adiwarna

51 3 2
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Enhypen Heeseung Local Fiction

A D I W A R N A

(a) indah sekali; bagus sekali

[]

Di surat yang satu ini, aku mau mengadu nasib. Isinya surat cinta, tapi cuma bisa jadi sedemikian rupa kalau melabuhnya ke pemuda yang lagi asik bermain ombak di dekatku ini.

Kalau misalnya surat berkedok perahuku ini lenyap dimakan ombak, sumpah demi Tuhan, ombak kamu jahat banget mematahkan acara ingin romantisku ini. Kalau misalnya laut hari ini mendadak berubah mistis, aku maunya Dewa Neptunus yang jadi sebab kemistisan itu. Soalnya, aku mau sekalian minta sesuatu, tolong bahagiakan pemuda yang kumaksud tadi. Hehe.

Tapi, kalau surat ini benar sampai ke pemuda bersurai hitam dengan mata legam berbinar, aku mau kamu tetap baca ini sampai akhir dan lihat aku setelahnya.

Halo, kamu. Waktu awal sepasang netramu bertemu sepasang netraku, aku tau kalau kamu itu istimewa. Ini mungkin kedengaran klise dan kayak penganut gombalisme banget, tapi aku nggak bohong. Aku jatuh hati sama kamu di pertemuan pertama kita. Aku jatuh hati sama parasmu, aku jatuh hati sama gerak-gerikmu, aku jatuh hati sama tutur katamu, aku bahkan jatuh hati sama lambaian tanganmu yang menandakan kita harus menuntaskan konversasi waktu itu.

Kenapa? Karena dari sana, aku tau kalau aku akan mulai menghabiskan tiap malam dengan berbagai pertanyaan yang menjurus ke satu arah, 'Kapan lagi aku bisa bertemu kamu?'

Di pertemuan kedua kita, aku dan kamu semakin akrab. Kita bertukar cerita seakan-akan kita berdua adalah sepasang teman kecil yang sedang reuni. Konversasi kita ringan. Sama ringannya dengan tawa kita berdua yang lepas dari bibir.

Rasanya menyenangkan.

Maka aku semakin yakin kalau kamu yang pantas. Kamu yang patas untuk mengisi semua kekosongan satu ruang di hatiku, kamu yang pantas untuk lekas-lekas menghapus stigmaku tentang cinta yang cuma main-main belaka, kamu yang pantas untuk kuberi senyum tiap pagi, lantas saling bermanja-manja berdua. Saking yakinnya, aku sampai semangat betul memamerkan kedekatanku denganmu, memberitahu orang-orang betapa dahsyatnya rasa mencintaimu.

Karena kamu spesial, kamu orang hebat. Begitulah kamu di mataku.

Sayang, kamu nggak melihat dirimu segimana aku melihat kamu. Kamu nggak pernah merasa pantas untuk menerima banyak cinta di dunia. Kamu merasa bahwa dirimu itu ya cuma kamu -nggak sempurna dan nggak berguna.

Aku selalu suka sama caramu berpikir, tapi aku benci, sebenci-bencinya dengan pemikiranmu yang satu itu. Dan daripada aku teriak-teriak marah di depan kamu, memaki kamu karena pikiranmu yang merendahkan diri sendiri itu, lantas membuat kamu semakin berkecil hati, aku lebih memilih untuk nulis ini.

Iya, sebegitu sayangnya aku ke kamu sampai aku nggak mau kamu dilukai sedikitpun.

Kamu tau? Dirimu -yang katamu banyak kurangnya itu, adalah satu insan yang bahkan aku sendiri sampai linglung kalau diminta menyebutkan kelebihanmu karena saking banyaknya. Manusia itu memang selalu ada kurangnya, tapi bukan berarti kamu benar-benar kotor dan nggak pantas di dunia. Kamu pantas dan akan selalu begitu.

Aku tau kalimat di atas nggak akan berguna untuk mempengaruhi kamu. Jadi, aku ingin mengajak kamu untuk selalu bersama. Aku mau menyampaikan pujian-pujian dan kalimat-kalimat manis untuk kamu tiap pagi. Aku mau di tiap detik awal kamu membuka mata, kamu ta betapa berharganya kehadiranmu untuk satu orang di dunia ini.

Iya, itu aku.

Jadi, kalau kamu sudah baca sampai sini, coba lihat perempuan yang lagi duduk santai di pinggir pantai. Kalau dia senyum, berarti dia serius udah nulis kamu surat ini.

Jadi, mau sama-sama selalu, kan?

[]

[]

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
fafifu wasweswosDonde viven las historias. Descúbrelo ahora