05.

3.5K 344 34
                                    

hari ke hari telah berlalu, semenjak pengumuman hasil tes Rafael, Rafael juga sudah dikenalkan ke  masyarakat kerajaan Zervard dan kerajaan  Arcerious sebagai 'calon selir'.

Berbagai pendapat yang diterima, ada banyak yang menggunjing Rafael mengingat dulu Rafael sangat mengejar dan menganggu hubungan raja dan ratu, mereka mengira jika Rafael telah berhasil menggoda sang raja sehingga raja mau menikahi Rafael.

Namun ada juga yang senang mendengar berita tersebut, mereka mendukung Rafael karena paras Rafael yang cantik meskipun ia seorang pria, banyak yang mengatakan jika mereka sangat lah cocok.

Kini Rafael tengah memandangi taman bunga di halaman belakang rumah nya, ia sedang berusaha untuk menjernihkan pikiran nya yang sedang kalut.

Puk

Seseorang menepuk bahu Rafael, Rafael menoleh kebelakang dan ia terkejut melihat kedatangan raja Arthur.

"Ibu suri memerintahkan ku untuk menjemput mu" ujarnya dengan wajah yg datar.

"Untuk apa?" Tanya Rafael menatap ke atas karena posisi nya Rafael sedang duduk dan Arthur berdiri di sebelahnya.

"Kita harus mengukur baju pernikahan" ujarnya lalu ia berjalan lebih dahulu meninggalkan Rafael yang masih ngelag.

Rafael langsung beranjak dan berlari kecil untuk menyamai langkah sang raja, tinggi Rafael ini hanya sebatas pundak Arthur, jadi jika berjalan seperti ini sangatlah sulit menyamai langkah-langkah besar Arthur.

Mereka berjalan ke arah kereta kuda mewah yang sudah disiapkan kerajaan, ia terkejut karena tiba-tiba Arthur berhenti dan mengulurkan tangannya ke arah Rafael.

"naik lah" perintahnya, meskipun bingung Rafael tetap menjalan kan perintah itu, ia memegang tangan Arthur dan menaiki kereta kuda tersebut, lalu Arthur menaiki kereta kuda yang sama juga, ya.. mereka satu kereta kuda saat ini, bayangkan.. dulu Arthur paling tidak suka bahkan benci jika sudah bersebelahan dengan Rafael, tapi kini? Mereka satu kereta, waw.

Perjalanan hening, Arthur pun memulai pembicaraan "janganlah berharap lebih dari perilaku ku tadi, mulai sekarang bersikap lah bagaikan kita pasangan serasi jika dihadapan orang lain" ujarnya tetap dengan wajah yang datar dan tetap menatap depan enggan menatap Rafael.

Rafael hanya mengangguk sebagai jawabannya, ia tidak peduli jika tak sopan, tadi ia sudah bingung sekarang makin bingung harus bersikap seperti apa lagi.

Perjalanan telah berlalu, kini mereka telah sampai di kerajaan Arcerious, Arthur sendiri yang tidak ingin mengukur baju di tempat pakaian atau sebagainya, ia tak suka jika harus terlalu sering berpura-pura mesra dengan Rafael.

"Rafael akhirnya kau sudah datang" sapa ibu suri berjalan ke arah Rafael dan memeluk Rafael penuh sayang.

"Arthur, temani Rafael ke kamarnya, kalian bisa mencoba baju di sana" perintah ibu Elena

Ibu Elena memang sudah menyiapkan kamar yang akan ditempati Rafael dari jauh hari, tampaknya dia sangat menyayangi calon menantu nya yang satu ini.

Raja Arthur menuntun Rafael ke arah kamar yang berada di lantai 2, setibanya Arthur dan Rafael di kamar tersebut Rafael sedikit tercengang, kamarnya sangatlah luas, mewah dan elegan.

"Tunggulah, sebentar lagi mereka akan datang untuk mengukur baju" ujar Arthur, Rafael duduk di depan cermin, sedangkan Arthur berjalan ke arah balkon, tidak ada percakapan diantara mereka.

Tidak lama seorang wanita cantik datang bersama seorang pria manis, itu adalah Ratu gracella dan orang yang akan mengukur bajunya.

"Perkenalkan ini adalah Delion" ujar Ratu gracella, Arthur yang melihat Gracella datang dia langsung mendekati Gracella dan mengapit pinggang ramping milik Gracella dihadapan kedua pria manis itu.

"Ekhem.. perkenalkan saya Delion, saya akan membuatkan baju pernikahan untuk Raja dan Selir" ujar Delion memecahkan kecanggungan.

Delion mulai mengukur badan Raja Arthur dan pangeran Rafael, "apakah ada Saran warna baju nya?" Tanya Delion ketika sudah selesai mengukur.

"Apakah bisa berwarna putih tetapi ada paduan warna emas nya?" Tanya Rafael, itu adalah baju pernikahan impian dia ketika semasa hidupnya dulu, menurutnya warna itu memberikan kesan mewah dan elegan.

"Bukan kah lebih bagus berwarna merah darah? Aku suka warna itu, Arthurku juga pasti menyukai nya" ucap Gracella.

Rasanya Rafael ingin mengomel, yang ingin menikah disini itu siapa?

Semua orang menatap ke arah Arthur meminta pendapat akan perdebatan warna baju ini.

"Aku setuju dengan pendapat Ratu ku" ucap Raja Arthur.

hufftt Rafael mau bertindak seperti apapun Arthur akan selalu menuruti perintah Ratu kesayangan nya.

Ini bukan lah pernikahan impiannya, untuk menikah saja ada yang mengatur segalanya.

Setelahnya Arthur dan Gracella pergi dari kamar, dan hanya tersisa Delion dan Arthur.

"Aku harap kau lebih bersabar pangeran" ucap Delion memecahkan keheningan.

"Terimakasih atas perhatian mu Delion" ujar Rafael.

"Panggil saja lion, jadi benar kabar itu jika anda mengalami hilang ingatan?" Tanya Lion dengar wajah penasaran nya.

"Yaa seperti itulah" ujar Rafael seadanya, tak lama seorang pelayan datang sembari membawa teh dan cemilan ke kamar, Lion dan Rafael berbincang di balkon sambil memakan cemilan.

"Kau tidak seperti yang orang-orang katakan, mereka bilang kau orang yang kejam dan tidak tau diri, tapi yang kulihat ini kau sangat anggun, elegan dan terlihat sangat cocok bahkan untuk menjadi ratu" ujar Lion

Rafael hanya membalas itu dengan senyuman karena memang sesungguhnya dia tidak tau harus apa, yang kejam itu Rafael bukan dirinya.

"Jujur saja aku tidak suka dengan Ratu Gracella" ujar Lion tiba-tiba

"Kenapa begitu?" Tanya Rafael.

"Apakah anda tau? Ratu Gracella sebenarnya tidak sebaik itu, sebenarnya ini sudah kesekian kalinya ibu suri mencarikan selir untuk Raja Arthur, tetapi entah apa yang terjadi mereka semua seketika menolak untuk dijadikan selir, aku curiga ini semua ulah Ratu Gracella karena mereka seperti menatap Ratu ketakutan" jelas Lion.

"Kenapa kau tampaknya begitu tau segala hal di kerajaan ini?" Tanya Rafael, "hehehe sebenarnya aku tunangan Damian sepupu Arthur, terkadang aku diajak Damian untuk ke acara keluarga" jelas Lion.

"Kita bisa berteman jika kau mau" ujar Lion dibalas anggukan antusias dari Rafael, selama dikehidupan ini ia tidak mempunyai teman sebayanya, mereka selalu menatap Rafael kesal dan menggunjingkan mengingat perilaku Rafael yang dulu, jadi ia sangat senang ketika Lion mengajaknya berteman.

"Baiklah aku harus pergi dulu, semoga pernikahan mu dan Raja Arthur lancar" ujar Lion, Rafael mengantar Lion sampai pintu kerajaan sekalian ia ingin pulang ke kerajaannya.

"Rafael" panggil seorang wanita, itu adalah Ibu Elena.

"Kau sedang apa? Kenapa diluar?" Tanya nya, "aku habis mengantarkan Lion kedepan dan sepertinya aku akan pulang juga" ujar Rafael.

"Baiklah biar ku panggilkan Arthur dulu untuk mengantar mu kembali ke kerajaan" ujar ibu Elena hendak pergi dari hadapan Rafael tetapi ditahan oleh Rafael.

"Tidak perlu ibu, aku sudah menyiapkan kereta untuk diriku pulang, kau tidak perlu khawatir" ujar Rafael yang mau tak mau dituruti oleh ibu Elena.

TBC

Hellow hellow apa kabar??
Bosen ya lama-lama sama ceritanya..

Masih nungguin cerita ini kah?
maaf ya up nya lama, sedikiittt sibuk.

Jangan lupa VOTE nya ya :)

SELIRWhere stories live. Discover now