"Eh, eh, katanya Eiffel lagi ditutup tau," senggol Dongping sambil menunjukkan layar ponselnya. Terpampang gambar menara Eiffel disertai judul 'Eiffel, closed for public!'.
"Si tiba-tiba Eiffel, barusan lo masih bahas boba ya." Yilyu menyahut, geleng-geleng kepala.
Dongping nyengir. "Pas lewat timeline. Eh tapi ternyata cuma lantai atasnya doang deh, terus cuma sebulan doang juga," tambahnya lagi.
"Ohh. Ngomong-ngomong Eiffel, kapan dah kita terakhir ke sana? Kayak yang udah lama banget."
"Lah gue mah taun lalu, kan ikut tanding di tur Eropa," jawab Dongping enteng.
"Oh iya, sama si Yanzhe ya," gumam Yilyu.
Dongping mengangguk.
Yilyu menyandarkan punggungnya ke tembok sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke sana. "Pas 2021 kan kita gak ikutan tuh, dari Denmark langsung balik karantina, 2020 kayanya emang gak ada turnamen ya gara-gara covid masih tinggi-tingginya kan, nah 2019 tuh kita ke sana gak sih?" Yilyu mencoba menggali ingatannya.
"2019 kita kan main di Wuhan, Military Games itu loh. Dih udah mulai pikun lo ya?" sindir Dongping.
"Ngetes aja gue."
Dongping mendengus. "Bisaan lu ngelesnya."
"2018 njir berarti terakhir gue ke Paris. Tahun ini mesti banget tanding ke sana sih, terus foto depan menara Eiffel yang abis direnov itu tuh," sahut Yilyu, terkekeh pelan.
"Ih norak lo! Paris lah kita, pemanasan olimpik coy!"
Yilyu lantas menceletuk. "Ping, kira-kira pas olimpik kita masi bareng gak ya?"
