Simplify Our Heartbreak | [5]

48.5K 9.2K 3.8K
                                    

Cepet, kaaan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cepet, kaaan?





Gimana seneng nggaaak?





Kemarin udah 3k aja dong komennya. :") semangat amat kayaknya yak liat Arjune ditumbalin :")













Aku butuh api api api 🔥🔥🔥

***

Arjune dan segala keteraturan hidupnya.

Dulu.

Arjune memiliki segala kemudahan. Anak tunggal dari sepasang orangtua yang selalu berusaha menciptakan harmoni baik di dalam keluarga. Arjune hanya perlu tenggelam dalam rutinitas di perusahaan milik orangtuanya, lalu kembali pulang untuk menikmati dunia yang sudah diciptakan khusus untuknya.

Ada Yuana saat itu, yang menyempurnakan segalanya. Seorang wanita yang Mami kenalkan sebagai anak dari rekan bisnisnya; cantik, pintar, enak sekali diajak bicara, dan memiliki rambut panjang—tergerai hitam yang wanginya selalu dia suka.

Pertemuan pertama, saat Mami mengenalkannya pada Yuana, hatinya tidak memiliki pilihan lain selain jatuh cinta. Yuana terlalu indah dalam nyata, sehingga mungkin membuatnya malas tidur dan bermimpi. Karena kenyataan saat itu lebih indah dari mimpi yang paling indah.

Arjune hanya perlu berjalan, bersama Yuana di sisinya, mengikuti jalur yang dibuat orangtua untuk masa depan yang didesain khusus untuk keduanya. Setelahnya, dia akan hidup bahagia selamanya. Dan langkahnya menuju ke titik itu sudah melampaui setengah jalannya.

Arjune berhasil membuat Yuana mengatakan 'Ya' saat dia mengajaknya menikah. Dia berhasil mengikat Yuana dengan cincin pertunangan. Setelahnya, persiapan-persiapan pernikahan sudah mereka bicarakan dan rencanakan dengan matang.

Dia ingat sekali, empat bulan yang lalu, bahagia masih begitu rekat dalam hidupnya.

"Aku hamil ...," ujar Yuana saat itu. Makan malam yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari mendadak berubah menjadi tempat pengakuan yang menegangkan. Di luar perkiraan, suasana malam itu mendadak dingin. "Aku hamil ...." Merasa tidak puas berkata sekali, dia mengatakannya sekali lagi.

Arjune sempat tertegun lama, menatap Yuana yang beberapa kali mengalihkan pandang, menghindari tatapnya. Akan terdengar janggal jika berkata bahwa malam itu dia senang mendengarnya, tapi terlalu brengsek jika berkata yang sebenarnya; bahwa dia terkejut dan bingung.

Dalam gamang, malam itu Arjune berkata, "Oh, ya ...? It's okay—Hei, dengar aku, nggak apa-apa, aku akan bilang Mami, kita biaa percepat tanggal pernikahan." Dia meraih tangan Yuana yang terlihat rapuh saat itu, bahkan wanita itu tidak balas menggenggam tangannya.

"June ...."

"Ya ...?" Arjune menatap dua mata sayu yang sejak tadi tidak kunjung balas menatapnya. "Na, aku akan bertanggung jawab. Segalanya akan—"

Simplify Our HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang