Bab 14

121 10 0
                                    

"Anakmu?" Gumamnya bingung.

Deg

Jantungnya tiba-tiba berdegub kencang.

"Yunjin tunggu!!!". Jaehyun berlari mengejar Yunjin.

"Yunjin...". Dengan cepat Jaehyun mencengkal satu tangan Yunjin agar ia mau berhenti.

"Cepat katakan apa maksud dari perkataanmu?". Yunjin menepis tak suka tangan Jaehyun.

"Sudahlah kau bilang kan kau tidak peduli dengannya"

"Yunjin cepat katakanlah!!!"

Sebenarnya Yunjin tidak ingin memberitahu Jaehyun, cukup dia sendiri yang mengetahui rahasia yang sudah ia simpan selama 5 tahun lamanya. Saat mendengar kabar akan pernikahan Jaehyun tentu saja Yunjin begitu sedih, sakit hati dan marah. Dan tepat di Hari H pernikahannya, Yunjin yang sebagai staff menghadiri pernikahan Jaehyun dan Hwa Ra.

Sakit, sungguh sakit... Apalagi saat dia mengetahui kalau ternyata dia tengah mengandung anak Jaehyun.

"Kau tahu, aku sempat berniat ingin menghancurkan hari pernikahanmu, dan memberitahu pada semua orang kalau aku sedang mengandung anakmu. Namun melihat senyuman bahagia dirimu juga Hwa Ra, aku tidak tega merusaknya. Dan aku langsung berpikir, kalaupun aku lakukan belum tentu aku akan bisa bersamamu. Maka dari itu aku pun lebih memutuskan untuk pergi jauh dan membesarkan anak ini sendirian".

Mendengar hal itu hati Jaehyun langsung menceos, tubuhnya terasa kaku, jantungnya bergegub dengan kencang.

"Kenapa dia terus ingin mengikutimu, karena dia menyukaimu, karena kau adalah Ayah kandungnya". Jaehyun bisa merasakan dan melihat kemarahan juga kejujuran dari Yunjin.

Jaehyun masih terdiam kaku, mulutnya terasa terkunci, ia juga bingung harus menjawab apa. Melihat Jaehyun yang terlihat kaget, tanpa menunggu respon dari Jaehyun, Yunjin berlalu pergi meninggalkan Jaehyun.

Jadi Beomgyu itu adalah anakku? Bagaimana bisa?

Jaehyun langsung membayangkan bagaimana Yunjin membesarkan Beomgyu sendirian, juga anak itu tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang Ayah. Sedangkan dirinya sedari kecil begitu dilimpahi kasih sayang oleh kedua ornag tuanya, semua keinginan juga kebutuhannya selalu tercukupi dengan baik. Jaehyun langsung teringat bagaimana kalau dulu ia tidak memberikan pekerjaan pada Yunjin, pasti mereka sedang hidup kesusahan. Jaehyun benar-benar merasa bersalah, karena kesalahan yang ia perbuat, kini ada seorang anak yang hidup tanpa seorang Ayah yang  menjadi korbannya.

Setelah cukup lama ia mematung dan berpikir, dengan cepat ia berlari menuju parkiran, dan melajukan mobilnya untuk mencari Beomgyu, rasa khawatir pun kini menyerang pikiran Jaehyun. Ia juga merasa menyesal atas ucpan dan sikapnya pada Beomgyu yang kurang baik. Tidak, Beomgyu harus ketemu, ia harus baik-baik saja, lima tahun sudah ia tidak  ikut dan melihat pertumbuhan Beomgyu. Dan kali ini ia harus memastika Beomgyu hidup dengan baik juga layak, walau ia merasa rasanya sudah terlambat.

Beomgyu maafkan aku...izinkan aku menebus kesalahanku

Tak henti-hentinya Jaehyun tetap mencari keberadaan Beomgyu, hingga tak terasa kini hari pun sudah menjelang sore hari. Tepat saat dilampu merah, Jaehyun pun melirik tak disengaja kearah kiri, Jaehyun mengerutkan wajahnya, memperjelas penglihatanya. Terlihat seorang anak berbaju warna putih bergaris, sedang berjongkok didiepan sebuah toko dan mirip seperti Beomgyu. Jaehyun langsung mengingat-mengingat lagi saat terakhir ia bertemu dengan Beomgyu, dan ternyata benar, kemarin pun Beomgyu menggunakan baju yang sama, seketika hati Jaehyun langsung merasa lega, senyumannya langsung merekah.

Tin...Tin...

Suara klakson mobil dari belakang pun memberitahu agar Jaehyun untuk segera melajukan mobilnya. Dengan sedikit terperanjak ia pun langsung melajukan mobilnya dan mempercepat memarkirkan mobilnya didepan toko kue tradisional.

MR. DIMPLE | JUNG JAEHYUN (END)Where stories live. Discover now