"huaci". dia bersin , entah kenapa padahal cuaca tak dingin.
dia sedang duduk sendirian di sebuah taman di tengah kota sambil memberikan makan burung gereja yang tampak senang sekali menggerumi nya tak takut dan tak terbang sampai~sampai banyak anak kecil yang ikutan bermain riang dengan burung ~burung itu.
burung~burung cuman mengepakan sayapnya sebentar kemudian mendaratkan lagi kedua kaki kecil mungil mereka di dekat dia yang duduk di kursi taman memberikan makam ke burung.
"wuah! kakak hebat".pekiknya.
"iya ..hebat! lihat burung~burung canyik ini terus mendekati kakak kalau kami mengejarnya".
"iya iya iya....kakak pakai kekuatan apa? keren".ucapnya antuasi.
keempat bocah itu mengepalkan tangan dengan ucapan semangat dan badan melonjak~lonjak merasa penasaran , kagum kepada namja didepannya yang tampak berkedip beberapa kali dengan tingkah mengemaskan 4 bocah penuh penasaran didepannya.
"hewa punya perasaan untuk mengetahui siapa yang baik dan nyaman untuk didekati".ucapnya membuat mereka ber 4 membulatkan mata tapi mengangguk dengan antuasi dan paham.
"mereka mungkin menyukai kakak karna kakak tampan".
"iya...aku setuju! ...kakak tampan".pujinya dengan pipi memerah.
"bukan! kakak cantik lihat itu cantik".ucap anak lainnya ngoutot pakai otot berteriak pada anak yang memuji kakak tampan.
"mata kakak cantik kek bonekah".ucapnya dengan nada lucu dan polos.
"Nah, iya kan....kakak itu cantik apalagi bola mata kakak kek bonekah dan lihat wajah kakak juga kek bonekah ,cabi dan lucu".tanggapnya membuat kakak itu terkekeh.
"kalian itu yang lucu dan kek bonekah".ucap kakak itu membuat keempat bocah itu mengulas senyum dan kembali lagi bermain dengan burung~burumg gereja.
dia berjalan santai di jalan sambil memakan ice cream yang tadi dia bel
cuacana hari ini sangat puanas entahlah musim panas mungkin walaupun begitu jalanan masih ramai dengan orang~orang yang menjalankan aktifitasya.
"tuan muda".panggil seseorang yang terengah~engah menghadapkannya sambil memberi hormat.
dia mengedipkan mata menoleh kanan kiri kemudian menunjuk dirinya.
"maksudmu , aku?"tanyanya bingung kepada prajurit dengan baju berwarna hitam didepannya.
eitdah! cuman memastikan walau prajurit itu berdiri didepannya.
"maaf...tuan muda , anda tidak boleh makan ice cream".ucapnya mengambil ice dan membuangnya.
"Ya!...aku membelinya dengan ua... ".ucapnya terhenti ketika kedua tangannya sudah di kunci oleh prajurit lain yang tiba~tiba muncul membawanya paksa ke kereta kuda.
YOU ARE READING
PANDORA
Spiritualpeperangan sudah berakhir tapi cincin~cincin itu dicuri oleh berbagai pihak orang yang mengakibatkan petaka dunia. bertahun~tahun cincin itu jatuh ke tangan orang yang berbeda , darah peluh , hancur semuanya hanya demi cincin~cincin mengerikan itu. ...