8

651 106 26
                                    

Clara dan Minho membawa Newt bersandar dibawah tempat duduk. Pria itu semakin memucat dan tak bertenaga. Newt menghela nafasnya yang semakin berat, dan terbatuk batuk kecil. Hal yang membuat Thomas dengan cepat beranjak mendekati Newt.

Clara yang melihat kedatangan Thomas segera berbicara, "Thomas kita harus mendapatkan serumnya secepat mungkin."

Thomas belum menjawab, dia masih memperhatikan Newt yang wajahnya menampak urat urat kecil di pipinya.

"How are you feeling?" tanya Minho menyentuh lengan sahabatnya.

"Terrible." Newt memaksa senyum ditengah sesak nafasnya, "It's good to see you though."

Thomas meraih bahu Newt dan meletakannya di bahu miliknya, mengangkat Newt supaya kembali berdiri. "Come on, bud. We gotta get you up."

Clara segera membantu Thomas disisi lainnya tangan Newt. Mereka kembali berjalan mencoba mencari jalan keluar, namun belum sampai beberapa saat kaki Newt kian melambat bergerak. Dia melemas dan jatuh, membuat Thomas dan Clara yang belum siap pergerakannya terpaksa menaruh Newt dibawah.

"Newt!?" panggil Clara dengan paniknya.

"I'm fine, i'm fine." Newt menjawab kepanikan Clara dengan seadanya.

"Aku pikir mereka menyerang Wicked saja, tidak semua kotanya." Gally menatap api ledakan jauh didepan mereka. Kondisi semakin mencengkam karena tembakan mulai melahap gedung gedung runtuh.

"Come on!" Thomas kembali menarik Newt untuk berdiri, tetapi pria itu tak sampai melakukannya karena dirinya merasa tak sanggup. Dia melepaskan tangan Thomas dan melihat sahabatnya itu.

"Pergilah tanpaku."

Clara melihatnya terkejut dan dengan alis mengkerut dia mengelak kemauan pria itu. "Newt, kita hampir sampai!"

"Just leave me. It's okey."

"No, Newt. Come on, we gotta get up." Thomas kembali berusaha membangunkan Newt.

"Go without me!" seru Newt dalam nafas terputus putusnya.

Clara menggeleng kuat, "i'll never leave you."

Thomas terdiam menatap Newt kemudian berbicara kepada Minho. "Minho pergilah ambil serumnya, lalu kembali secepat yang kau bisa."

"What--?"

"Minho, please." Clara menatapnya penuh harap.

Gally kemudian menepuk bahu Minho, "Tidak apa, aku akan temanimu."

Minho mengangguk setuju.

Thomas melirik Minho, "Go, Minho."

Tak buang waktu, Minho dan Gally segera pergi mengambil serum. Meninggalkan Thomas dan Clara yang menemani Newt. Thomas beranjak berdiri dan melihat sekitar, mencari jalan aman untuk keluar.

"Newt? Newt!" teriak Clara menyadarkan Newt dari lamunannya. "Newt kau harus terus dengar aku. Kita harus jalan sedikit lagi dan dapatkan serumnya. Kita sama sama berjuang, okey? Just hold on."

Newt melihat sang kekasihnya dengan nafas berat, dia berbisik lirih. "Clara.. i can't through this anymore."

"Tidak, kita bisa. Newt kau harus bertahan, aku mohon." Clara memegang bahu Newt dan bergetar ketakutan. "Kau janji takan meninggalku. Kita punya rencana setelah ini, kita bisa menggapai itu bersama sama."

"Aku senang memilikimu, Clara." Newt berbicara lirih, dia tersenyum tipis melihat gadisnya. "Aku tak bisa bertahan  sejauh ini tanpamu. Aku mencintaimu.."

Clara menggeleng dengan tangisannya, "Kita masih sama sama, Newt. Tolong jangan menyerah. Aku mohon.."

Newt tidak menjawab, dia berusaha untuk sadar kala kesadarannya mengendalikan dirinya. Telinganya berdenging dan tubuh Newt seperti kaku. Suara Clara tak dapat ia dengar jelas. Newt mengira ia akan berubah sepenuhnya.

GIRL CRUSH [book 3 : The Death Cure]Where stories live. Discover now