01

115K 7.2K 250
                                    

Arkana Nazareth remaja nakal yang sangat menyukai balap liar dan tiba suatu malam saat arkana sedang balapan tiba-tiba saja ia lepas kendali dan berujung tewas di tempat.
Bukannya di kubur dalam tanah ia malah mendapati dirinya sedang berada di sebuah kamar yang sangat besar.

Arkana bingung kenapa ia berada di sini, pikir nya. Ia bangun dari posisi tidurnya dan melihat ke seliling kamar sampai dimana dirinya melihat kaca dan terkejut dengan wajahnya?! Hei! ini wajah siapa? saat dirinya sedang memikirkan sesuatu tiba-tiba saja kepalanya mendadak sakit dan pingsan.

Mata Arkana perlahan terbuka ia bisa melihat taman yang sangat indah dan ada seorang pria mungil dengan posisi memunggungi nya.

'siapa dia? dan gue dimana?' batin arkana. perlahan ia berjalan mendekat kearah pria mungil itu dengan banyak pertanyaan-pertanyaan di kepala nya.

Saat sudah di dekat pria itu, Arkana menepuk pundaknya dan pria mungil itu berbalik melihat Arkana sambil tersenyum.
'anjir manis cuk, eh! btw kaya ga asing mukanya'

"Perkenalkan nama saya Alkana marculles" ucapnya membuat kening Arkana berkerut.

"Jangan terkejut, saya ingin menjelaskan semuanya agar kamu tidak bingung lagi. Jiwa kamu tidak mati yang mati hanyalah tubuh kamu dan jiwa kamu sekarang sudah menempati tubuh saya maka dari itu kamu terbangun di kamar yang asing bagi mu."

"Hah? maksudnya gimana sih? gue masih gak paham."

"Kamu masuk ke dalam tubuh saya yang otomatis hidup kamu dan yang sekarang beda. Dulu kamu masih single tapi di dunia yang sekarang kamu atau saya dulu sudah mempunyai suami dan dua anak tiri."

"What? Terus kenapa harus gue njir? emang lo kenapa? mati lo?"

"Yups! saya meninggal ketika tertidur haha entahlah ini mungkin karma untuk saya yang selalu acuh dan suka membentak kepada anak tiri saya, saya tidak suka anak-anak tiri saya karena saya menikah dengan seorang duda yaitu Daddy mereka-" ucapan alkana terrpotong karena pertanyaan dari Arkana.

"Terus kenapa lo nikah kalo ga suka anaknya?" Dia berdecak kesal karena Arkana memotong ucapan nya.

"Ck! Kamu bisa diam tidak? Dengarkan saja dulu!" Arkana hanya mengangguk.

"Saya di jodohkan dengan Daddy mereka dan saya yang tidak bisa membantah kedua orang tua saya karena mereka mengancam akan mencabut semua fasilitas saya yasudah akhirnya saya terima perjodohan itu. Saya dan daddy mereka saling acuh seperti tidak saling mengenal tetapi berbanding terbalik dengan kedua anaknya yang sangat menyukai kehadiran saya, mereka berkali-kali mendekati saya tetapi saya tidak mempedulikan itu bahkan saya pernah mendorong mereka tidak jarang juga kita bertengkar karena saya yang bersifat kasar kepada kedua anaknya selain itu tidak ada interaksi lain."

Arkana yang mendengar penjelasan itu hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Haduh terus gue harus gimana?"

"Terserah. Itu hidup kamu sekarang, mau seperti saya juga boleh"

"Gila lo! walaupun gue nakal tapi kalo sama anak-anak ga tega njir" alkana terkekeh dan menepuk pundak Arkana.

"Yaudah. itu saja, saya pergi dulu" tiba-tiba saja alkana menjauh dan ada cahaya putih yang membuat Arkana silau dan menutup kedua matanya.

Saat arkana terbangun ternyata dirinya masih berada di lantai kamar besar alkana eh atau sekarang sudah menjadi kamarnya?

"Tai! Gada yang ngangkat gue ke kasur gitu anjing" gerutu nya kesal.

Arkana bangun dan melihat kearah cermin lagi dan ia menghela nafas kasar.

Transmigrasi Arkana Where stories live. Discover now