Bab 2

762 17 5
                                    

Alarm itu terus berdecit-decit, sampai menggetarkan nakas kayu bercat putih tersebut. Jaehyun masih berada diantara sadar dan tidak, namun suara nyaring alarm tersebut tak mampu membuatnya bergerak. Ujung ujung jari dan telapak kakinya yang hangat dalam balutan selimut membuatnya enggan beranjak dari ranjang King Sizenya.

Hwa Ra yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk ditubuhnya, dengan rambutnya yang masih basah, menghela nafas panjang melihat Jaehyun yang masih saja tertidur.

"Astaga!!! Masih belum bangun juga". Hwa Ra menepuk bahu Jaehyun yang masih berada dalam balutan selimut tebal yang hanya menyisakan wajahnya saja.

"Sayang bangun...!!!"

"Hmmm". Hanya gumaman berat itu saja yang keluar dari mulut Jaehyun, tanpa ada gerakan sedikitpun.

"Sayang nanti kau terlambat, cepat bangun"

"5 menit lagi".

Cup...cup..cup...

Hwa Ra menciumi wajah Jaehyun beberapa kali berharap Jaehyun dapat bangun segera. Akhirnya Jaehyun mengeluarkan tanganya dari balutan selimutnya. Dan malah menarik Hwa Ra hingga terjatuh pada ranjang.

"Aaaaa...Jaehyunie!!!".

Jaehyun hanya mengulum senyum dan membalas ciuman-ciuman yang tadi diberikan Hwa Ra.

"Jaehyun...cukup!!!". Hwa Ra mencoba menolak, dan berusaha keluar dari dipelukan Jaehyun.

"Tidak bisa, kau yang mulai tadi". Kini ciuman Jaehyun malah semakin turun ke leher Hwa Ra.

"Kau wangi sekali. Aku tidak bisa berhenti". Kini tangan Jaehyun kini malah masuk kedalam handuk Hwa Ra.

Kini Hwa Ra berada dalam kukuhan Jaehyun dan tidak bisa bergerak. Dibalik Jeahyun yang terus menggoda Hwa Ra, Hwa Ra malah memasang wajah datar dan sedikit khawatir.

"Sayang..." Ucapnya pelan Hwa Ra

"Aku takut jika hasil pemeriksaanya tidak sesuai yang kita harapkan". Lanjutnya "Bagaimana jika aku memnag benar-benar tidak bisa memberikanmu keturunan?"

Jaehyun pun menghentikan aktivitasnya. " Itu bukan masalah untukku, aku akan tetap mencintaimu apa adanya".

"Tapi kau begitu menginginkan seorang anak, bahkan sebelum kita menikah"

"Ya aku memang menginginkannya, tapi mungkin kita belum beruntung sekarang, no problem, aku baik-baik saja beib"

"Apa kau akan mencari wanita lain, jika aku benar-benar tidak bisa hamil?"

Jaehyun langsung tergelak mendengar pertanyaan dari Hwa Ra. "Beib bagaimana kau bisa berpikir seperti itu?"

"Kan kau pernah berselingkuh karena masalah sepele apalagi jika masalah sebesar ini"

"Yakk...Nyonya Jung!!! Sepertinya anda masih dendam pada saya sampai mengungkit masalah 5 tahun lalu ya"

Hwa Ra pun langsung tertawa diikuti juga Jaehyun yang ikut terkekeh.

"Apa yang harus saya lakukan Nyonya Jung Hwa Ra untuk menghapus ingatan anda tentang itu?". Tanya Jaehyun dengan formal

"Sudah sudah sana cepat mandi, katanya hari ini kau ada jadwal rekaman!"

Jaehyun mereganggkan pelukan pada Hwa Ra. Hwa Ra segera beranjak membenarkan handuknya dan berjalan untuk menggunakan pakaiannya.

Jaehyun pun menyandarkan tubuhnya di ujung ranjang. Sambil menatap Hwa Ra dengan kekehannya.

"Sayang ayolah satu kali saja".

"Tidak ada!!!". Ucap tegas Hwa Ra.

"Sudah cepat sana mandi! Kau mau dimarahi managermu gara-gara sering terlambat".

MR. DIMPLE | JUNG JAEHYUN (END)Where stories live. Discover now