Thgie-8

31 2 0
                                    

Typo bertebaran, yaa!!

Matahari berganti menjadi bulan, begitu pula bulan akhirnya tenggelam digantikan dengan matahari. Tak terasa, sudah tiga bulan berlalu dari kejadian di rumah Mina kemarin. Dan kini, saat yang paling ditunggu-tunggu Mina telah tiba.

Yah, mungkin sebagian dari kalian sudah dapat menebaknya. Bahwa, hari ini adalah hari di mana Mina akan mengikuti kegiatan penilaian akhir semester ganjil kelas 12. Tentunya, Mina pun tidak bisa menahan rasa campur-aduk yang ada di hatinya.

"Semangat, Kak Mina. Kamu pasti bisa. Aku percaya sama Kakak!" seru Cerri guna menyemangati sang Kakak Sepupunya itu. Mendengar perkataan Cerri, Mina pun tidak dapat menahan senyumannya. Meskipun rasa deg-deg an di dalam hatinya tidak dapat hilang sepenuhnya, namun setidaknya seruan Cerri tersebut dapat membuat jiwa semangat Mina bergejolak.

"Makasih banyak lho, Cer. Kakak jadi terulala, deh," balas Mina sambil mengusap kedua matanya dramatis, seakan-akan dirinya sedang menangis penuh haru akan ucapan Cerri.

"Dramatis banget lo, Min. Cuman digituin aja hebohnya kayak dikasih alam semesta beserta isinya aja, deh," julid Tyraz yang langsung mendapatkan delikan dari Mina. Memang ya, sepupunya yang satu itu kerjaanya sirik banget kalau lihat sepupunya yang lain bahagia. Dasar, Sepupu Laknat!

"Apaan sih, Raz? Lo sirik amat jadi orang, dah. Oh gue tahu, pasti lo iri ya gak bisa kayak gini ke teman sejenis? Makanya, ganti dulu jenis kelamin lo jadi cewek, baru deh lo bisa bebas cipika-cipiki sama teman sejenis lo!" balas Mina yang langsung disambut oleh tatapan maut dari sang lawan bicara. Melihat keributan itu, orang-orang di sana pun hanya bisa menggelengkan kepalanya perlahan, tanda sudah pasrah dengan tingkah jelmaan tom and jerry tersebut.

Yah, bukannya malas atau apa, hanya saja mereka berdua memang sering atau bahkan selalu bertengkar ketika saling bertemu di pagi hari. Meskipun begitu, seperti orang-orang pada umumnya, mereka akan saling bermusuhan hanya ketika sedang bertatap muka saja. Dan sebaliknya, ketika mereka sedang dalam posisi dipisahkan oleh jarak, mereka akan saling merindukan satu sama lain bagaikan sepasang kembaran yang tak ingin dipisahkan. Jadi, tolong jangan heran dengan interaksi mereka berdua ke depannya, karena hal itu sudah sering terjadi sebelum-sebelumnya.

Baru saja Tyraz ingin membuka mulutnya guna membalas perkataan Mina, Cerri dengan sigap memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Udah, jangan berantem lagi, Kak. Kita udah mau telat lho ini. Kalian gak mau telat di hari pertama ujian, kan? Jadi, ayo kita berangkat sekarang juga!" ajak Cerri yang tanpa basa-basi mendapatkan anggukan dari kedua kakak sepupunya itu. Setelahnya, mereka pun segera berpamitan ke pada Papa Cerri dan langsung melangkahkan kaki menuju garasi mobil, guna menaiki mobil yang akan mereka gunakan untuk pergi ke sekolah.

Ceklek!

Suara pintu mobil dibuka pun terdengar. Mereka pun bergegas masuk ke dalam mobil dan tak lupa untuk menggunakan sabuk pengaman terlebih dahulu sebelum berpergian.

"Udah siap semua?" tanya Tyraz memastikan sambil bersiap-siap menjalankan kemudi mobilnya.

"Siap!" Setelah mendapatkan sahutan dari Mina dan Cerri, Tyraz pun langsung menjalankan mobilnya menuju tempat sekolah mereka berada.

Perjalanan mereka tersebut berlalu dengan penuh keheningan. Seperti yang kita ketahui, hari ini mereka akan menjalani kegiatan penilaian akhir, meskipun masih semester 1, tapi tentu saja mereka tetap harus berusaha dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Dan ya, tanpa memerlukan waktu yang lama, mereka pun telah tiba di SMA mereka yang tercinta.

"Udah sampai, nih. Ayo, kita baca doa dulu. Biar nanti ujian kita berjalan dengan lancar, aamiin," ajak Mina sambil memulai kegiatan doa bersamanya tersebut. Mereka bertiga pun dengan segera menundukkan kepala dan mulai memohon nasib yang terbaik untuk diri masing-masing.

Changing PlaceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora