22. Selametan

775 82 2
                                    

"Iwa." panggil Oikawa yang sedang menuju kearah suaminya yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu itu.

Yang di panggil hanya berdehem menyauti panggilan sang istri. "Hm?"

Mendengar sautan yang tidak ingin ia dengar, membuat Oikawa sedikit kesal dan alhasil setelah ia tiba di belakang Iwaizumi, Oikawa pun segera memukul kepala sang suami pelan.

"Ham hem ham hem, ngapain kayak gitu? Mau jadi nisa sabun?!" kesal Oikawa.

Iwaizumi yang habis di geplak hanya meringis pelan dan mengutuk dirinya sendiri yang berdehem itu. Untung saja Oikawa sedang hamil, jika tidak mungkin Iwaizumi sudah menjabani untuk adu bacot dari malem ke malem lagi.

Iwaizumi menoleh kepada Oikawa yang berdiri dibelakang kanannya. "Iya iya maaf."

"Jadi kenapa manggil?"

Oikawa mengusap perut buncitnya itu. "Laper."

"Mau makan apa? Biar aku beliin." peka bet calon Bapak satu ini.

Namun naasnya kepekaan dirinya itu malah dibalas oleh gelengan kepala sang istri.

"Gak mau makan beli, maunya makanan yang kamu dapetin dari orang selametan."

Iwaizumi tau kalo orang hamil itu ngidamnya emang yang aneh-aneh. Tapi, ini udah kelewatan. DI DEKET SINI GAK ADA ORANG YANG NGADAIN SELAMETAN!!

Setelah puas terkejut karena mendengar perkataan sang istri Iwaizumi segera menggeleng. Mencoba menolak permintaan sang istri secara halus meskipun mustahil.

"Oh iya aku juga mau isi beseknya ada kue lapisnya ya!"

...

"Sama pastel juga!"

"Pasti enak banget itu!"

"LAH KOK REQUEST?!"

Iwaizumi udah tidak habis pikir dengan Oikawa. Udah minta makan dari selametan, mana request lagi. Kan Iwaizumi jadi susah buat nolak permintaannya.

•••••

"Kun, lu kapan nikah?" tanya Iwaizumi kepada Kunimi yang sedang asyik memainkan handphonenya di pos.

Kunimi di tanya pertanyaan kramat itu sontak bergidik dan melirik kearah Daichi. "Kapan-kapan. Bukan urusan lu juga."

"Nikah sekarang aja." ucap Iwaizumi.

Kunimi melotot mendengar itu, "Gila. Gak mau gua."

Iwaizumi menyerngit, "Kenapa? Gak ada biaya? Gua biayain deh. Tapi lu nikah hari ini terus selametan sekarang."

Kunimi menggeleng, "Gak mau anjir!"

"Kenapa?"

"Lu yang kenapa anjir tetiba nyuruh orang nikah, mana sampe mau ngebiayain lagi." ucap Kunimi.

"Istri gua ngidam, mau makan besek orang slametan." ucap Iwaizumi pasrah.

"Makanya, lu nikah sekarang. Masalah biaya ntar gua yang nanggung deh," ucap Iwaizumi enteng.

Kunimi menggeleng, tetangganya satu ini bener-bener dah kehabisan otak. Bisa-bisanya maksa dia nikah cuman demi nurutin ngidam istrinya.

"Gua gak mau nikah bukan karena masalah biaya."

"Terus?"

"Gak ada calonnya!"

Iwaizumi berdecak kesal mendengar itu. Haruskah ia mencarikan Kunimi calon agar ngidam sang istri terpenuhi? Tapi jangan, itu sudah terlalu jauh.

Pada saat ia sedang berdecak kesal, tiba-tiba saja Terushima lewat di hadapannya alhasil Iwaizumi segera berteriak.

"TER LU UDAH SUNAT BELOM?!"

Pertanyaan tidak etis itu membuat Terushima berhenti melangkah dan menoleh kearah Iwaizumi. "UDAH ANJER! NGAPA NANYA-NANYA?!"

"SUNAT LAGI BIAR LU SELAMETAN TERUS GUA DAPET BESEK!!"

Ngidam || HaikyuuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora