NAUGHTY | 01

129K 2.1K 123
                                    

PERHATIAN!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PERHATIAN!

CERITA INI MEMANG BERLATAR BELAKANG NEGARA LUAR. TAPI LOVA TIDAK MEMAKAI BAHASA FORMAL MELAINKAN BAHASA (GAUL) INDONESIA.

LOVA TAHU, LOVA SALAH KARNA SUDAH MELENCENG DARI SEGI PERATURAN BAHASA. TAPI LOVA SUDAH BERUSAHA UNTUK MEREVISINYA MENJADI BAHASA BAKU. TETAP SAJA LOVA MERASA TIDAK NYAMAN. RASANYA SEPERTI KURANG.

BAGI YANG MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN BAHASA YANG LOVA GUNAKAN. LOVA TIDAK MEMAKSA KALIAN MEMBACA.

TERIMAKASIH:)

.
.


Selamat membaca
&
Semoga suka
.
.
.
.
.

Seorang gadis bermata biru tengah duduk di kursi sambil membaca bukunya. Gadis itu bernama Hazel Micela. Setelah melihat prestasi di perlombaan saat sekolah menengah pertamanya. Hazel mendapat undangan dari salah sekolah ternama di negaranya —Jerman. Setelah lulus dari sekolah menengah pertamanya. Hazel langsung menerima undangan sekolah barunya. Sebuah kesenangan yang tiada banding baginya setelah menerima undangan dari salah sekolah ternama di Jerman.

Sudah dua tahun lamanya Hazel bersekolah di sini. Tapi sampai saat ini Ia tidak memiliki satu orang teman pun. Tidak ada yang mau berteman dengan anak dari keluarga miskin sepertinya. Setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya menikah lagi. Setelah satu tahun pernikahan mereka. Ayahnya pun meninggal. Kini Ia harus tinggal bersama ibu tiri dan ayah tirinya.

Mendapat perlakuan kejam sudah seperti makanan sehari-hari baginya. Demi mencukupi kebutuhan pribadinya. Hazel bekerja di sebuah restoran sebagai pencuci piring. Meski hasil dari kerja paruh waktunya tidak begitu besar. Setidaknya itu bisa membantu.

Bel istirahat sudah berbunyi. Hazel menutup bukunya. Menatap teman-teman kelasnya yang berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin. Hazel menatap sebelah kursinya yang kosong. Tidak ada seorang pun yang mau duduk bersamanya. Di saat semua murid menuju kantin. Hazel justru berjalan menuju perpustakaan. Matanya menatap tak berisi buku novel.

"Kamu tidak ke kantin nak?" Yang bertanya adalah Mr. Louise — penjaga perpustakaan.

"Ah! Tidak, Mr. Louise. Aku sedang tidak lapar."

"Aku selalu melihat kamu berada di perpustakaan saat istirahat. Hanya dengan memakan kata-kata dalam buku tidak bisa membuat perut mu kenyang. Kebetulan aku mau ke kantin. Kamu mau menitip sesuatu?"

"Tidak perlu Mr. Louise. Terimakasih atas tawarannya. Tapi aku benar-benar tidak lapar."

"Baiklah kalau begitu. Aku titip perpustakaan ini pada mu ya, Hazel!" Hazel mengangguk pelan sambil tersenyum. Setelah Mr. Louise membalas senyumannya. Pria itu pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NAUGHTY  [ PDF ]Where stories live. Discover now