BAGIAN 42 | Upacara Pengikat Kekuatan

Mulai dari awal
                                    

Aku hanya menatapnya kebingungan. Sebenarnya bagaimana aku harus bersikap di hadapan Peri Uvro?

"Kalau begitu.. apa itu berhubungan dengan Anda yang tidak suka melihat anak-anak hancur di depan Anda? Apa saya akan hancur jika tidak menerima berkat Anda?" tanyaku.

"Zoren junior empat, kau sangat cerewet untuk anak seukuranmu, dan berbicaralah dengan gaya seusiamu, bukan seperti orang dewasa," ucap Uvro dengan santai.

Dia tahu. Tidak mengherankan firasatku benar.

"Peri, saya mohon jawablah pertanyaan saya," ucapku sambil memberikan setangkai bunga dari hadiah yang tadi aku dapatkan. Wajah memelas, saatnya kau bekerja!

Peri Uvro sedikit tersentak melihatku. Dia terlihat ragu-ragu.

"Berhenti menatapku begitu. Tidak menerima berkatku hanya akan menghancurkanmu lebih cepat. Kau tidak serapuh itu," ucap Uvro.

Aku masih tidak terlalu paham. Tetapi aku tidak bisa memaksanya memberitahuku banyak hal.

"Peri, Anda sangat baik. Saya sangat senang menerima berkat Anda. Karena itu, maukah Anda bertemu dengan saya lagi di lain waktu?" tanyaku masih memelas. 

"Kau ingin memujaku?" tanyanya tersenyum dengan mata ketertarikan.

"Tidak, saya ingin berteman dengan Anda," tersenyumlah dengan lebar Zinnia.

Uvro terlihat malas. "Aku tidak suka anak-anak," ucap Uvro padaku sambil melihat ke atas pohon.

"Apa pohon ini spesial?" tanyaku.

"Tentu saja, pohon menjaga batu, peri menjaga pohon. Hanya sekali aku pernah gagal menjaganya. Aku dan pohon ini satu," ucap Uvro.

Uvro terdiam, tersenyum, kemudian berjingkrak menghadapkan badannya padaku. Dia agak membungkuk.

"Aku tidak ingin berteman denganmu. Jadi kau berteman dengan pohon ini saja, jangan mengangguku," ucapnya kemudian pergi.

Aku hanya menganga melihat kepergian Uvro.

"Berteman dengan pohon? bagaimana mungkin," ucapku sambil menggelengkan kepala.

Aku melihat ke arah atas.

"Eh, apa itu?"

Entah kenapa aku melihat pohon ini tiba-tiba menumbuhkan pucuk daun hijau. Apa ini wajar?

Aku memasuki tenda kekaisaran yang dibangun di dekat wilayah Batu Kekuatan. Tercium wangi makanan yang lezat. 

"Kak Eric, kak Juan!" panggilku sambil berlari ke arah mereka yang sedang makan.

"Ada apa?" tanya mereka serentak.

"Apakah pohon di belakang Batu Kekuatan memang bisa menumbuhkan daun tiba-tiba?" tanyaku.

"Mengapa kau bertanya hal itu?" ucap Eric.

"Aku melihatnya Kak, setelah aku berbicara dengan Peri," ucapku.

"Itu aneh," ucap Syina yang baru datang.

"Aku tidak pernah melihatnya seperti itu," lanjutnya.

"Aku pernah melihatnya mengeluarkan api," ucap Juan.

"Api?" tanya semua.

"Ketika aku baru baru selesai melakukan upacara."

"Apa ada hal yang terjadi saat itu, Kak?" tanya Syina.

"Aku pingsan setelah mengetahui kekuatanku. Seperti yang kalian ketahui, kekuatanku unik. Pengubah bentuk khusus. Hal itu sering terjadi pada pemilik kekuatan unik,"

"Jadi setelah kakak bangun dari pingsan, pohon itu mengeluarkan api?" tanya Syina kembali.

"Percikan. Hanya itu yang ku ingat. Karena saat itu perhatianku fokus pada Uvro yang mengangetkanku ketika aku bangun. Aku menyesal telah memukulnya karena sepertinya dia membantuku," ucap Juan dengan santai.

Aku hanya tersenyum kikuk. Apa itu memang kejadian yang wajar setelah upacara? menarik sekali. Karena Peri Uvro penjaga pohon itu, mungkin aku bisa mendapatkan informasi darinya. Tapi terlalu banyak pertanyaanku, bagaimana caranya agar Peri mau menjawabku?

.

Seisi istana sedang sibuk karena acara yang sangat mendadak bagi semuanya, atau mungkin mendadak bagiku saja.

"Kak Juan akan bertunangan??" tanyaku tak percaya pada Lily.

"Mengapa tiba-tiba?" tanyaku lagi.

Ini baru saja sekitar seminggu semenjak Upacara Pengikat Kekuatanku.

"Kak Juan akan bertunangan dengan siapa?"

"Saya dengar Pangeran akan bertunangan dengan putri Kekaisaran Holimon," jawab Lily.

"Holimon?" 

Kekaisaran Holimon. Tempat asal Aiden, orang yang waktu itu bertarung dengan kak Juan. Entah kenapa aku jadi ingat perkataan Peri Uvro.

"Apakah kekasiaran itu ada di wilayah timur?" tanyaku.

"Benar Putri, bagaimana Anda tahu?" tanya Lily.

Rupanya sejak saat itu sepertinya rencana pertunangan kak Juan sudah ada. Tapi mengapa kak Juan tidak cerita apapun? Menyebalkan sekali.

"Aku ingin bertemu kak Juan."

.

"Kakak," gumamku dari belakang pintu yang sedikit terbuka. Kak Juan sedang berbicara dengan Kaisar. 

Aku masih kesal karena berita mendadak ini. Ku harap aku bisa menjahilinya.

"Semoga kekuatanku bekerja,"

Aku sudah melatihnya sendiri beberapa kali. Dua hari setelah upacara, aku mengundang Alka untuk mengajariku beberapa trik sebelum pelajaranku dengan guru kekuatan dimulai. Alka mengajariku cara dia menjatuhkan daun-daun dari pohon waktu itu.

Aku menggerakan tanganku. Angin mengacak-acak rambut Juan. Juan terkaget kemudian memegang rambutnya. Aku pun menahan tawa melihat penampilannya. 

Pintu di depanku terbuka sendiri. Rupanya Gil yang membukanya. Tangan kanan Kaisar itu tersenyum padaku. Aku tersenyum balik padanya dan seketika itu pula aku melihat banyak orang yang sedang berada di ruangan itu.

Aku kira hanya ada Kaisar dan Juan! Bagaimana ini?

Membelalakan mata, aku malu dengan diriku sendiri.

"Ups,"

____________________________________________________________

Jika kamu suka ceritanya, jangan lupa klik ⭐ ya ^^

Makasih buat votenya ❤

[Diupload oleh Sisi Shalla 19-02-2023]

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang