Mama

26 3 0
                                    

Hari ini mama mengajak Aku ke Mall,untuk membeli baju - baju dan perlengkapan kuliah Aku dan Warren ikut juga,karena di ajak Mama.

Heran sama Mama, kenapa belanja baju saja harus ngajak dia juga sih, bikin Aku nggak nyaman saja,apalagi kalau ingat kejadian waktu itu.

Dan Mama nyuruh Aku duduk di depan lagi samping Warren yang menyetir,Mana ingin Aku deket terus sama Warren.

Mama tidak tahu kalau Aku jadi salah tingkah depan dia ,gara - gara kejadianmalam itu,entah kenapa Aku jadi merasa malu bertemu dia.

" Kim,kamu tahu kan kalau ulang tahun kamu yang ke tujuh belas itu sebentar lagi..." kata Mama yang duduk di kursi belakang.

" Iya ma..."

" Mama berencana ngerayaain nya di hotel lagi seperti tahun lalu dan yang sekarang akan lebih meriah,Mama akan undang seluruh teman kamu dan juga relasi kerja Mama..."

" Jangan terlalu meriah Ma...."

" Lho kenapa...ini kan ulang tahun kamu yang ke tujuh belas....harus lebih meriah dong,ya kan Warren...?" Kata Mama sambil menatap pada Warren,

Dan Warren  mengangguk,lalu menjawab singkat,karena harus konsentrasi ke jalan,

" Iya Tante..."

" Kalau perlu kita undang artis,artisnya terserah kamu..." kata Mama lagi.

" Nggak usah lah Ma,biasa aja lah nggak usah ngundang artis segala..." kata ku nggak suka.

" Lho Kim,ini kan ulang tahun kamu yang ke tujuh belas,harus special harus meriah....pokoknya kamu ngga perlu khawatir Mama dan Warren akan urus semuanya...ya kan Warren.?".

" Iya Tante .." jawab Warren singkat lagi.aku hanya narik napas berat dan membuangnya.

"Dan Kim kamu harus tahu,di acara nanti Mama akan umumkan hubungan kamu sama Warren...." kata Mama lagi.

Deg aja jantungku kayak mau berhenti,dan darahku pun naik ke kepala,kupejamkan mataku menahan kesal dan juga sedih,tanganku terkepal kuat dan menekan ke jok,berusaha menahan marahku,lalu berkata dengan pelan...

" Mama,hubungan apa...hubungan apa yang harus di umumkan,Aku dan Warren...ti..." Aku berbalik menatap Mama.

"Kimi..." mama memotong kata - kataku ," Kimi,Mama dan Papa juga keluarga Warren dan Warren sendiri sudah setuju tentang perjodohan ini dan kamu juga harus setuju...dan pernikahan kalian tetap akan berlangsung nanti..." kata mama kekeuh tak bisa di bantah,Aku tidak bisa memilih.

Aku merekatkan gigiku mendengar semua ini,Aku marah dan kesel banget,Mama bener - bener jahat,Mama bener- bener  nggak peduli dengan hatiku dan perasaanku,Mama egois juga yang lainnya.

Ku kepal kedua tanganku dan kutekan ke jok,untuk  menahan rasa  marahku dan ku berusaha untuk tidak menangis,kalau Aku menangis Mama pasti akan marah dan lebih ribut lagi.

Warren menoleh ke arahku,sepertinya dia khawatir juga ,dan Aku nggak tahu apakah Warren sama seperti Aku sedih dan nggak bisa menolak,

Tapi malam itu ketika Aku dan dia berada di pinggir danau itu dia bilang dia tidak  keberatan karena dia sayang sama Aku,dan Aku melihat kesungguhannya dia,tapi terap saja Aku tidak mau di jodohkan, Aku merasa kebebasannku di rampas.

Tapi keputusan mama seperti keputusan mutlak nggak bisa di tolak,apalagi nggak ada yang mendukungku sama sekali,Papa dan Cen juga  tunduk sama keputusan mama,

Dan Aku pernah mengadu dan mrnangis sama Papa,tapi Papa malah bilang kalau keputusan Mama adalah ysng terbaik buat Aku,

Mama melakukan  itu karena Mama sayang sama Aku,ingin masa depan ku baik dan Orang yang di pilih Mama juga orang baik dan sayang sama Aku.

" Tapi Papa,Aku nggak suka..."kataku,  diantara tangisku dalam pelukan papa.

" Kenapa ?,kamu menyukai orang lain  ...?" Tanya papa sambil mengelus rambutku,aku menggeleng,

" Tidak Pa,tapi Aku ingin punya pilihan sendiri nanti..lagipula Aku baru enam belas tahun Pa...." jawabku.

" Sudahlah anak Papa sayang,percaya sama Papa, kamu pasti bahagia...Warren anak baik keluarganya juga baik...Papa dan Mama sudah lama mengenal nya...meeeka sayang sama Kamu..." kata Papa sambil mengecup keningku saat Aku mengangkat wajahku menatapnya,dan kulihat senyum Oapa membuat Aku kembali menangis dan memeluknya.

" Sayang sudahlah,kamu anak kesayangan Papa pasti kuat ya,buat  Mama dan Papa bahagia...jangan sedih..." kata Papa lembut  membuat Aku semakin kenceng menangis untung nggja ada Nama saat itu ,kalau ada pasti di tambahin dengan omelannya dan makin  rame.

Aku punya keluarga lengkap,Papa yang penyayang,Mama yang tegas dan bawel juga Adik yang kadang suka bikin kesel tapi baik bisa jadi temen juga.

Sebenarnya aku haruanya bersyukur tapi tetap aja hatiku nggak suka dengan perjodohan ini,Aku belum bisa menerima nya,

Remaja seperti Aku,merasa gengsi bila di jodohkab,meski itu dengan orang yang kita suka sekalipun

Aku tahu Warren dan keluarganya orang baik dan sudah lama saling mengenal dengan keluargaku.

Dan Aku juga sudah lihat kesungguhan Warren padaku,tapi tetap saja hatiku belum bisa menerima.

Maaf kan Aku Warren,Aku menatap Warren yang sedang menyetir di samping ku.

Dia melirik ku dengan sudut matanya,dia seoertinya khawatir padaku.

Kulihat dia menarik nafas berat.

🐰🐰🐰

81222

Everything About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang