Simplify Our Heartbreak | [45]

59.7K 9.1K 3.7K
                                    

HaiiiTadinya pengen update lebih cepet, ngetik jauh-jauh hari, tapi taunya selesainya tetep Rabu, dudul juga 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii
Tadinya pengen update lebih cepet, ngetik jauh-jauh hari, tapi taunya selesainya tetep Rabu, dudul juga 😅







Eee gimana sama additional part kemarin? Udah cukup puas yak? Utangku lunas untuk urusan party sambil bakar-bakar di Karyakarsa. Wkwk





Masih semangat kan yaaa nungguin orang yang kayaknya lagi seneng bangettt ini 🙆🏻‍♀️

Masih semangat kan yaaa nungguin orang yang kayaknya lagi seneng bangettt ini 🙆🏻‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Kasi api buat Arjune? Kita mau ketemu Niam nih xD 🔥🔥🔥🔥🔥

***








Arjune masih berbaring di tempat tidurnya dengan tubuh setengah bersandar ke headboard dan kedua lengan yang terlipat di depan dada. Tatapnya bolak-balik mengikuti arah gerak Davi yang tengah memunguti pakaiannya di lantai, sementara ponsel masih dia jepit di bahu kiri sambil terus bicara.

Arjune tidak mengenakan lagi pakaiannya, semalam Davi mengenakan kemeja putih miliknya selama tertidur karena dress yang dia kenakan terlempar terlalu jauh. Dan sisa tenaganya seolah-olah tidak cukup untuk berjalan memungut pakaiannya sendiri.

Jadi, sejak tadi wanita itu mondar-mandir di kamar itu dengan kemeja putih tipis menerawang yang bisa membuat Arjune melihat pemandangan di dalamnya tanpa perlu mengeluarkan banyak effort. Davi seolah-olah tidak peduli pada keberadaan Arjune, padahal sejak tadi dia tengah mati-matian menahan diri untuk tidak membawanya kembali ke tempat tidur dan mencegahnya pergi.

"Iya, Ran. Bentar lagi, kok. Aku on the way," ujarnya dengan suara terburu.

Arjune mendecih, mencibir ucapan itu. "Bohong."

Davi segera mendelik setelah seluruh pakaiannya terkumpul di dalam dekap. "Hm-mm, aku ... nggak enak badan." Davi memejamkan matanya erat-erat sambil meringis saat harus berbohong lagi. "Iya. Makanya kesiangan."

Dan sekarang Arjune tertawa, lagi-lagi Davi memberinya tatapan tajam sambil menutup speaker ponselnya.

Davi menaruh ponselnya dengan sembarang, lalu dia berlalu begitu saja. "Kok, bisa-bisanya aku lupa kalau pagi ini ada meeting?" gumamnya seraya melangkah ke arah kamar mandi.

Simplify Our HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang