17. One By One Problem Solved

Начните с самого начала
                                        

"Win, itu kebanyakan." protes Bright yang sedari tadi hanya diam mendengarkan keduanya berbicara dengan tenang.

"Aku belum selesai bicara kak, 150 juta juga sekalian anggap saja aku sedang mendonasikan uang ku pada bar ini. Bagaimana madam?"

"Baiklah, aku akan menerimanya dan akan menggunakan uang itu untuk merenovasi bar ku. Jangan sungkan untuk mendatangi tempat ini lagi tuan." ucap wanita itu berjabat tangan dengan Win.

"Saya akan datang jika bar ini sudah lebih besar dan lebih bagus dari ini." ucap Win tersenyum.

"Baik, akan saya beritahukan pada tuan nanti jika bar nya sudah selesai di renovasi."

"Oke, kalau begitu urusan ini saya anggap selesai. Dan jangan pernah mencari Kavin lagi, jika hal itu sampai terjadi saya akan menuntut anda dan juga bar ini." ancam Win membuat wanita itu mengangguk.

"Kami permisi dulu, madam." pamit Win kembali sopan setelah tadi berjabat tangan pertanda deal dari kedua belah pihak dan kembali memakai kacamata hitamnya.

•••

"Bisakah kita kencan sebentar?" tanya Bright menoleh sebentar untuk menatap Win kemudian kembali menatap kedepan karena Bright saat ini sedang menyetir.

"Kita masih harus menyelesaikan masalah Ren terlebih dahulu kak, setelah semuanya selesai kita bisa pergi." ucap Win tersenyum menatap Bright.

"Baiklah." balas Bright.

"Kau marah?" tanya Win yang dibalas gelengan kepala oleh Bright.

"Benar kau tidak marah?" tanya Win lagi untuk memastikan.

"Benar, aku tidak marah. Lagipula apa yang kamu bilang tadi ada benarnya, jadi kita pulang sekarang?" tanya Bright dan Win pun menggeleng dengan lucu yang membuat Bright gemas.

"Kita kencan sebentar, makan eskrim mungkin? Tidak masalah bukan." ucap Win membuat Bright gemas.

"Baiklah tuan putri." ucap Bright membuat Win cemberut sembari menatapnya dengan tajam dan segera melayangkan protesnya.

"Hei! Aku seorang pria."

Mereka memesan dan setelah menerima pesanan eskrim mereka dengan rasa yang berbeda, mereka berjalan kaki menuju taman yang tidak jauh dari toko eskrim tersebut.

Bright memperhatikan Win yang masih asik menjilati eskrim nya, seketika ia meneguk saliva nya saat menatap Win yang seperti itu. Bright segera mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kak, duduk disitu yuk?" ajak Win menunjuk pada bangku taman yang kosong, taman juga sepi mengingat ini masih menjelang siang dan masih hari kerja dan sekolah. Bright hanya mengangguk dan mengikuti Win yang berjalan duluan.

"Huft.. rasanya lega karena masalah satu persatu selesai, sekarang kita tinggal tunggu ingatan Ren kembali dan menjelasan semuanya." ucap Win tersenyum menatap Bright yang berada disampingnya.

"Kak, terima kasih karena sudah membantuku untuk menemukan Kavin. Dan, oh iya.. kakak punya permintaan apalagi?" tanya Win menatap antusias kearah Bright, mood Win hari ini sedang bagus, itu sebabnya ia menanyakannya pada Bright.

FAKE NERD [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя