13. Late

258 60 3
                                    

"Lo kenapa sih, anying?!" Jek berseru jengkel. Benci banget dia liat muka nelangsa Naka hari ini.

Tapi Naka tidak peduli, tetap asyik dengan lamunannya sambil menyesap rokok. Habis satu batang, tangannya mengambil lagi rokok milik Jek, tapi langsung ditahan sama yang punya.

"Lo kenapa nyet?! Kalo ada masalah tuh cerita! Lo udah habis lima batang, gila! Lupa lo itu bibir pernah dijepit pake jedai sama April." Omel Jek panjang lebar. Selain dia tidak rela rokoknya diambil mulu sama Naka, Jek juga tidak mau mengambil resiko bibirnya ikut dijepit pakai jedai sama April.

Naka akhirnya nyerah, membiarkan Jek mengambil kembali rokok ditangannya. Ia menghela napas seberat-beratnya, membuat Jek makin sebel. Ini orang diajakin nongki buat hepi malah galau brutal kaya habis di putusin pacar.

"Gue kayanya beneran suka sama April deh, Jek."

Jek bilek:

"Gii kiyinyi binirin siki simi ipril dih, jik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gii kiyinyi binirin siki simi ipril dih, jik." Sungut Jek sengaja mengejek Naka habis-habisan. "GOBLOK," lanjutnya.

Tidak terima diejek, Naka melempar gulungan tisu tepat mengenai wajah Jek. "Monyet lo! Dahlah kagak jadi gue curhat sama lo." Gerutu Naka sebal.

"Ya lo goblok, dari kemarin udah dibilangin. Sekarang apa, hah? Nyesel kan lo?"

Gak salah sih, tapi tolonglah ini Naka butuh pendengar alih-alih penghujat. Sejak beberapa hari yang lalu, dirinya sama sekali tidak tenang. Bayang-bayang wajah April tidak bisa lepas dari pelupuk matanya, belum lagi astagfirullah... Naka beristighfar banyak-banyak.

"Lo mau curhat apa sih? Sini aa Jackli dengerin dengan seksama." Jek memperbaiki posisi duduknya.

Naka mengusap rambut pelan, kebiasaannya kalau sedang gugup atau gelisah. Naka agak ragu untuk membuka suara.

"Kemarin malam gue..."

"Gue apa?"

"Anu, gue ehmm."

"Apasih?!" Jek kembali berseru kesal. Kenapa dirinya yang bersumbu pendek ini harus dipertemukan dengan orang semacam Naka? Jek lelah lahir batin.

"Gue gak sengaja cium April."

Hening. Jek tidak jadi misuh-misuh. Agak tercengang sih seorang Nakama yang menjunjung tinggi nilai persahabatan akhirnya kelepasan.

"Sekilas doang. Tapi efeknya gue gak bisa tidur berhari-hari. Jek, tolongin gue! Kayanya gue udah gila. Gue harus gimana? Kenapa akhir-akhir ini gue aneh banget? Gue mau sahabatan sama April, tapi perasaan ini udah jauh banget. Gue udah coba ngilangin, yang ada malah makin besar rasa suka gue. Dari hari ke hari gue gak lagi liat April sebagai sahabat, tapi perempuan seutuhnya."

Lepas juga akhirnya. Naka melepaskan semua yang mengganjal di dadanya. Naka ingin marah pada dirinya, tapi semakin ia menekan perasaan suka itu malah tumbuh subur.

Friend to Love || Jaemrina ✓Where stories live. Discover now