Chapter 2

1.3K 161 4
                                    

"siapa yang naksir gue?"

Kalimat itu menghantui Jake. Dari semalam ia uring-uringan. Jay yang setia menemani Jake pun ikut pusing melihat sahabatnya itu gelisah.

Jake menjadi sering berbicara pada dirinya sendiri. Menanyakan pertanyaan lalu di jawab juga oleh dirinya sendiri.

Jay pusing sendiri melihatnya.

Sebagai teman yang baik, Jay akan mencari solusi untuk sahabatnya itu.

"Jay! Lo sih ngomong gue suka kak Sunghoon!" Kesal Jake pada Jay yang sedang bermain ponsel.

Jay melirik Jake, "Ya maaf, abisnya udah terlanjur kan. Kesempatan juga dapet nomor si Sunghoon itu dari Jungwon." Balasnya.

Jake merespon dengan mendengus kasar, dasar Jay ini awas saja!

Bel masuk pun berbunyi, para siswa siswi kembali masuk ke dalam kelasnya. Guru matematika pun sudah memasuki kelas Jake dan Jay.

Selama pelajaran pun Jake tidak fokus. Jay yang melihat itu sedikit jengah. Kenapa Jake terus-terusan memikirkan hal itu?

"Jake, ada apa denganmu?" Tanya guru matematika pada Jake yang sedang melamun.

"Jake?" Panggilnya lagi, sambil mengibaskan tangannya di hadapan wajah Jake.

Jake pun tersadar dari lamunannya, "Oh, ada apa bu?" Tanyanya.

"Kamu tidak fokus selama pelajaran saya?" Tanya guru matematika, yang di tanya menelan ludah takut.

"Maaf bu." Cicit Jake.

Guru matematika pun kembali menjelaskan materi yang sempat tertunda tadi. Para murid pun kembali mengalihkan perhatiannya pada guru tersebut.

Bel istirahat pun berbunyi, guru matematika itu segera menutup materinya. Lalu para murid di bolehkan keluar kelas.

Tidak seperti biasanya, Jake tampak lesu. Ia rasanya malas untuk sekedar pergi ke kantin. Jay yang peka pun bertanya pada sahabatnya itu.

"Sakit Jake?" Tanyanya pada Jake yang memajukan bibirnya membuat dirinya terlihat lucu. Jake hanya membalasnya dengan gelengan lesu.

"Mau nitip apa?"

"Susu stroberi."

Jay pun langsung pergi ke kantin. Sementara Jake menaruh kepalanya di atas meja dengan bantalan tangannya.

Berselang sepuluh menit, Jay tak kunjung datang. Namun tiba-tiba ada yang mengetuk mejanya. Jake yang malas pun tak memberi respon hingga yang mengetuk meja pun membuka suara.

"Lo Jake?" Tanyanya.

Suara itu sangat familiar ditelinga Jake. Tapi tidak mungkin kan itu dia?

"Oh, mungkin salah orang ya?" Tanyanya lagi, ia pun berniat pergi tapi tangan Jake menahannya.

Jake mendongakkan kepalanya, menatap paras tampan si pengetuk meja.

"Iya, gue Jake." Jawabnya lalu di respon senyuman dari si pengetuk meja itu.

"Gue nganter ini di suruh Jay. Dia tadi di suruh sama guru jadinya dia nyuruh gue buat anter ini ke lo. Oh iya, kalau sakit ke uks aja." Jelasnya.

Jake langsung mengumpati Jay dalam hati, Jay ibab kenapa harus kak Sunghoon sih!

"O-oh iya, makasih ya kak."

"Sama-sama." Balas Sunghoon sembari mengelus rambut Jake tak lupa senyuman yang terukir di wajah tampannya.

"Kalau gitu gue duluan ya Jake." Pamit Sunghoon lalu pergi dari kelas Jake.

Oh my god! Apa apaan tadi? Tunggu, KAK SUNGHOON NGELUS RAMBUT GUE? SENYUM KE GUE? REALLY?

Dan berakhirlah Jake meminum susu stroberi dengan senyum sumringah.

Tapi tunggu,

"Kak Sunghoon friendly banget, pasti banyak yang suka."

Dan kembali lagi raut lesu di wajah manis Shim Jake.

---

Sunghoon senyum ke Jake

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Sunghoon senyum ke Jake

Jake nunduk nahan salting

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Jake nunduk nahan salting

Kakel ; Sungjake [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum