"Nice. Penutup hari yang baik," gumam Leon dalam hati.

Beberapa saat kemudian, Leon langsung mengambil handphone miliknya dan memeriksa semua pesan yang masuk. Kebanyakan tentu saja dari kolega bisnis, teman-teman kuliah dan sekolahnya, serta laporan dari orang-orang kepercayaannya. Dari semuanya, ada satu chat yang sejak sebulan terakhir ini selalu menjadi perhatiannya. Dan entah sejak kapan, selalu menjadi prioritasnya.

Elenyi A.

You're going back today, right?

Safe flight, Bro!

Let me know if you arrive later.

At least I know you're still alive. Haha...

Leon tersenyum membaca pesan terakhir yang belum sempat ia balas. Dating App yang merupakan rekomendasi Reno, kolega sekaligus sahabat baiknya selama di US, ternyata berbuah manis. Leon yang awalnya sama sekali tidak berniat, jadi merasa terhibur dengan percakapan menyenangkan yang terjadi antara dirinya dengan Elenyi, gadis berzodiak Aries, yang katanya bekerja di bidang anak-anak ini.

Leo pun mengirimkan video pemandangan gedung-gedung pencakar langit yang sempat direkamnya beberapa menit sebelum pesawat mendarat sambil mengetikkan pesan manis untuk sosok yang sudah dengan tulus mendoakan perjalanannya.

Me:

*Sending video...

Already in Jakarta, Len.

I Hope we have a good day!

Setelah memberikan balasan yang menyatakan jika dia sudah sampai dan berharap bahwa dirinya serta Elenyi menjalani hari ini dengan baik, barulah Leon membalas pesan-pesan lainnya. Sambil mengetik di handphone-nya, Leon bertanya "Bagaimana putriku?"

"Nona Annie sudah masuk sekolah selama sebulan ini. Dia termasuk siswi yang cepat belajar, meskipun sangat pendiam di kelas dan jarang mau bergabung bersama teman-temannya."

"Apa dia menikmati sekolahnya?"

"Sepertinya iya, Pak. Dia bahkan sering tidak mau pulang jika jam pelajaran selesai, namun karena ada Surti menunggu serta banyak les yang harus diikuti, maka mau tidak mau dia menurut."

Leon cukup senang mendengar laporan mengenai putri semata wayangnya itu. Meski tidak pernah bertemu, namun hal ini tidak mengurangi rasa sayangnya. Dari jauh, ia akan menerima laporan dari Daniel serta Surti, suster kepercayaannya yang sudah mengurus sang putri sejak bayi. Sesekali ia akan melakukan video call dengan Annie jika ia ingin melihat wajahnya.

Aneesha Queency Wiryadinata. Putrinya itu memang gadis kecil unik dan pendiam. Bahkan terlalu diam bagi Leon. Tidak seperti ibunya yang suka berceloteh ria dan mencari masalah. Putrinya itu memang lebih mirip Leon dibanding sang Ibu. Padahal Olivia ingin agar anaknya lebih mirip dirinya untuk mengisi rumah yang sepi.

"Baiklah. Now you can go back to your place," titah Leon yang hendak dituruti oleh sang sekretaris.

Baru saja Jason hendak melangkah, dering telepon segera menghentikannya. Melihat nama yang muncul di layar, Jason langsung memberitahu pimpinannya. "Tuan, nona Santana Rodrigo menelepon,"lapornya

"Angkat dan beritahu jika saya akan menemuinya nanti malam."

"Baik, Tuan," jawab Jason sambil mengangkat handphone-nya dan mengatakan tepat seperti yang diperintahkan Leon.

Jika semua orang berpikir bahwa Leon adalah seorang womanizer, ia tidak akan menyangkalnya. Namun permainan ini hanya didasarkan pada kesepakatan bersama saja, dengan wanita yang sekelas dengannya, tanpa perlu ada komitmen ataupun melibatkan perasaan. Tidak ada acara mengenal satu sama lain lebih dekat selain secara intim di atas ranjang. Lagipula perasaannya sudah mati bertahun-tahun yang lalu. Mungkin telah diberikan kepada orang yang salah dan lupa dikembalikan. Hanya sex-lah satu-satunya cara untuk membuatnya waras di tengah beratnya tanggung jawab yang harus ia pikul, sekaligus menjadi pelariannya dari masa lalu yang masih terasa menyakitkan hingga sekarang.

Entangled AgainWhere stories live. Discover now