Prolog

214 35 2
                                    

This fanfiction is created by
PenulisMisterius32

Original OC
Resident Evil game

Inspiration by
Resident Evil game

Happy reading 📖
Don't forget to leave a comment
Love you all ❤️

ᕙ⁠(⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)⁠ᕗ


Setelah kematian [name] banyak orang yang merasa terpukul atas hal ini.Tentu saja.Siapa sangka bahwa wanita sebaik [name] harus mati secepat itu diakibatkan karena sebuah virus mematikan yang memasuki tubuhnya.

Diantara semua orang,Leon-lah yang paling merasa terpukul.Ia tak lagi keluar apartemen bahkan jika Chris mengontak telepon apartemen hanya untuk menanyakan kabarnya dan mengajaknya untuk menghirup udara segar di luar.Bukan memberi misi.Leon selalu menolak semua orang yang datang ke apartemennya dengan mengatakan ia sedang lelah.

Leon masih merasakan kesedihan yang benar-benar mendalam.Pikirannya terus merasa terganggu entah karena apa.Apakah ini akibat rasa bersalahnya tak bisa menyelamatkan [name]?Mungkin iya.Jika tidak,dia tak mungkin berdiam diri di apartemen hanya untuk meratapi kesialannya kehilangan kekasih tercintanya.

★★★

Malam itu.Di waktu yang sama.Pukul 11 malam Racoon City diguyur hujan deras.Untuk ke sekian kalinya Leon duduk di kasur kamarnya menggenggam sebuah figura di tangannya ia menatap figura itu begitu lama.Perasaan aneh muncul di dadanya.Perasaan sakit dan kecewa setelah kehilangan [name].

Rasa bersalah.

Leon benar-benar merasa bersalah.Ia sudah berjanji pada Miles untuk menyelamatkan nyawa [name] namun takdir berkata lain.Tuhan memang bersikeras menginginkan mereka untuk berpisah.Bahkan kematian juga yang harus memisahkan mereka.

Leon mengusap wajah [name] di figura foto itu."Sudah 5 tahun berlalu [name]...bagaimana kabarmu di sana?Aku benar-benar merindukanmu di sini.Kuharap kau bahagia bisa berkumpul dengan keluargamu lagi di sana,"

Leon menatap sendu wajah [name] di figura foto itu.Iya,sudah 5 tahun berlalu sejak kematian [name].Semua orang kini kembali ke aktivitas normal mereka dengan memori tentang [name] masing-masing di hati mereka.Semua orang kecuali Leon.Ia masih terjebak di pusaran kepedihan dan kesedihan yang dirasakannya.Seakan terjebak di masa lalu,ia tidak mampu untuk kembali beraktivitas normal dan merelakan kepergian [name].

Leon menghela nafas,ia meletakkan figura foto itu dan berjalan ke dapur.Menengguk sebotol wine yang terletak di sana.Kondisi apartemen begitu berantakan tanpa [name].Sampah berserakan dimana-mana.Botol wine kosong tergeletak di lantai,meja kopi,dan konter dapur.Leon sama sekali tak berniat membersihkan tempat ini.Ia terlalu sibuk terlarut-larut dalam kesedihan hingga lupa hal terpenting di hidupnya.Yaitu kebersihan.

Tidak.

Bagi Leon kebersihan bukanlah hal terpenting baginya.Baginya hal terpenting adalah keberadaan [name] bersamanya saat ini.

Leon masih sibuk menenggak botol wine itu hingga habis.Membuat kepalanya sedikit pusing dan pandangannya kabur.Tiba-tiba ia mendengar suara benda jatuh dan pecah di belakangnya.Ia menoleh ke belakang dan menyipitkan matanya,melihat botol wine yang jatuh dan pecah ke lantai.Bagaimana bisa?

Leon mendekati pecahan botol itu dan mengambil salah satu pecahannya.Menatap bayangan dirinya yang terpantul di kaca botol.Ia penasaran penyebab botol ini jatuh.Namun Leon merasakan ada seseorang di belakangnya.Ia segera mengubah arah pecahan itu dan melihat Anna yang mengenakan jaket abu-abu hendak memukulnya dengan pipa.

My Love 2 : After Death [ongoing] | Leon Kennedy x ReaderWhere stories live. Discover now