Bab 5

622 77 13
                                    

Noe berjalan kearah pintu dan akan menutup pintu kamarnya, tapi ia melihat Alex berjalan kearahnya. Noe menaikan alisnya sebelah lalu berbicara. "Ada apa?"

Seperti biasa, Noe sedikit cuek dan tidak suka melihat Alex. Alex yang mendengar itu pun berbicara. "Aku hanya ingin memberikan cokelat kesukaanmu, aku juga ingin meminta maaf padamu karena selama ini sudah jahat padamu, sebagai abangmu seharusnya aku menjaga dan melindungimu. Maafkan aku,"

Noe menghela napasnya, ia mengambil cokelat itu. "Tidak perlu meminta maaf, terimakasih untuk cokelatnya, sekarang tinggalkan aku sendiri."

Noe langsung menutup pintu kamarnya, Alex sedikit kecewa dan sedih saat melihat adiknya seolah masih membencinya, terdengar ketukan pintu, sekarang suara David. "Noe, buka pintunya... Aku tahu kami berdua salah, maafkan kami berdua."

Noe membuka pintu, lalu berbicara. "Kalian tidak perlu minta maaf, tapi aku mohon, aku ingin sendiri."

Noe menutup pintu itu kembali, Noe mengunci pintunya. Noe merasa Frustasi dengan apa yang ia alami, pertama kecelakaan dan Koma, padahal Noe merasa ia baik-baik saja dan tidak koma, keluarganya yang mendadak berubah, dan sekarang seperti yang ada didunia saat dia koma. Lantas penampakan itu? Kenapa bisa muncul begitu saja, dan bahkan Noe bisa melihat makhluk tak kasat mata.

Noe berdiam diri di dalam kamar, ayah dan ibunya memanggil pun Noe tidak menyahut, ia masih di landa kebingungan, hari sudah malam. Noe masih tidak keluar kamar, ia masih bergumul dengan tanda tanya besar di kepalanya? Merasa ada yang aneh, David, Danie, dan Alex pun mendobrak pintu kamar Noe. Mereka tidak melihat Noe berada di tempat tidur, mereka mencari-cari Noe, lalu David tidak sengaja menjatuhkan sesuatu, lalu David mengambil benda itu.

Saat mengambil benda yang jatuh tadi, David melihat Noe tergeletak di bawah tempat tidur. "Noe... Ayah, ibu, Alex Noe ada di bawah sana."

Mereka langsung menggeser tempat tidur Noe, dan terlihat ada jejak darah di kening Noe. Aliana merasa khawatir. "Apa yang terjadi padamu nak?"

"Ibu tenang ya, kita panggil dokter dulu." seru Alex.

Daniel menelpon dokter, sementara David menjaga Noe yang sedang pingsan. Dokter datang setelah beberapa saat, karena kebetulan dokter itu adalah tetangga mereka. Dokter Edward memeriksa Noe, dokter mengobati kening Noe yang berdarah.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?" tanya Daniel.

"Dia baik-baik saja, sepertinya dia terjatuh dan kepalanya terbentur lantai atau sesuatu yang tajam," sahut dokter itu.

Dokter itu pun pergi, karena hari sudah malam dan Noe tidak bangun juga, David dan Alex memutuskan untuk menjaga Noe di kamar itu. David dan Alex tidak tidur semalaman karena menjaga Noe, tepat saat tengah malam Noe pun bangun dan sadar dari pingsannya. Noe melihat ke sekeliling kamarnya, lagi dan lagi Noe melihat sosok anak kecil, pria dewasa di dekat jendela, lalu anak kecil dan pria itu menghilang, saat sosok wanita jangkung dan sangat kurus itu muncul. Noe menutup matanya dengan kedua tangannya, lalu saat ia membuka matanya sosok itu menghilang.

Noe melihat kedua abangnya yang baru saja tertidur. Noe membenarkan selimut untuk kedua abangnya, Noe pun kembali tidur. Pagi hari menjelang, Noe bangun lebih dulu seperti biasanya, kali ini Noe sudah menerima kenyataan dengan apa yang terjadi. Ia bisa menerima bahwasanya ia mampu melihat apa yang tak bisa di lihat oleh orang lain. Noe tidak membangunkan David dan Alex yang tertidur pulas, Noe pergi ke dapur melihat ibunya sedang memasak.

"Pagi bu," sapa Noe.

"Pagi juga nak, kamu sudah bangun. Duduk dulu, ibu buatkan susu untukmu." ujar Aliana.

Noe mengangguk, hari ini Noe sudah bisa bekerja, tapi ia tidak akan bekerja di kantor yang ada Robertnya. Noe meminta pindah ke cabang lain dan itu cukup jauh dari rumahnya, meski mengendarai mobil tetap saja akan memakan waktu sekitar tiga jam.

BL - THE CASTILEWhere stories live. Discover now