Perkataan Alex mampu membuat ke-empat orang yang mendengarnya tertawa sedangkan Pino hanya mendengus kesal.

Di saat semua orang sangat menyukai hewan berbulu lembut itu, Pino justru takut dan selalu menghindar. Katanya dulu lelaki itu pernah trauma karna sewaktu tidur, kucing peliharaan neneknya menggigit jari tangan lelaki itu sampai berdarah, itu dikarnakan Pino yang sudah makan bukannya cuci tangan tapi malah ketiduran.

"Hei kalian, bukannya lanjut lari malah gibah. Malu sama yang di bawah!" Teriak Pak Bambang sambil menatap tajam ke arah mereka.

Atlan memutar bola matanya malas, meski sangat lelah, tetap hukuman Pak Bambang tidak bisa di hindari.

"Ayok cepet lari lagi, biar bisa ke kantin. Cape gue." tegas Atlan.

Mereka lanjut berlari mengelilingi lapangan seluas 26 M x 14 m, itu sebanyak 10 kali.

*****

Anna memasuki kelas X1 itu dengan senyum mengembang, terlebih lagi dia melihat Zea yang sedari tadi ikut tersenyum ke arahnya.

"Oke, baiklah. Anak-anak, perkenalkan teman baru kalian namanya Anna Putri Delisa. Ibu mohon agar kalian bisa berteman baik dengannya."

"Gelis, pisan ih."

"Gebetan baru gue, nih."

"Ikan hiu makan mengkudu, kamu duduk sama aku, yuk?" Ucap seorang Pria sambil mengedipkan matanya ke arah Anna.

Anna hanya tersenyum lalu menggelengkan kepala.

"Ada, Beru makan kolak. Baru mulai kok udah di tolak." timpal salah satu cewe membuat Riuh serta gelak tawa menggema di kelas XI tersebut.

"Udah-udah, Anna. Duduk sama gue sini!" Titah seorang gadis yang langsung diangguki Anna. Ia lalu duduk di sebuah bangku di belakang Zea.

"Kenalin, Nama aku Agatha Pricilla putri Alice. Kamu bisa manggil aku dengan nama Tata." Agatha mengulurkan tangannya pada Anna yang langsung di sambut oleh Anna.

"Kalo gue namanya, Cheresa Viona Jelisse. Dua kuntul ini sering manggil, gue dengan sebutan Viona atau Ona. Lo juga boleh!" Ucap Viona. Dua kuntul sebutkan untuk Zea dan Tata.

Anna tersenyum, matanya berkaca-kaca, ia tidak menyangka. Bukan hanya bisa pindah ke sekolah yang ia suka, tapi ia juga diberikan ketiga teman yang terlihat sangat baik, Anna sangat bersyukur. Allah telah memberikan begitu banyak nikmat padanya.

Bell sekolah berdering, menandakan sudah waktunya istirahat. Viona dan Agatha langsung menggandeng tangan Anna keluar, sedangan Zea ia tinggalkan sendirian.

"Woy kampret, giliran punya temen baru yang lama ditinggalin!" Teriak Zea mampu membuat ketiga temannya terkikik geli.

***

"Aduh, Gimana mau makan. Tempat duduk aja, enggak kebagian." Gerutu Viona yang terlihat sangat kesal.

Anna menatap sebuah kantin yang terlihat sangat ramai. Hanya ada satu tempat duduk yang begitu panjang, juga dekat dengan pedagang, terlihat sangat nyaman. Anna berniat mengajak ketiga temannya untuk duduk di sana.

ATLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang