"Aku juga. Ayo Myrtle." Amora menatap kedua sahabatnya itu dengan heran.

Mendengar suara Marietta, Riddle menoleh ke tangga yang mengarah ke asrama Ravenclaw itu dan mendapati ketiga gadis yang berada di sana.

Tiba-tiba dua orang gadis pergi meninggalkan gadis manis yang di tunggunya. Pemuda itu menghampirinya.

"Hey, selamat pagi." sapanya dengan senyum menawannya.

"Hai, selamat pagi juga." balas gadis itu.

"Mau berjalan bersama ke Great hall?" tanya Riddle.

"Boleh, ayo." Amora dan Riddle berjalan beriringan.

"Pengobatanmu boleh juga, para ksatriaku langsung membaik dalam waktu 1 hari."

"Tentu saja, ramuan yang ku berikan pada kalian di buat langsung oleh Madam Pomfrey dan Prof. Slughorn."

"Oh ya, tentu saja" Tom tersenyum padanya.

"Eum.. Riddle. Kudengar kau sangat ahli dalam ramuan"

"Kenapa kau ingin ku ajari membuat ramuan apa?"

"Aku ingin mempelajari tentang ramuan-ramuan penyembuh agar aku bisa membantu Madam Pomfrey di Hospital wings."

"Sepertinya kau sangat tertaris dengan hal-hal yang berbau medis ya?"

Gadis itu terkekeh."Ya, aku memiliki keinginan untuk membantu orang-orang untuk penyembuhan."

"Kau ingin menjadi Healer saat lulus nanti?"

"Iya, maka dari itu aku ingin mempelajari tentang ramuan-ramuan yang biasa di gunakan untuk pengobatan. Kalau kau ingin menjadi apa saat sudah lulus dari sini nanti?"

"Baiklah, kalau kau ingin mempelajarinya temui aku besok sehabis makan malam di koridor lantai 7 yang berada dekat asramamu. Kalau aku mungkin saat lulus nanti akan mencoba untuk bekerja di kementrian sihir saja."

"Oke, besok aku akan menemuimu. Menurutku kau pasti akan langsung jadi mentri sihir selanjutnya, melihat kepintaranmu."

"Haha, ya semoga saja." kekehnya melihat gadis di sampingnya itu.

Lagi dan lagi mereka jadi pusat perhatian saat memasuki Great hall.

Amora menoleh ke arah Penelope yang sedang bersama gang pembully asrama Ravenclaw.

Gadis yang di tatapnya menatap balik Amora dengan tatapan berang.

"Bagaimana bisa dulu kau berteman dengan orang sepertinya?" ucap salah satu gadis di dekat Penelope.

"Iya, bahkan bersahabat. Dengan orang yang egois pada sahabatnya dengan merebut orang yang di cintai sahabatnya." sahut yang lainnya.

"Penghianat." seru ketua geng mereka.

Amora yang mendengar itu menundukkan kepalanya merasa bersalah.

Tom menoleh kepadanya, tangannya tergerak untuk merangkul gadis berambut pirang itu.

"Kau tidak usah merasa bersalah, lagi pula kami sama sekali tidak ada hubungan apapun. Aku pun tidak memiliki rasa padanya, jadi kau sama sekali bersalah di sini." Tom berbicara di dekat telinga gadis itu.

Gadis itu tersenyum lega dengan kata-kata Tom barusan.

"Terimakasih, Riddle."

"Just Tom."

"Baiklah, Tom." mereka bertatap lama dan tersenyum.

Wajah Amora memanas kala melihat senyum Tom yang terlihat tulus. Apakah dia akan dapat balasan cinta dari Tom?

MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》Where stories live. Discover now