AKSARA 2

24 12 26
                                    

SMA Antariksa, pukul 10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SMA Antariksa, pukul 10.10 WIB.

Bunyi Bell pertanda istirahat mulai terdengar. Seluruh siswa/i SMA Antariksa berbondong-bondong keluar dari kelas mereka menuju tujuan nya masing masing. Ada yang berjalan menuju kantin, perpustakaan, lapangan, toilet dan lain lain.

Sama seperti ketiga lelaki yang kini sedang berjalan menuju kantin. sedari tadi dua lelaki di antara nya tak henti henti nya berdebat, sedangkan di antara 2 lelaki yang sedang berdebat itu ada satu lagi lelaki yang nampak lelah mendengar keributan kedua teman nya itu.

"Woy Lo berdua diem bisa gak sih? Pengang kuping gua dengerin bacotan Lo berdua." Ucap Aksara. Lelaki itu menggosok telinga nya yang terasa panas karena mendengarkan keributan yang tak henti-hentinya sedari ia keluar dari kelas hingga sekarang mereka sudah duduk di kursi kantin.

"Ya salahin aja tuh si Aindanjing. Perut gua jadi mules gara gara tuh orang campuran sambel setoples ke baso gua kemarin" Ucap Taiki. Lelaki berdarah campuran Indonesia-Jepang itu terlihat kesal dengan tatapan permusuhan yang di tujukan pada Aidan.

"Ya Lo juga bego. Udah tau sambel nya banyak masih aja Lo makan. Heran." Ucap Aksara lalu meminum es teh nya yang baru saja ia pesan.

"Nah, bener tuh. Lo nya aja yang bego TAIki yamazaki." Ucap Aidan sembari menekankan ucapan nya pada 3 huruf awal nama Taiki.

"Bangsat Lo." Ucap Taiki kesal.

Aksara menggosok telinga nya kasar. Telinga nya terasa panas karena tak habis-habisnya mendengar perdebatan di antara 2 sosok manusia di hadapan nya ini.

Daripada terus mendengarkan perdebatan ini. Aksara lebih memilih untuk mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Dan ya! Ketemu!. Tanpa sepatah katapun Aksara langsung mengambil paper bag yang sedari tadi ia bawa dan berjalan menuju seseorang yang ia tuju.

"Lah, mau kemana tuh anak?" Ucap Taiki kala melihat aksara pergi.

"Gara-Gara Lo, sih." Ucap Aidan lalu melempar kan cangkang Kacang tanah pada Taiki.

"Kok gua sih anjir?!"

"Ya jelas Lo lah yang salah."

"Gak mau tau pokok nya Lo yang salah, titik!."

***

Sedari lima menit yang lalu Aruna masih terdiam menunggu antrean untuk membeli makanan.

Tangan nya berkacak pinggang serta mulut nya yang sedang berkomat-kamit mengucapkan segala sumpah serapah untuk kedua sahabat nya itu.

Beberapa menit lalu Aruna kalah dalam bermain kertas-gunting-batu bersama Banyu juga Hel, dan ya ini lah jadi nya. Sesuai dengan persetujuan mereka sebelum nya jika yang kalah harus memesankan mereka makanan dan itu lah yang membuat Aruna berdiri mengantre yang sial nya antre-an nya ini bahkan lebih panjang dari kereta api. Kalau begini jadi nya belum sempat ia makan, Bell masuk sudah lebih dulu terdengar.

AKSARAWhere stories live. Discover now