CHAPTER 16 SPESIAL

3K 260 24
                                    

CHAPTER 15

Nah gais..
Akhirnya.. kita sampai di penghujung karya ini..
Aku mau ucapin.. makasih bgt yang udah ngikutin sejauh ini.

Makasih reader2 semua yang baik hati.
Mohon maaf kalau abg ada salah2 kata ya..
Yang mungkin nyakitin hati kalian. Aku minta maaf bgt.. namanya juga manusia sering ngomong ga mikir dulu.

Semoga aku masih diberikan kesempatan untuk menghibur kalian2 disini.
Supaya kita bisa bertemu lagi di lain waktu.

Sampai jumpa di karya selanjutnya ya..
Aku akan kembali lagi nanti dengan ide yang lebih cemerlang. Jadi kita balik dengan story rutin baru, dan ebook yang nggak kalah seru

Sekali lagi makasih bgt ya kawan kawan. Atas dukungannya.

Aku harap aku bisa kembali secepatnya dan kita having fun lagi sama sama..

Bye bye 👋🏻





..

Spesial Part...

Lilin berwarna merah menari nari didepan meja nakas. Sungguh gemulai, seolah olah ia sedang diiringi oleh Musik cinta diantara dua insan. Jemari putih dan menggemaskan, menyentuh setangkai mawar disamping lilin itu. Pemilik jemari itu menatap dirinya dari pantulan kaca, gaun mandi berwarna putih membalut tubuhnya.

Hanya sehelai kain putih dari sutra mahal itu yang mempertahankan tubuhnya tetap berpakaian. Kim Jennie, ia ambil setangkai mawar berwarna merah itu, lalu ia hirup aromanya dalam dalam. Sembari menatap pantulan kaca, Jennie tersenyum. Dari sana Kim Jennie lihat seseorang sedang melemaskan tubuhnya di dalam bak mandi.

Rambut sebahu yang sudah mulai panjang dikuncir keatas. Otot lengan yang berisi dengan kulit putih yang bersih, terutama jemari jemari panjang yang lentik. Jarinya anggun menyentuh tangkai gelas wine.

Jennie merasakan berdebar-debar, ia seakan mimpi. Bagaimana sekarang ia bersama gadis yang paling diidamkan berada di ruangan tertutup, dan salah satu dari mereka telah menunggu dibak mandi tanpa mengenakan sehelaipun. Lalisa Manoban, si gadis dengan raut wajah berlimpah maskulinitas, bibirnya menyesap wine di gelas, namun mata coklat yang seperti mata Rusa itu mengemis perhatian.

Kedua matanya memanggil Kim Jennie untuk mendekat dan bergabung bersamanya. Jennie datang, ia telah menyingkirkan segala keraguan, lama ia menanti penyatuan. Dan Sekarang adalah saat baginya. Mengenali Lalisa Manoban hingga ke bagian yang tak tersentuh oleh orang lain.

Kaki putih yang melenggang lenggok menuju bak mandi. Jennie berdiri tepat dihadapan Lisa, Dan ia tersenyum miring, gadis itu berubah total, ia telah menjadi seorang wanita. Mata kucing yang seduktif, terbuka hanya setengah bulan, seperti mengantuk, tetapi justru memperlihatkan sisi feminisme yang kuat. Ekspresi yang paling memukau untuk orang yang akan bercinta, itulah yang sedang diperlihatkan oleh Jennie sekarang.

"Kau menungguku Nyonya ?" Tanya Jennie pada Lisa.

Sementara Lalisa Manoban, ia bersandar makin rileks, dan bibir tebal yang berisi itu memberikan senyum terbaiknya. "Aku berekspektasi akan melihat segalanya darimu Jennie ruby Jane, Tanpa satu helaipun hambatan yang mengalangiku"

Jennie tersenyum miring, mata kucing itu mengerling. "Tadinya, aku yang ingin meminta hak-ku darimu, namun sekarang malah kau lah yang terdengar menuntut akan hakmu"

33 DAYS TO BE YOUR CAT [Tamat]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora