2. new roommate

928 83 2
                                    


Taehyung bangun pagi-pagi sekali hari ini. Membereskan seluruh ruangan flat-nya. Tentu karena kabar bahwa penghuni baru akan datang nanti sore. Bahkan ia mengeluarkan vacuum cleaner yang tidak pernah dipakai dari dalam kardus. 

"Bodoh sekali Kim Taehyung." Taehyung menepuk jidatnya. Ruang kamar tidur yang akan digunakan teman barunya sangat penuh oleh barang-barang, bahkan lebih layak disebut gudang.

Taehyung menyiapkan satu kantong trash bag dan mulai memasukkan sampah-sampah yang ada di kamar tidur tersebut. Sudah tiga jam ia membereskan dan memindahkan barang-barang tak terpakai ke dalam satu ruangan kecil.

"Fyuh." Taehyung mandi keringat. Hanya demi menginginkan impresi baik ia rela menata ulang seluruh ruangan.

"Kalau saja aku dari dulu sering membersihkan semua ruangan di sini, pasti tidak akan sesulit ini." Penyesalan selalu datang di akhir, bukan?

"Oh, iya, sprei!" Taehyung berjalan menuju lemari pakaian dan membuka rak paling bawah. Matanya menelisik seluruh sprei yang ia punya. Taehyung menggeram kesal.

"Kenapa spreiku bergambar stroberi semua!" Ingin memarahi ibunya yang membelikan sprei pun percuma juga. Toh, dia juga yang berbinar senang ketika dibelikan.

Terpaksa Taehyung mengambil satu pasang sprei kasur, bantal, dan guling bergambar stroberi warna merah segar dan memasangnya.

Selesai sudah acara beres-beres. Jam menunjukkan angka dua belas, Taehyung bersiap untuk mandi sebelum ketukan pintu berbunyi.

Taehyung membuka pintu dan menemukan Bibi Kim tersenyum cerah.

"Sudah beres-beres, Tae?" Taehyung mengangguk.

"Jeongguk akan datang pukul empat. Pastikan kamu tidak kemana-mana nanti sore, ya."

"Jeongguk?"

Bibi Kim menepuk jidatnya, "ya ampun Bibi lupa memberitahumu. Penghuni barunya bernama Jeon Jeongguk, Tae." 

Taehyung manggut-manggut. "Kalau begitu aku mandi dulu, ya, Bibi."

***

Taehyung mengamati seluruh ruangan. Sudah bersih. Sekarang ia berpikir harus menghidangkan apa untuk Jeongguk. 

"Aku lupa aku tidak bisa memasak."

Taehyung tahu bahwa Bibi Kim sudah menyiapkan makanan. Tetapi tidak salah juga, kan, dia ingin menghidangkan makanan untuk teman barunya. Setelah lama berpikir, ia akhirnya hanya menyediakan banyak cemilan. 

Taehyung terduduk di sofa dengan pikiran yang melayang. Berbagai skenario buruk hinggap di kepalanya.

Bagaimana jika Jeongguk orang jahat?

Bagaimana jika Jeongguk tidak nyaman tinggal bersamaku?

Jeongguk ini umur berapa?

Bagaimana jika dia ternyata seorang bapak-bapak?

Terkutuklah Taehyung dengan pikiran buruknya itu. Pintunya diketuk dengan sangat keras.

"Taehyung! Taehyung!" Taehyung mendesis. Hapal sekali dengan pemilik suara.

Taehyung membuka pintunya malas sembari mengangkat kedua alisnya seolah bertanya, kenapa?

"Kamu gila?! Tidak mendengar suara mobil di bawah?" Jimin berteriak. Taehyung menajamkan pendengarannya, lalu menggeleng.

"Ya jelas tidak dengar! Mobilnya sudah dimatikan!" Jimin kesal.

thanks, baby! - kookv [END]Where stories live. Discover now