Chapter. 15

587 140 2
                                    

·Sudut pandang orang pertama...

  –

['Dia hanya datang melihat dan tak menolongku.']

.

"Ugh... Biarkan aku berbaring sebentar, tubuhku sakit..."

.

"Ku pikir kau akan langsung membunuhku setelah tau kalau aku adalah seorang Prophet..."

.

'Aku tau kau bosan. Bersabarlah, kita tak akan keluar dari sini dalam waktu dekat...'

.

["(Name), kau dimana?"]

.

['Kembalilah padaku jika sudah selesai.']

.

['Kau tak akan mati.']

.

['Tentu saja, tak ada yang lebih tau dirimu selain aku.]

.

  –

Sebuah wajah yang buram dengan suara yang terasa familiar, sama seperti suara Kim Dokja. Apakah ini mimpi? Kenapa seolah-olah aku pernah mendengarkan ocehan itu.

Tak lama kemudian aku merasakan sebuah goncangan yang cukup kasar. Membuka mataku perlahan, hal pertama yang ku lihat adalah wajah Lee Jihye dengan ekspresi khawatir.

Aku terteguh.

'Tunggu, sejak kapan aku tertidur?'

-

·Sudut pandang Kim Dokja...

Mataku perlahan terbuka dan mulai menyesuaikan cahaya yang masuk.

"...Bagaimana skenarionya?"

"Sudah berakhir Dokja-ssi, Kita berhasil." Dapat ku lihat anggota partyku mereka tampak lega karena telah melewati gelombang monster kemarin.

Aku memberitau mereka kalau masih ada tiga hari lagi sampai skenario ini berakhir. Lee Hyunsung membantuku untuk duduk. Ugh... ku rasa tubuhku menerima efek setelah menggunakan batu iitu

"Dimana Gilyoung?" aku bertanya saat menyadari bocah itu tak ada disekitarku.

"Ah, Gilyoung..."

Pandanganku menangkap sosok Yoo Jonghyuk yang menatap Lee Gilyoung seraya berbicara entah apa. Aku yakin regressor bajingan itu mau menarik Lee Gilyoung ke dalam party nya. Dia sudah punya (Name) oke, sisakan yang lain untuk ku -_-

Aku ingin mengatakan sesuatu tapi aku tak punya energi di tubuhku saat ini.

"Dokja hyung!"

Begitu dia mengetahui bahwa aku bangun, Lee Gilyoung bergegas ke arah ku dengan mata bengkak. Sebelum itu aku sempat mengaktifkan skill ku pada bajingan itu. Salah satu isi pikiran Yoo Jonghyuk masih terngiang di kepalaku.

[Tak ada waktu untuk menundanya lagi. Aku harus menyelesaikan serangan hari ini. Kalau tak ... ]

... Serang? Apa yang dia katakan

tadi?

Aku harus berpikir ... Sial, aku terlalu lelah.

"(Name)"

Entah kenapa nama itu keluar dari mulut ku, dapat ku lihat wanita berambut blonde ash panjang itu dapat mendengarnya dari jarak kami yang cukup jauh. Kemudian dia berjalan mendekat ke arah ku.

"Kim Dokja..." Suaranya yang lembut memasuki pendengaranku.

["Apa kau baik-baik saja?"]

Sebuah layar ungu transparan muncul setelah sekian lama, aku bisa merasakan nada khawatir didalam pesan yang dikirim (Name) padaku.

'Jangan khawatir aku tak akan mati.'

["Dasar bodoh."]

Aku memejamkan mata dan merasakan benda lembut menjadi bantalan kepalaku.

"(Name)."

"Ya?"

"Maaf, aku ingin istirahat sebentar..."

Lalu aku tertidur. Itu adalah tidur yang manis tanpa mimpi.

-

·Sudut pandang orang pertama...

Patpat.

Aku memberikan tepukan ringan di kepala orang yang sedang menggunakan pahaku sebagai bantal tidur, dan juga sesekali memainkan rambutnya yang menghalangi dahinya. Sudah jelas orang itu adalah Kim Dokja, dia tidur dengan nyaman diposisi seperti ini.

Setelah aku mendapat beberapa ingatanku sebelumnya, aku jadi tau. Kim Dokja bukan orang yang istimewa diantara orang-orang yang pernah ku temui.

'Tapi kenapa...'

Aku ingin menanyakan sesuatu saat dia bangun.

"Berhenti memikirkannya."

Tersentak, aku langsung menoleh kesumber suara. Yang benar saja suara yang begitu tajam dan dingin itu milik Yoo Jonghyuk orang yang paling menyebalkan bagiku.

"Aku tak memikirkannya, jangan sembarangan bicara."

"kau memiliki kontrak denganku."

'Apa sudah saatnya.'

Aku dan Yoo Jonghyuk sempat membicarakan sesuatu lewat ruang percakapan pribadi. Aku sudah menebak jika dia akan melakukan sesuatu seperti terakhir kali.

"Ya, aku tau. Beri aku waktu sebentar lagi."

Lee Hyunsung yang peka dengan keadaan langsung menawarkan dirinya untuk menggantikan ku. Aku sempat berpamitan dengan yang lain karena melihat ekspresi wajah mereka seakan-akan melarang ku untuk pergi.

Setelah itu aku menyusul ketempat Yoo Jonghyuk berada.

Next....

___________________

Kali ini lebih pendek dari yg lain ya...

Tapi tenang aja ide ku masi lancar buat kali ini. Untuk selanjutnya masih utiwi, mumpung masi belum ujian sok gass lanjut ceritanya.

Makasih banyak buat yang baca ceritaku. Kalo ada yg ga nyambung bilang aja, sapa tau bisa ku sambungin dichap selanjutnya.

See you di update selanjutnya (͡° ͜ʖ ͡°)👍🏻

Find The Lost (ORV Fanfic)Where stories live. Discover now