#22 : akhir tak bahagia

69 15 0
                                    

Alisha, Rigen, dan Ressa sampai di lokasi, ternyata tempatnya adalah tempat yang sama, bangunan tua yang pernah dipakai si peneror untuk menyekap Alister waktu itu.

Mereka dapat melihat saat ini Alister sudah terikat di kursi, bersama Juan yang terlihat sedang berbicara padanya. "Gue udah peringatin lo buat jangan pernah putusin Alea, tapi lo gak dengerin omongan gue. Apa lo tau? Sekarang Alea udah pergi ninggalin gue. Gue gak tau dia pergi kemana, semua komunikasi kita udah bener bener di putus gitu aja sama Alea, dan itu gara gara lo."

"Gue suka sama Alea, al. Dan gue ngelakuin semua ini cuman buat dia. Gue minta lo jangan putusin alea karna gue gamau dia sedih. Perlu lo tau, di balik kita yang sering berduaan, ada Alea yang selalu ngebahas tentang lo ke gue. Alea cinta banget sama lo, Alister. Gue pernah ngikutin lo, dan akhirnya tau kalo Alisha ternyata istri lo. Sejak itu kebencian gue sama Alisha muncul. Itulah kenapa gue neror kalian selama ini." Ketiganya mematung mendengar itu.

"Alesan gue satu satunya sekarang udah pergi, gak ada lagi yang bisa nahan gue buat ngebunuh lo, orang yang udah nyakitin hati cewek yang gue cinta"

Alisha dengan sigap berdiri di hadapan Juan dan menahan pedang yang hendak Juan tancapkan pada Alister. Kedua tangannya yang dipakai untuk menahan pedang itu kini terus mengeluarkan darah. Semakin Juan menekannya, semakin banyak pula darah yang keluar. "Sha!" Pekik Alister, Rigen dan Ressa secara bersamaan. "Juan, stop! Lo apa apaan sih anjing!" 

Sementara Alister di belakang Alisha, bersusah payah membuka pengikatnya. Dia di bantu Ressa membuka pengikat itu. "ARGH!!" Dan saat Rigen hendak menyingkirkan Juan, Juan malah melepaskan pedang itu dan beralih menancapkannya pada perut Alisha. Tepat setelahnya, Alister segera menendang Juan sampai tersungkur, lalu melepaskan pedangnya dari perut sang istri.

Tangis mereka pecah saat Alisha jatuh ke pelukan Alister. "Sha, please bertahan.." Alister langsung menggendongnya untuk membawa Alisha ke rumah sakit. Yang lain juga terburu buru naik ke mobil dan mereka segera pergi.

Di tengah perjalanan, tangis Alister semakin tak tertahankan. Kemacetan sialan ini menahan kendaraan mereka. "Anjing!" Akhirnya Alister memilih turun dari mobil, dan membawa Alisha dengan hanya berlari.

Setelah cukup lama, hujan deras mengguyur mereka saat ini. Namun Alister tetap tak menyerah untuk terus berlari supaya bisa tiba di rumah sakit tepat waktu. Sementara itu, Alisha sedang bersusah payah mengangkat tangannya untuk menghapus air mata Alister. "A-alister, udah.. aku gapapa"

"Nggak sha, kamu harus bertahan. Bentar lagi kita sampe, bertahan ya.." Genangan air mata yang sedari tadi Alisha tahan kini turun dengan sendirinya, menyatu dengan air hujan, dia menatap Alister yang masih berjuang itu, mengingat ucapan Juan tadi benar benar membuatnya di hantam perasaan bersalah.

"Aku minta maaf, semuanya terjadi karna aku. Aku udah gak bisa lagi al. Aku minta kamu jaga Mahesa dengan baik. Karna aku udah gak bisa ngelakuin semua itu," Langkah Alister berhenti, dia menatap wajah Alisha yang sudah terlihat pucat.

"Kamu jangan nangis, aku pengen pergi dengan tenang," Nafas Alisha sudah mulai tak karuan.

"Satu hal yang harus kamu tau, aku bahagia bisa hidup sama kamu. Kamu cinta pertama dan terakhir aku, al. Dan Itu bakal jadi pengalaman indah dan berbekas di hati aku. Makasih banget buat semuanya, aku selalu cinta sama kamu, selamanya." Perlahan, kedua mata Alisha tertutup, dan tangannya jatuh begitu saja. membuat Alister duduk tersungkur. Dia menunduk menatap Alisha, tangannya terus mengusapkan tangan dingin Alisha pada pipinya. Tangis Alister sudah tak terbendung lagi, bersamaan dengan air hujan yang terus mengguyur keduanya. Dia memeluk tubuh Alisha yang sudah tak berdaya dengan erat.

"Sha? Nggak.." Alister menggeleng keras. "Mahesa nanti sama siapa? Aku butuh kamu buat jagain Mahesa, sayang. Mahesa butuh kamu. Aku gak bisa sendirian, aku gak bisa tanpa kamu, sha.. Alisha"

ALISHA [ SELESAI ]Where stories live. Discover now