02 .

4.3K 398 15
                                    

Rasa pusing di kepalanya sangatlah mendera, amat menyakitkan sampai-sampai ia tidak sanggup untuk membuka kedua matanya.

Ia adalah Liam, entahlah, harusnya jika sudah mati ia tidak merasakan apapun bukan? Tapi kenapa sekarang ia merasakan sakit di kepalanya.

Apakah kedua orangtuanya menolongnya?

Liam berusaha membuka kedua matanya, ia ingin cepat-cepat melihat ekspresi khawatir dan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Liam mencoba mengerjapkan mata perlahan.

"Pangeran?! Anda sudah sadar?!" Teriak seorang wanita membuat ia memejamkan matanya kembali karena telinganya yang berdengun dan kepalanya yang kembali sakit.

Terdengar suara langkah kaki keluar, mungkin wanita tadi yang berteriak sedang bergegas keluar.

Liam kembali mencoba membuka kedua matanya.

"eungh.. pusing sekali" ujar Liam lirih sembari meremas rambutnya berusaha menghilangkan rasa pusingnya.

Mata Liam sudah terbuka sepenuhnya, dan ia tercengang..

"hah? dimana ini? Apakah ada rumah sakit semewah ini?" Ujar Liam lirih bertanya-tanya entah kepada siapa.

Banyak suara langkah mendekati arah ruangan Liam berada.

"Astaga! Rafael putraku, apakah ada yang sakit?" Tanya seorang wanita tua yang masih terlihat cantik, wanita itu memeluk Liam erat.

"K..kalian siapa?" Ujar Liam, semua orang menatap Liam bingung, dan hal itu membuat Liam tambah bingung juga.

'Apa apaan ini? Apakah aku berada di tempat syuting? Mengapa semua orang dihadapannya ini memakai pakaian kerajaan seperti itu?' - batin Liam

"Tabib! Jelaskan!" Ujar seorang pria tua yang tampak sangat tampan dan gagah.

"M..maaf raja, t..tapi sepertinya pangeran Rafael kehilangan ingatannya, menurut para pelayan yang melihat, mereka bilang pangeran Rafael jatuh dari tangga" ujar seorang yang katanya tabib dengan gugup dan kepala tertunduk.

Pangeran Rafael? Siapa itu?

Liam membuat ekspresi bingung, ia benar-benar tidak paham dengan ini semua.

Sang wanita tua yang tadi memeluknya melihat ekspresi Liam dan meminta semua orang untuk pergi dari, ruangan ini.

Kini tersisa Liam dan wanita itu di ruangan ini.

"Rafael, ibu tau ini semua sangatlah membingungkan, ibu akan ceritakan semuanya tentang dirimu -

- nama mu adalah Rafael, Rafael alverd drizella, kamu anak dari raja Hendrick Gardenio drizella dan ratu Diana Genevieve drizella, dan ratu Diana itu adalah aku, aku adalah ibumu, kamu mempunya dua kakak satu pria dan satu wanita, namanya Nathanael anthropy drizella dan Catherine gloriana drizella,

- ini semua terjadi karena kemarin malam kau memaksa untuk ikut ke pesta topeng hanya karena ada raja Arthur disana, oh iya raja Arthur, raja Arthur adalah raja dari kerajaan sebrang, kau bisa dibilang sangat mencintai nya dari dulu, tapi semenjak raja Arthur menikah kau berubah, kau menjadi angkuh, sombong dan tidak ingin terkalahkan,

-kau selalu saja mengambil kesempatan untuk mengambil hati raja Arthur dan melengserkan posisi ratu Gracella. Karena kau tau raja Arthur akan datang ke pesta topeng bersama istrinya, akhirnya kau memaksa untuk ikut sendirian, ibu dan ayah tidak tau apa yang terjadi padamu, tapi kata para pelayan yang melihat, kau jatuh dari tangga, hanya itu yang ibu tau."
Jelas sang ibu panjang.

Baiklah, sekarang Liam jadi semakin tidak paham.

Bukan, bukan masalah kenapa ia bisa jatuh tetapi, kenapa ia bisa ada di tubuh ini? Liam tau kalau ini bukanlah tubuhnya setelah mendengarkan kisah yang ibunya ceritakan.

SELIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang