo sama Bu Dayu," tanya Nafisa teman sebangku Gista.

Gista tampak menghela nafas, lantas mengubah raut muka masamnya menjadi senyum di saat yang sama. Kan psikopat tuh bocah.

"Gue kesiangan makanya telat," jawabnya.

"Btw, nanti jam olahraga kita barengan kan, sama kelasnya Bara, ciyee seneng donk lo, senenglah masa enggak?!" goda Gista pada Nafisa.

"Kalo barengan emang kenapa Gis? Materinya kan beda, gurunya juga beda, lapangan doank yang berbagi," ujar gadis berhijab tersebut.

"Kan lo bisa manfaatin momen ini buat deketin Bara, ayolah kapan lagi? Kita jarang loh olahraga di lapangan yang sama dengan anak IPS karena biasanya kita olahraga di indoor," kata Gista menekan Nafisa.

"Gue sebatas kagum saja sama Bara, nggak kepikiran ngegodain caper-caper ke dia, gue bukan cewek kaya gitu Gis," ujarnya.

"Lagian gue juga..." ucap Nafisa terputus.

"Juga apa?" tanya Gista mengernyitkan alisnya.

"Gue juga udah dijodohin sama anak dari temennya bokap gue, tapi gue belum ketemu sih, masih sekedar omongan doank yang disampaikan bokap gue ke gue," jawab Nafisa ragu setengah berbisik.

"Masih sekedar rencanakan? Bisa iya, bisa enggak," desak Gista.

***

Sementara itu di kelas XI IPS III Noah tampak sedang duduk menyendiri sibuk dengan HP nya, sementara teman-temannya yang lain anggota inti The Pirates, sedang sibuk membahas list cewek di otak Rigel.

Noah & Nafisa (FIZZO) 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Where stories live. Discover now