"HEH! MAU KEMANA KALIAN!!" teriak Pak Rahman sembari berlari menghampiri Jarel.

Jarel maupun Kenan kepalang panik karena mereka sudah tertangkap basah oleh Pak Rahman. Tanpa aba-aba, Kenan lengsung menarik tangan Jarel secara paksa dan mereka terjatuh bersamaan.

Jarel mendapatkan luka baret di bagian tangan, sedangkan Kenan menimpah pohon pisang yang sudah tumbang.

"Woi Nan cepet cabut, bangun goblok, entar keburu dikejer Pak Man" ujar Jarel dengan beranjak dari posisi awalnya.

Saat mereka ingin melarikan diri dari Pak Rahman, tas Jarel tiba-tiba di tarik oleh Pak Rahman yang ternyata ia sudah berada di belakang mereka.

Jarel panik, tanpa pikir panjang ia langsung melepaskan tas tersebut kemudian berlari menjauh dari Pak Rahman dan menaiki motor Kenan tanpa aba-aba.

"KENAN!!!JAREL!!!" teriak Pak Rahman.

Kenan melesat pergi dari area belakang sekolah dengan menambah kecepatan motor yang ia tunggangi agar cepat sampai di markas 'Ranvsky'.

Sesamapinya di sana Jarel membuka pintu dengan kasar sehingga membuat salah satu orang yang ada di dalam markas melonjak kaget.

"Kay" panggil Kenan.

"Lo cabut juga der?" tanya Jarel dan ikut duduk di sebelah Kay.

Kay mengangguk tanpa mengelurkan suara, sedangkan Kenan sibuk mencari camilan yang ada di kulkas.

Jarel menyandarkan kepalanya di sofa dan menutup matanya perlahan.

"Kay ..." panggil Jarel.

Si pemilik nama menoleh dan berdeham kecil. "Hem ...,"

"Chat di grub, bilang ke anak-anak suruh pada langsung cabut ke markas kalo udah balik sekolah." Ucap Jarel yang masih senantiasa menutup kedua matanya.

"Iya."

"Besok gue mau basketan, lo pada mau pada join gak?" tanya Jarel membuka topik pembicaraan sembari membenarkan posisi duduk awalnya.

Kenan dan Kay serentak menoleh, "sama Riko?" jawab Kay.

Jarel mengangguk, "iya, join ga lo?"

"Males."

"Lo?" Jarel menggerakkan kepalanya ke arah Kenan.

"Join lah, yakali enggak."

🏁🏴🏴‍☠️

"Lo laper gak si, Van?" tanya Selena tiba-tiba.

Levanya yang sedang asik menbuat skets di buku tulis hanya mengangguk samar untuk membalas pertanyaan dari Selana.

Selena membuang nafasnya dengan kasar. "Gue bosen banget di kelas, Pak Rozak ngebosenin. Cabut kantin yuk?"

Levanya menoleh, "bayarin ya?"

Selena memutarkan bola matanya dengan malas. "Iye."

Levanya terkikik samar, "makasih sayang ku cinta ku" ucap Levanya sambil memajukan bibirnya.

Merasa geli, akhirnya Selana memukul pelan bibir Levanya. "Najis"

Selena beranjak dari tempat duduknya dan meminta izin kepada Pak Razak. "Pak, saya izin ke depan ya, mau ketemu Mama"

Pak Razak yang posisinya sedang menerangkan materi di depan spontan diam dan berhenti menjelaskan, "GPL!" titah pak Razak dengan genit. "Enggak pake lama ya lana."

Selana dan Levanya bergidik geli. "Iya, Bapak." Jawab Levanya dengan centil sambil memainkan tangannya.

Dua gadis itu berlari keluar dari dalam kelas kemudian menuju arah kantin. Di tengah tengah perjalanan tak sengaja Levanya melihat ada guru bk yang sedang berkeliling di area sekolah.

Panik. Levanya panik, "Lana" Levanya memanggil, "Bu Nur sama Bu Carol anjir" Levanya sedikit berbisik sambil memberikan gestur tubuh agar Selena segera memutar balik.

Selena tetap memasang wajah santai dan tenang, "lebay, udah diem aja". Jawabnya, namun berbeda dengan Levanya yang saat ini sedang rusuh karena takut mendapat masalah dari Bu Nur dan Bu Carol.

Untung nya, arah toilet perempuan dan kantin satu arah. Jadi Selena mendapat elakkan bila di tanya ingin pergi ke mana.

"Siang, Bu" Selana menebar senyum ketika mereka sudah berpapasan dengan dua guru tersebut.

"Bu.." tegur Levanya sambil sediki membungkukkan tubuhnya.

Kedua guru tersebut hanya mengangguk dan membalas senyuman mereka. "Pada mau kemana?" Bu Carol melontarkan pertanyaan.

"Biasa, Bu. Toilet dulu, beser" jawab Selena dengan cengiran nya.

"Oh, yasudh. Jangan melipir ke kantin"

"Siap bu" ujar Selena, "duluan ya bu"

"Iya."

Cepat cepat dua gadis itu memperbesar langkahnya, "panik gue sumpah" ujar Levanya dengan adanya kelegaan di dada.

"Lo lebay banget anjir, tadi ngapain panik coba" jawab Selena.

"Kita ketemu sama Nur Nur Bu Carol woi" Levanya berkata dengan penuh penghayatan.

"Terus?"

"Takut lah" jawab Levanya dengan suara yang kecil.

Selena menoyor pelan kening Levanya ,"goblok di pelihara"

🏴RANVSKY🏴
☠️TO BE CONTINUE☠️

SEE U DI NEXT CHAPTERR GENGS!–zaza🫰🏻💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEE U DI NEXT CHAPTERR GENGS!
–zaza🫰🏻💋

RANVSKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang