06.

3.1K 319 9
                                    

Hari ini adalah hari dimana kesialan Rafael akan dimulai, yap hari ini adalah hari pernikahan Rafael dengan sang raja, Arthur.

Rafael merasa tak enak, Yang membuat Rafael merasa tak enak karena yang mendandani nya adalah istri pertama sang raja.

Gracella mendandani calon selir suaminya dengan senyuman manis diwajahnya, mungkin dia pikir itu adalah senyuman yang manis, tapi bagi Rafael itu adalah senyuman yang menakutkan.

"Wahh kau tampak sangat cantik, kau bisa saja menggantikan posisi ku" ujar Gracella sembari sedikit meremas pundak Rafael.

"Terimakasih atas pujian mu ratu" ucap Rafael, padahal Rafael pun tidak tau bahwa Gracella sedang memuji atau mencaci dirinya.

"Rafael" panggil Ibu Diana yang baru saja masuk ke ruangan dimana rafael didandani.

"Wahh cantiknya anak ibu" puji ibu Diana, yang dibalas senyuman malu-malu dari Rafael, dia sebenarnya kesal, dia ini lelaki kenapa cantik?

Tak lama Raja Hendrick datang "Rafael, kau sudah siap? Ayo mereka sudah menunggu" ujar raja Hendrick

Rafael dan raja Hendrick berjalan ke arah altar dimana sang raja Arthur sudah menunggu calon nya.

Rafael berjalan diatas altar digandeng oleh Raja Hendrick, disisi kanan dan kiri altarya banyak pengawal yang memegang pedang, (itu loh tau kan? yang kaya kalo orang militer apa gitu nikah, terus ada yang ngangkat pedang di samping kanan kirinya, nah kaya gitu tuh)

"Jaga anakku dengan baik yang mulia raja, saya mempercayakan anda untuk membahagiakan anakku kelak" ujar Raja Hendrick saat sudah berhadapan dengan Arthur.

Arthur hanya membalas nya dengan anggukan, Rafael diarahkan untuk berdiri disamping Arthur, jujur dia sangat deg deg an, ia tidak pernah punya pengalaman menikah sebelumnya, sekalinya menikah malah dengan seorang raja.

Tak lama seorang pendeta datang, Arthur mengucapkan janji sucinya dengan lantang, dan Rafael mengucapkan janji sucinya sedikit gugup terbata-bata.

"Kalian sudah resmi menikah, selamat yang mulia Raja, selamat selir Rafael"

Tepukan tangan yang meriah terdengar begitu menggema, Semakin keras tepuk tangan itu setelah melihat Arthur yang mengecup bibir Rafael lembut, Rafael yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja terkejut bukan main, memang benar pendeta lah yang menyuruh tapi ia pikir Raja akan mengecup kening nya saja.

Arthur menatap manik Rafael lekat, Jujur saja ia sedikiittt gemas dengan ekspresi merona yang Rafael tunjukkan.

Rafael sendiri wajahnya sudah seperti kepiting rebus, wajahnya merona tak ingin menatap manik mata Ruby milik sang suami.

Acara pengucapan janji suci telah selesai, kini Raja Arthur tengah berbincang dengan para mentri dan Ayahnya, tadi nya Arthur sempat mendapat wejangan dari kakaknya Rafael, Nathaniel, tidak sopan memang anak itu, seorang Raja malah diceramahi segitu panjangnya.

sedangkan Rafael kini sedang dikerumuni oleh para lady dari kerajaan ini bahkan dari kerajaan sebrang.

"Wah kau cantik sekali selir, padahal kau ini pria, apakah ada cara agar bisa secantik ini?" Ujar Lady Rose, Lady Rose ini memang terkenal sangat berisik diantara Lady lainnya.

Rafael yang ditanya seperti itu jelas gugup, ia tak tau harus bilang apa, dirinya sendiri juga tidak tau mendapatkan kecantikan seperti ini darimana.

"Kau ini, lihat lah selir cantik kita jadi gugup, kecantikannya pasti murni" ujar Lady Sofia.

Tak lama datanglah Delion, "Rafael selamat ya atas pernikahan mu" ucap Lion sembari memeluk Rafael.

"Terimakasih Lion, cepatlah menyusul dengan Damian" gurau Rafael.

SELIRWhere stories live. Discover now