Prolog

495 71 3
                                    

||0.5 Prolog||
||Night Raven Collage||

"Oke...tunggu sebentar, apa maksudnya pelajar dan gerbang?" Yuuken bertanya dengan bingung. Tangannya sesekali mengusap kepala (M/n) yang kini memeluknya dari belakang. Memanen tatapan kagum dari Pria berbaju aneh dan Grim.

"Baiklah, kau terbangun di ruangan yang penuh dengan gerbang, bukan?" Pria itu melipat tangannya, menatap Yuuken dengan penuh pertanyaan. Merasa aneh jika ada siswa yang bertanya tentang hal umum seperti ini.

"Semua mahasiswa di sini, di kampus, tiba dengan melewati gerbang tersebut. Meskipun biasanya para siswa cukup menahan diri untuk menunggu sampai saya membukanya sebelum mereka bangun." Dengan mata emasnya menyipit saat menatap Yuuken. (M/n) balas menatap pria dewasa itu dengan geraman. Tidak terima jika Yuuken di salahkan tanpa sebab.

"Jadi peti mati itu seperti...gerbang?" Menangkan (M/n), Yuuken sekali lagi bertanya. Mengorek informasi yang dia bisa, karena dia sangat sadar. (M/n) walaupun memiliki kemampuan, akan malah jika tidak ada imbalan yang sepadan untuknya mencari informasi.

"E-Ehem, desainnya dimaksudkan untuk melambangkan perpisahan dengan dunia lama yang kau tinggali dan kelahiran kembali ke dunia baru. Akademi ini lebih jelasnya" Berdehem menenangkan diri, sekaligus lebih menjaga gerakannya. Pria itu menjelaskan dengan tenang, tidak ingin memancing emosi negatif dari Naga di depannya.

"Aku pikir ada sesuatu yang membuka tutup peti mati milikku..." Yuuken mengucapkan pemikirannya sambil melirik Grim yang terikat. (M/n) mendengus kecil, merasa lucu membayangkan Yuuken hampir terpanggang.

"Tapi tunggu, (M/n) bagaimana kau bisa keluar?" Yuuken melirik ke bahunya. Dimana (M/n) yang juga meliriknya sekarang. Mendengar suara kekehan (M/n), Yuuken merasa ada sesuatu yang salah di sini.

"Meledakkannya, tempatnya terlalu sempit dan merusak penampilanku" (M/n) menjawab dengan acuh. Tapi jawabannya cukup membuat Pria dewasa di antara keduanya berdecak kagum.

"Lalu milikku..." Yuuken menghela nafas sambil menatap Grim yang seolah-olah tidak bersalah.

"Pelakunya adalah familiar milikmu yang ada di sini. Kaulah yang bersikeras membawanya, jadi membatasi perilakunya adalah tanggung jawabmu!" Ucap pria itu sambil menggendong Grim layaknya bayi. Grim, yang tidak terima di salahkan hanya bisa menggeram.

"Tapi sekarang bukan waktunya untuk omong kosong seperti itu.
Kalian memiliki orientasi siswa untuk di hadir!" Pria itu bertepuk tangan. Menatap ke arah (M/n) yang kini berdiri dengan tegak.

"Ayo, sekarang kalian berdua. Bergegaslah." Mengibaskan tangannya seoalah memberi dukungan. Pria itu berhenti saat melihat tatapan bertanya yang di arahkan Yuuken kepadanya.

"Pertama, biarkan aku bertanya satu hal, siapa anda?" Yuuken menatap Pria di depannya dengan pandangan yang lebih bingung.

"Hm....apa kau belum sepenuhnya sadar?" Crowley memiringkan kepalanya bingung. Menatap Yuuken dengan pandangan khawatir.

"Teleportasi ruang waktu pasti menambah ingatanmu..." Menggelengkan kepalanya tanpa daya, Pria itu menunjukkan senyum lebar miliknya.

"Nah, hal-hal ini sudah terjadi, baiklah. Aku akan menjelaskan semuanya padamu saat kami berjalan. Sungguh, bukankah kemurahan hatiku tidak terbatas?" Pria itu terkekeh setelah memuji dirinya sendiri. Memanen tatapan canggung Yuuken dan Grim, dan tatapan tidak peduli yang di berikan (M/n).

"Tunggu, aku ingin bertanya sesuatu..." Sebelum pria burung itu keluar dari perpustakaan, (M/n) menghentikannya.

"Ya Tuan, apa yang ingin anda bicarakan?" Berbalik, pria dewasa itu menunjukkan kesopanan yang berlebihan. Membuat Yuuken penasaran, lagi, dan (M/n) yang mendengus tidak puas.

Little Goldy (Twisted Wonderland x M.Reader) Where stories live. Discover now