Ch#12

1.2K 69 58
                                    

gatau mau judul apa
.
.
.
.
pagi pukul 06.00 di gedung kantor, entah apa yang membuat un berangkat begitu pagi saat ini

mukanya masam, dan kusut, stress seakan banyak pikiran yg menyerang isi kepalanya

"ha...aku ingin mati saja"
ucap un mengeluh dan menjatuhkan kepalanya ke meja kerja, dia terdiam menatap jendela merasakan tenangnya hawa di pagi hari

dia merasa seakan masalahnya tidak akan prnh selesai, dunia tergantung juga oleh nya, tanggung jawabnya sangat berat, semua rasa yg ia rasakan menjadi satu hingga berujung hanya menjadi tangisan untuknya.

mungkin un memang dikenal sebagai orng yg berpendirian tinggi, tegas, dan selalu bisa diandalkan, tapi itu hanya luarnya saja

un menyembunyikan tangisannya di kedua lengannya, walau dia tau tangis tidak akan bisa menyelesaikan segala masalah

"mental mu lemah sekali"
ucap eu yg tiba tiba saja tiba di samping un

un dengan cepat menghapus air matanya dah mengalihkan pandangannya dari eu

"tinggalkan aku"
ucap un

eu merubah posisi hadapan un agar bisa berhadapan dengannya

"masalah apa kali ini?"
tanya eu

"entahlah, aku sudah berusaha sekuat apa yg kubisa, tapi itu semua belum cukup untuk mereka, aku tidak berguna.."
jawab un

"un, mereka tidak tau seberapa jauh kita berusaha, karna mereka hanya melihat covernya saja"
ucap eu

"apa maksud mu"
ucap un

"cover buku pelajaran mungkin agak sedikit membosankan untuk dilihat tapi isinya berlimpah dibanding dengan buku dongeng yg memiliki cover menarik"
ucap eu

"orng orng memilih buku dilihat dari seberapa menarik cover itu, tapi tidak dengan isinya"
sambung eu

un kembali mewek dan mengalihkan pandangannya

"kuharap aku bisa menjadi sampul mu"
ucap eu

eu memeluk un dan menenangkan sedikit perasaannya yg campur aduk itu

"dasar cengeng"
kekeh eu

tidak lama nato pun masuk kedalam ruangan un

"un apa kau baik baik saja?"
khawatir nato lalu menghampiri un

"sepertinya malaikat kita sedang ada masalah~"
kekeh eu

"he..hentikan eu, aku jadi malu"
ucap un

"jarang jarang aku melihat mu menangis, jika kau ada masalah aku siap membantu mu"
senyum nato

"terimakasih nato"
senyum un

"hey..aku duluan yg menenangkan mu, dasar"
cetus eu

"haha..iya terimakasih eu, aku sedikit tenang mendengar perkataan mu, sejak kapan kau bijak dalam mengatakan sesuatu"
kekeh un

"ck- kau meremehkan ku ya"
senyum eu lalu menjewer telinga un

"aw! aw! iyaa iyaa bercanda"
ucap un meringis kesakitan

nato yg melihat sikap konyol mereka berdua hanya tertawa geli hingga akhirnya asean pun datang kedalam ruangan un

"pagi asean!!"
ucap eu,un, dan nato bersamaan

"aku melihat kantor sangat sepi, kukira kalian sudah menghilang ditelan bumi"
ucap asean menghampiri mereka bertiga

"kami hanya mengobrol santai kok"
senyum eu

ASEAN LIFE 2 [COUNTRYHUMANS]Where stories live. Discover now