chapter 5 : takdir?

1.1K 117 16
                                    


"......Tomioka..apa maksudmu.."

"Apa kau tidak dengar? Aku bilang aku menyerah. Sekarang tanjiro milikmu sepenuhnya dan aku tidak ingin ikut campur apapun lagi"

Rengoku dan Giyu saling bertatapan. Tiba tiba Rengoku tertawa

Giyu menundukkan kepalanya
"Aku tidak ingin tubuhku terluka lebih parah dari ini"

Rengoku smirk.
Buagh!
Pukulan keras mendarat di dada Giyu, berhasil membuatnya muntah darah

Hoek! Darah menetes ke lantai

"Hmph, ternyata kau hanya seorang pria pengecut ya, Tomioka"

Giyu tidak membalas pukulannya lalu Rengoku pergi begitu saja

>Skip waktu sore

Giyu berpikir untuk menjenguk Tanjiro ke rumah nya, jujur ia merindukan nya

Menjenguk nya sesekali tidak apa apa kan? Walau ini yang terakhir kali nya.
ia pun segera mengganti baju nya, memakai bedak untuk menutupi lebam di wajahnya lalu bergegas ke rumah Tanjiro

>Skip di rumah Tanjiro sebelum Giyu sampai
(di kamar Tanjiro)

Tanjiro duduk dikursi belajar nya, memandangi fotbar nya dengan guru kesayangan nya, bukan Rengoku tapi Giyu. Tanpa sadar ia meneteskan air mata, anak ini rindu dengan gurunya, tapi disisi lain ia merasa bersalah tentang ciuman di ruang ekstrakulikuler waktu itu walau itu ketidaksengajaan

tok tok tok

"Onii-chan.. ada yang ingin bertemu dengan mu" kata Nezuko dari balik pintu kamar Tanjiro

Tanjiro segera menghapus air mata nya
"Silahkan masuk saja"

Pintu terbuka, lalu terlihat lah sosok guru yang ia tidak disukai semenjak kejadian di ruang ekstrakulikuler waktu itu.

"Kamado-kun, bagaimana kabarmu?"

Tanjiro memalingkan muka tidak senang "Rengoku-sensei.. aku butuh waktu sendiri.."

Rengoku menutup pintu kamar lalu mendekati Tanjiro
"Akhir ini kamu seperti menghindari ku Kamado-kun. Apa kau tidak menyukai ku?"

Tanjiro masih belum mau berbicara dengan sensei gila ini tapi sensei itu justru mengelus lembut rambut Tanjiro. Tanjiro tidak menyukai sentuhan itu, ia menepis tangan Rengoku perlahan

"Maaf sensei. Tapi...aku tidak menyukai mu.." kata Tanjiro dengan suara lirih
Mendengar itu Rengoku terkejut bukan main. Murid kesayangannya mengatakan hal itu padanya?
"....aku.. membencimu." lanjut Tanjiro dengan nada menekan di kalimat terakhir.

Rengoku spechless
"Baiklah kalau itu keputusan mu. Tapi aku tidak peduli."

                    ⚠ warning 18+ ⚠

Tiba tiba Rengoku mengunci pintu kamar, melempar siswa nya itu ke kasur. Rengoku membuka kemeja nya setengah lalu menaiki tubuh Tanjiro yang terlentang dikasur

"T-tunggu-apa yang sensei--"
Rengoku mendekap mulut Tanjiro, ia mengambil kain untuk menutup mata Tanjiro agar siswanya ini tidak melihat apa yang senseinya lakukan

Rengoku membuka kancing baju Tanjiro, menciumi dada Tanjiro sesekali menjilati puting nya

"Mmm...ahh...chotto-ahh.."

Suara Tanjiro terdengar indah bagi sensei nya, rengoku mulai berani membuka celana dan celana dalam tanjiro

"T-tunggu-sensei!!" Tanjiro mencoba menghentikan nya dengan mengunci pergerakan tangan Rengoku tapi sayangnya usahanya sia sia, justru sebaliknya rengoku yang mengunci pergerakan Tanjiro dengan tangan kanannya sementara tangan kiri nya lanjut membuka celana

Disituasi ganas seperti ini, Rengoku lupa menutup gorden jendela kamar tapi ia tidak menghiraukan nya

>Di sisi depan rumah Tanjiro

Giyu baru sampai di rumah kediaman adik kesayangannya itu. ia membawakan bunga dan beberapa makanan ringan sebagai tanda maaf karna sudah membentak nya kemarin

tok tok tok
tok tok tok
tok tok tok

sudah beberapa kali Giyu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, lalu ia memutuskan untuk naik ke rooftop kamar Tanjiro, baru mau mengetuk pintu namun tidak sengaja ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat untuk ke 2 kali nya dari jendela

Giyu bisa mendengar suara des*han Tanjiro walau dari luar. ia menundukkan kepalanya merasa kecewa, bukan pada Tanjiro tapi dirinya sendiri. ia kecewa dan berpikir 'kenapa aku masih membawakannya hadiah padahal aku sudah melihat dengan jelas kejadian di ruang ekstrakulikuler waktu itu, dan sekarang justru terulang lagi,bahkan lebih parah'

Dada Giyu serasa ditusuk jarum, sangat sakit. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, ia spechless sekarang.

Tanpa disadari bunga dan makanan yang Giyu bawa terlepas dari tangannya dan jatuh ke lantai

Giyu tidak mengambilnya, justru langsung pergi dari tempat itu

'mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita... Tanjiro..' tidak sadar air mata Giyu sedikit menetes

Next chapter 6!

Malem gini update rame gak ya??

Happy new year!! buat readers-chan yang dah setia pantengin book ini, Thank you (^‿^)❤️

Jangan lupa vote nya jika suka sama cerita nya

See you!
________
01 Jan 2023 | 01.48wib

[BL] Harem! - I want you, Tomioka-sanWhere stories live. Discover now