1. Dinner

198 19 5
                                    

Y/n, wanita berparas cantik yang memiliki rambut panjang yang anggun. Matanya sipit dengan bulu mata lentik. Dengan gaun pendeknya, ia berjalan menuruni tangga dengan senyuman melekat di bibirnya. Dia mendekati rak sepatu dengan berdehem kecil. "Yang ini atau yang ini?"

Akhirnya Y/n berhenti memikirkan itu, dan mengambil sepatu favorit nya. "Yang penting pakai alas kaki, ya kan?"

Y/n membuka pintu. Ia langsung me mereka mlihat Seokjin di depan rumahnya dengan bersender di mobil. Seokjin terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Setelah ia menerima tawaran untuk membintangi sebuah drama, pakaian Seokjin menjadi lebih rapi dan sering memakai jas.

"Annyeong, Oppa.."

"HM. Bagaimana hari mu? Aku sangat merindukanmu. Apa kau merasakannya juga?" Y/n dan Seokjin tidak bertemu selama 2 bulan, karena Seokjin sedang syuting di Busan. Jadi mereka merencanakan untuk tidak bertemu.

"Tentu saja, aku merindukanmu." Y/n memeluk Seokjin lebih dulu.
.
.
.
.
.
.
.

Y/n POV...

Dia, Kim Seokjin...

Seseorang yang mengubah hidupku. Dialah yang menyatukan hatiku yang pernah hancur.  Dia adalah seseorang yang suka menolong yang berakhir meminta imbalan. Dia meminta banyak permintaan karena telah menyelamatkan hidupku. Cih, aku tidak percaya hal ini..

Yang paling aku ingat adalah permintaan nya agar aku selalu tersenyum didepan dan dibelakang nya. Tentu saja, permintaan yang satu ini susah untuk dipertahankan. Tetapi seiring berjalannya waktu, Kim Seokjin lah yang mengabulkan permintaan nya sendiri. Dia membuat selalu tersenyum dan tidak akan pernah melihat sebutir air mata jatuh dari mataku.

Dan kini...

Aku meminta permintaan kepada Kim Seokjin, yaitu untuk tidak pernah meninggalkan ku dan mengatakan hal yang menyakitkan di telinga ku.

*******
Author POV

"Kita akan pergi kemana?" Tanya Y/n dengan menatap Seokjin yang fokus menyetir.

Seokjin hanya tersenyum dan mengelus pelan rambut Y/n.

Y/n menatap wajah Seokjin di sepanjang jalan. Y/n melihat wajah Seokjin terlihat kurus dan pucat. "Kalau Oppa lelah, lebih baik kita dirumah saja. Aku mengkhawatirkan mu.."

"Aku baik-baik saja. Hanya saja aku kurang tidur selama Syuting. Mengkhawatirkan ku saja sudah cukup.." Seokjin tersenyum lebar dengan menggenggam tangan Y/n.

"Mm. Araso ..."

.
.
.
.
.
Jalanan Seoul terlihat ramai seperti biasanya di malam hari. Malam ini terlihat indah dan terlihat bintang menyapanya. Seokjin membelokkan mobilnya ke arah restoran yang sangat indah.

Seokjin memarkirkan mobilnya dan menuntun kekasih nya untuk turun dari mobil. Merek berjalan beriringan dengan bergandengan erat. Y/n sangat merindukan genggaman ini, dan berjalan disamping Seokjin.

.
.
.
.
"Duduklah..." Seokjin mempersilahkan Y/n untuk duduk lebih dahulu.

"Gomawo."

Makanan pun disajikan dengan sangat mewah dan cantik. Mereka menyantap nya dan menikmati makanan tersebut. Saat Seokjin menyantap makanannya, Y/n menatap Seokjin dan hendak bertanya. "Oppa..."

Together In This World Where stories live. Discover now