"semua persiapan sudah sampai 70% saat ini, nanti sehari sebelum keberangkatan kami akan cek lokasi lagi dan berjaga didekat sana. Oh iya mengingat ini musim dingin, kita sudah siap dengan resiko hujan dan angin, dan parahnya salju",

"oke terimakasih om, lalu jangan lupa untuk cek kembali keamanan kendaraan. Koordinasikan dengan pihak sekolah juga. "

"baik tuan, "

"oh iya apa kabar kakek? aku belum mengunjunginya minggu kemarin"

"Tuan besar baik seperti biasa beliau lebih banyak menghabiskan waktu dengan tuan Yohan"

Saga mengangguk mengerti, lalu mengakhiri pembicaraan mereka dan menyuruh Jhony kembali kerumah

Saga kemudian bersantai dirooftof menikmati semilir angin sore itu.










"aku akan tetap jadi temen kamu Sky, "

"aku suka kamu hanya sebatas teman ngak lebih Sky"

"sky, apa kamu lebih sayang padaku dibandingkan penciptamu?"

"lupain kejadian ini, dan ayo berteman seperti biasa"

Kata-kata Saga terus berputar dikepala Sky, padahal ini sudah hari ke 4 sejak kejadian itu, tapi kata-kata Saga seakan baru ia katakan.

Sky membanting gelas ditangannya guna untuk meluapkan emosi

Selama 4 hari ini Sky berusaha bersikap biasa saja pada Saga, meski setiap melihat salib dileher pemuda itu membuatnya ingin menangis

"arhhhggg"

"kenapa sih ga, gue harus suka sama lo" monolognya

"aku sayang sama kamu, tapi aku bisa apa saga. Tuhan kita sama tapi cara kita berdoa berbeda, " monolognya kembali dengan tetesan air mata

Sky belum pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi sekalinya jatuh cinta pada yang berbeda iman,

Sky kembali ber istighfar berulang kali,

Ia memutuskan untuk wudhu dan sholat, mungkin dengan itu hatinya akan jauh lebih tenang.








"kak, kalau kakak jatuh cinta pada yang berbeda agama, kakak bakal gimana?" tanya Saga kala itu sembari memandang indahnya langit malam

"kakak akan bertanya pada diri kakak sendiri"

"tanya apa?"

"apakah kakak lebih mencintai dia dari pada pencipta kakak?

Juna, perasaan memang sering hadir tanpa diminta tapi kita sebagai pemiliknya bisa mengolahnya. Jika konteksnya beda agama, coba tanyakan hal itu tadi pada hati mu"

"jelas aku lebih mencintai penciptaku yang tak akan pernah meninggalkanku",

"nah itu tahu, pada dasarnya Cinta memang urusan pribadi masing-masing, tapi dalam sebuah hubungan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan

salah satunya tentang agama, sebuah hubungan yang baik dan sehat adalah hubungan yang membawamu semakin dekat dengan Tuhan bukan semakin jauh atau menentang kehendak-Nya.

Maka dari itu carilah pasangan yang seiman.
Semoga dengan begitu kamu dan pasanganmu bisa semakin dekat dengan Tuhan.

Ingat satu hal ini juna, manusia hanya sebuah ciptaan yang tak seharusnya kita cintai melebihi kita mencintai Tuhan kita dan lagi semua yang kita milikiku bukan seutuhnya milik kita semua adalah milik Tuhan pencipta kita"

Saga tersenyum mengingat percakapannya dengan sang kakak beberapa waktu lalu

" terimakasih kak selalu ada untuk Juna, selalu jadi orang pertama yang mendengar cerita Juna dan sekarang pun menjadi penasihat terbaik untuk Juna. Selalu sama Juna ya kak" monolog Saga sembari memandang wajah ayu kakaknya yang tengah terlelap.









Hari ini jumat sore anggota Wolf berkumpul dibasecame untuk membahas acara mingguan mereka

Yakni memberikan beberapa barang atau makanan pada orang-orang yang kurang mampu.

"jadi minggu ini kita ke mana ?" tanya Nathan salah satu anggota Wolf dari kelas 10

"jadwalnya ke Para pengamen dan pedagang jalanan, pokoknya area pinggir jalan" terang Varo

"makan sama minuman ya berarti yang kita bagiin" -Yunda

"uang masih berapa ?" -saga

"ada sekitar 20juta,"-flash

"udah dari bengkek ?" tanya Darren, yang notabenenya anak SMK Dawaktri tetangga yayasan GARASA.

Anggota wolf ngk cuman anak SMA Garasa yaa, ada dari SMK juga tapi cuma dari SMK Dawaktri aja.

"udah ren, sekalian uang hasil Sablon baju juga" jawab Flash

Jadi Wolf gank itu punya beberapa wirausahan menengah kebawah ada bengkel, Tempat sablon, fotocopy, warung bakso dan usaha rumah tangga kerajinan tangan dan olahan keripik.

Mereka memperkerjakan para anak-anak jalanan, pemuda pemudi yang masih pengangguran, juga beberapa orang yang dulunya seorang pengemis

Intinya Wolf membuka semua usaha itu untuk membantu perekonomian orang yang membutuhkan dan hasil keuntungannya mereka pakai untuk membantu orang lain pada setiap minggunya.

"oke, kita bikin berapa bungkus makanan jadi?" -Saga

"gue udah pesan sekitar 500 kotak beserta minum, udah gue dp juga"- flash

"cukup lah kayaknya" - galuh

"tambahin aja 200 lagi, terus nanti galuh, Varo sama Darren tolong cek area lokasi, tentuin denahnya kayak biasa" -Saga

"oke, siap " jawab ketiganya kompak

"nanti gue tf lagi  buag isi kas" bisik Saga pada Flash

"besok kayak biasa apa sorean?" tanya Galuh

"sorean aja, jangan jam 3. "-yunda

"jam 4 aja, abis kalian sholat" -Saga

"nah setuju nih, nanti tempat kumpulnya gue Share",-Flash

"Saka kirim mobil ya buat ambil makanan, "-Varo

"hm"

"oke, sekarang pulang udah hampir jam 5, yang cek lokasi hati-hati. Semangat buat besok" kata Saga sebelum ia bangkit berdiri

Anak Wolf satu persatu meninggalkan Basecame mereka setelah berpamitan satu  sama lain,

Menyisakan Saga yang masih memandangi Danau buatan didepannya.

"napa lo" tegur Saka yang ternyata masih disana

Saga menoleh lalu menggeleng

"cerita aja, jangan dipendem"

"gue kangen mama ko" kata Saga lirih

"temuin lah"

"ngak tahu mama dimana, udah tiga bulan ini ngak pernah ada kabar. Yoan suka kumat tantrum "

"ya udah berdoa aja, pindah aja ke mansion, kasihan kakek lo juga"

Saga mengangguk dan kembali menatap danau,

"ngak pulang ?" tanya Saka saat Saga kembali melamun

"pulang",

" ya udah cepet, "

Akhirnya mereka meninggalkan tempat itu menuju rumah masing-masing

TBC. . . . .

SAGARA - OngoingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora